Diduga Ada Pihak Tertentu Tolak Pemilu Seolah dari Tim Jokowi-JK
"Kelompok yang menamakan diri Srikandi Metal dan melakukan kampanye menolak hasil prilpres bukan bagian dari segala yang melekat pada Jokowi-JK".
Penulis: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemilihan Presiden ( Pilpres ) 9 April 2014 lalu banyak diacungi jempol. Selain berjalan dengan lancar, juga berlangsung dengan damai. Sekalipun kecurangan masih terjadi di berbagai tempat.
Namun, secara keseluruhan hasilnya sudah dapat dipastikan semua lembaga pemantau pemilu indepen memnunjukkan hasil kemenangan di pihak Jokowi-JK.
"Kami yakin akan diumumkan tepat waktu tanggal 22 Juli yang aka datang. Kelancaran ini merupakan prestasi KPU yang layak diberi apresiasi," ujar pernyataan bersama beberapa elemen relawan Jokowi-JK dalam siaran persnya ke Tribunnews.com, Jumat (18/7/2014).
Namun, bila ada pihak yang menolak hasil Pilpres itu juga hak azasi. Cuman, kalau penolakan itu dilakukan oleh pihak-pihak yang memakai simbol-simbol yang selama ini melekat dengan pasangan Jokowi-JK yakni kotak-kotak dan mengidentikkan dengan jargon-jargonnya, perlu diwaspadai.
Hal ini dinyatakan oleh beberapa relawan Jokowi-JK diantaranya, Ammarsyah dari Relawan Alumni ITB dan juga koordinator relawan dari perguruan tinggi seluruh Indonesia. M Yamin dari Seknas, Indri Cahyono dari koordinator relawan didampingi oleh Ali Reza dan Ruswandi dari Prodem Indonesia.
Dalam pernyataan bersama yang berlangsung di Jusuf Hadinata 51 Menteng Jakarta Pusat (18/7/2014) tersebut, mereka secara khusus menyikapi prilaku pihak -pihak yang mengunakan seragam kotak-kotak mirip dengan yang selama ini identik dengan yang dipakai Jokowi dan relawannya.
"Kelompok yang menamakan diri Srikandi Metal dan melakukan kampanye menolak hasil prilpres bukan bagian dari segala yang melekat pada Jokowi-JK. Baik itu Tim Sukses, maupun relawan," ujar mereka.
Lebih lanjut mereka menyatakan, penggunaan kotak-kotak menyerupai "simbol" Jokowi dicurigai untuk membuat misleading. Hal yang sama juga dilakukan oleh pimpinan Obor Rakyat yang Rasialis Setyardi Budiono.
Setiardi dalam pemunculannya ke publik selalu menggunakan pakaian kotak- kotak.
Padahal Setiardi yang sangat Rasialis bertolak belakang dengan pihak Jokowi-JK yang anti Rasialis. "Menurut mereka, hingga kini dari semua elemen tidak ada anjurkan untuk turun kejalan. "Kami pastikan itu, karena kami sangat solid dan terkoordinasi" ujar Yamin yang membacakan pernyataan tersebut.
M Yamin mantan aktifis mahasiswa 80-an ini juga menganjurkan pada rekan-rekannnya sesama relawan dan juga simpatisannya Jokowi-JK agar tidak terpancing oleh sikap propokatif yang bisa jadi mereka menggunakan simbol-simbol yang selama ini digunakan Jokowi-JK seperti kotak dan salam dua jari.
"Padahal mereka adalah orang-orang yang ingin merusak persatuan bangsa. Dan saya yakin Aparat sudah paham mereka itu siapa," ujar mantan anggota DPR tersebut.