Balaikota DKI Terima Ancaman Bom Lewat Faksimili
Ancaman tersebut pertama kali diterima melalui faksimili sekitar pukul 21.00 WIB
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kantor Gubernur DKI Jakarta di Balaikota diancam bom. Ancaman tersebut pertama kali diterima melalui faksimili sekitar pukul 21.00 WIB.
"Alamat tulisan ancaman bom itu juga ke Polda Metro Jaya. Tapi, kemudian dilanjutkan lagi ke Biro Umum," kata Kepala Biro Umum DKI Jakarta Agustino Dharmawan di Jakarta, Selasa (22/7/2014).
Mendapat pesan ancaman itu, jajarannya langsung berkomunikasi dengan Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Kemudian, Basuki meminta staf pengamanan dalam (pamdal) dan kepolisian menyisir seluruh sudut di Balaikota Jakarta.
Setelah disisir, ternyata hasilnya nihil, tidak ditemukan benda mencurigakan di sana. Ia pun menolak untuk merinci isi ancaman bom yang ditujukan kepada Gubernur DKI nonaktif Joko Widodo tersebut.
"Kata-katanya sangat tidak enak didengar. Saya takut kalau menjelaskan ini, justru timbul konflik di bawah," kata Agustino.
Akibat ancaman bom tersebut, Biro Umum langsung memperketat pengamanan di Balaikota. Ia juga meminta Kepala Satpol PP DKI Kukuh Hadi Santoso berkoordinasi mengerahkan personelnya mengamankan lingkungan Balaikota.
"Pengamanan kami nomor satu, tapi tidak berlebihan," ujar dia.
Basuki mengatakan, ancaman bom itu ditujukan kepada Jokowi jika kembali ke Balaikota. Pengamanan di Balaikota pun diperketat, seiring dengan kembali aktifnya Jokowi sebagai Gubernur DKI pada Rabu (23/7/2014) esok. (Kurnia Sari Aziza)