Jokowi Harus Tetap Hormati Prabowo
Sehingga pada prinsip the winner take all tidak berlaku dalam negara kesatuan republik indonesia.
Penulis: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Ketua Perhimpunan Advokat Indonesia (PERADI) Otto Hasibuan meminta calon presiden terpilih Joko Widodo harus tetap menghormati pasangan Prabowo-Hatta yang mendaftarkan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK).
"Ada baiknya Jokowi meminta pendapat Prabowo dalam membangun bangsa ini, termasuk dalam penyusunan kabinet. Biar bagaimana pun Prabowo itu didukung oleh 47 persen lebih pemilih (rakyat Indonesia), jadi suara rakyat tersebut tidak boleh diabaikan," kata Otta dalam keterangan tertulisnya, Jumat (25/7/2014).
Meskipun secara hukum mungkin gugatan ke MK kurang kuat , jelasnya, tetapi secara politik kedudukan pihak Prabowo sangat kuat dan tidak boleh dianggap main-main.
"Sebelum pelantikan presiden, belum lah kita bisa menganggap masalah sudah selesai. Jadi kalau kita menyatakan kemenangan Jokowi adalah kemenangan rakyat maka itu berarti Prabowo/Hatta memiliki andil di sana sebesar 47 persen rakyat Indonesia,"tambahnya.
Otto mengingatkan Indonesia tidak mengenal partai oposisi seperti dinegara lain. Sehingga pada prinsip the winner take all tidak berlaku dalam negara kesatuan republik indonesia.
"Gotong royong adalah prinsip yg kita anut selama ini. Jadi wajar kalau Jokowi harus tetap menghormati Prabowo/Hatta dan meminta pendapat Prabowo /Hatta untuk menentukan jalannya pemerintahan demi Persatuan dan kesejahteraan rakyat. Kemenangan Jokowi adalah kemenangan rakyat jangan hanya di bibir saja," lanjut Otto.