TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Ucapan selamat Hanafi Rais, politikus muda Partai Amanat Nasional (PAN), yang juga putra pendiri PAN Amien Rais, kepada pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK), sebagai pemegang tampuk kepemimpinan nasional lima tahun ke depan, dinilai oleh seorang peneliti/pengamat sosial-politik bukanlah hal yang istimewa.

"Tidak istimewa bukan? Mungkin tidak. Hanafi ini adalah satu-satunya 'bidak catur politik' yang masih hidup di keluarga Amien Rais," kata Made Tony Supriatma, peneliti dan pengamat Indonesia yang kini bermukim di Amerika Serikat melalui akun facebooknya yang diunggah hari ini, Minggu (20/7/2014).

Menurut Made Tony, dengan mengucapkan selamat, minimal Hanafi bisa mengurangi beban keharusan ayahnya memenuhi nazar jalan kaki Jogja-Jakarta. Dia mengingatkan agar publik tidak melupakan aksi-aksi politik Amien Rais selama ini.

"Tentu tindak-tanduk Amien Rais harus dilupakan. Kampanye sudah selesai!" sindir alumnus UGM Yogyakarta dan Universitas Cornell itu,  yang lebih dikenal sebagai peneliti politik militer.

Sebelumnya ramai diwartakan, Hanafi Rais melalui keterangan tertulisnya Minggu (20/7/2014) mengucapkan selamat kepada pasangan Jokowi-JK yang disebutnya akan memegang tampuk kepemimpinan nasional dalam waktu lima tahun mendatang.

"Sebagai generasi muda Partai Amanat Nasional kami mengucapkan selamat kepada Bapak Joko Widodo dan Jusuf Kalla yang akan memegang tampuk kepemimpinan nasional dalam waktu lima tahun mendatang," kata Hanafi melalui keterangan tertulisnya yang dikiirmkan ke media.  

Sementara kepada pasangan Prabowo-Hatta, yang melibatkan PAN sebagai salah satu mengusung utama, Hanafi mengucapkan terima kasih dan hormat karena telah aktif menjaga proses demokratisasi melalui pilpres tahun ini.

"Kami berterima kasih pula kepada KPU yang telah bekerja keras untuk menjaga dan mengawal proses pemilihan umum yang jujur, bersih dan transparan," kata Hanafi.

Selain Hanafi, hari ini beredar pesan berantai yang menyebut bahwa Amien Rais juga telah mengakui bahwa duet Jokowi-JK telah memenangi pilpres 2014 ini. Kini, lanjut Made Tony, Hanafi tengah meniti karir sebagai politisi nasional.

Menurutnya, langkah tersebut dilakukan Hanafi setelah dia kalah dalam pemilihan walikota Jogja beberapa waktu lalu.  "Kembali ke Hanafi. Sekarang dia menjadi anggota DPR, mewakili DIY. Ada satu kejadian kecil yang juga harus dilupakan sama sekali, waktu kampanye (Pileg bulan Aoril lalu) dalam mobilnya ditemukan dua karung uang yang konon jumlahnya Rp 520 juta. Tapi sekali lagi, lupakanlah itu. Polisi aja lupa, mengapa Anda harus ingat-ingat terus?" katanya Made Tony mengingatkan publik agar tidak merasa heran jika pada kurun waktu lima, sepuluh, atau 15 tahun ke depan tiba-tiba melihat nama Hanafi Rais di surat suara yang harus dipilih rakyat. "Kesan saya, Amien Rais mempersiapkan generasi barunya untuk mereformasi Indonesia," kata Made seraya menyarankan Hanafi banyak belajar bernegosiasi dengan kalangan pendukung oligarki yang menguasai Jakarta. (Willy Pramudya)