Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Masyarakat Harus Kritisi Hitung Riil Dua Kandidat Capres-cawapres

Merilis data hitung riil tak berbasis data faktual cenderung manipulatif. Sama saja melakukan kebohongan dan pembodohan publik.

Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Y Gustaman
zoom-in Masyarakat Harus Kritisi Hitung Riil Dua Kandidat Capres-cawapres
Tribunnews/Dany Permana
Anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) bersama sejumlah saksi melakukan rekapitulasi atau penghitungan suara tingkat kecamatan di Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (13/7/2014). Rekapitulasi di tingkat kecamatan berlangsung pada 13-15 Juli, kemudian di tingkat kabupaten/kota pada 16-17 Juli, tingkat provinsi pada 18-19 Juli, dan dilanjutkan ke tingkat nasional pada 20-22 Juli mendatang. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Imanuel Nicolas Manafe

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Politik UGM Ari Dwipayana menilai masyarakat tengah bingung terhadap perolehan suara hasil real count atau hitung riil yang dilakukan dua kubu calon presiden-wakil presiden.

"Yang jadi masalah adalah bagaimana cara untuk melakukan real count? Seberapa riil real count yang sudah diliris?" ujar Ari dalam keterangannya yang diterima Tribunnews.com di Jakarta, Senin (14/7/2014).

Bagaimana pun hasil hitung riil penting dikritisi. Bukan tidak mungkin ada saja kejanggalan hitung riil. Seharusnya, hitung riil menggambarkan pergerakan rekapitulasi suara yang dikumpulkan masing-masing kandidat.

Pada saat ini sampai tanggal 15 juli proses rekapitulasi suara baru dilakukan di level kecamatan. "Itu artinya proses rekapitulasi nasional memerlukan kehandalan untuk memobilisasi hasil suara per TPS secara cepat," kata Ari.

Merilis data hitung riil tak berbasis data faktual, sambung Ari, cenderung manipulatif. Dengan begitu tindakan mereka yang melakukan ini sama saja telah melakukan kebohongan dan sekaligus pembodohan publik.

 "Cara-cara seperti ini jelas keluar dari etika politik dan kehendak membangun budaya demokrasi yang sehat," sambung Ari. Diketahui, masing-masing kandidat kini sudah mengklaim telah mengantongi hasil hitung riil berbasis formulir C1.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas