TRIBUNNEWS.COM. JAKARTA- Ingin melihat berapa banyak orang membicarakan pemilihan umum (pemilu) Indonesia di Twitter?

Platform media sosial itu telah membuat peta percakapan baru berdasarkan waktu (time-lapse heat map)–sebuah cara untuk menunjukkan data berdasarkan warna. Peta ini menggambarkan distribusi tweet terkait pemilu di seluruh Indonesia.

Sekitar 95 juta tweet terkait pemilu dikirim sejak awal 2014, menurut data internal Twitter. Data ini melacak bahwa intensitas percakapan semakin tinggi pada bulan terakhir sebelum pemilihan umum presiden.

Sesuai perkiraan, pulau Jawa  terpadat di Indonesia menghasilkan percakapan terbanyak. Meski demikian, semua wilayah Indonesia tetap berkontribusi.

Peta ini menunjukkan tweet pemilu pada 1-9 Juli. Jika di zoom-out, Anda dapat melihat titik percakapan di negara seperti Amerika Serikat. Titik hijau, 22% dari 95 juta tweet terkait pemilu, mewakili Joko Widodo, sementara ungu, 12% dari 95 juta tweet, untuk Prabowo Subianto.

Saat pemungutan suara usai dan negara menanti hasil pemilu resmi selama 14 hari, percakapan politik tetap berlangsung. Tanda pagar atau hashtag soal penghitungan suara menjadi tren di Twitter. Antara 9-22 Juli, saat Komisi Pemilihan Umum mendeklarasikan Jokowi sebagai pemenang, hashtag yang trending di Twitter meliputi #presidenbaru, #7okowipresident, dan #damaiuntuknkri.

Pemilu Indonesia telah mendominasi percakapan di media sosial, mengingat jutaan warga kini dapat mengaksesnya lewat ponsel.

Jumlah kelas menengah Indonesia yang berkembang pesat dan mengadopsi media sosial lebih besar jika dibandingkan negara lain. Lebih dari 69 juta warga Indonesia menjadi pengguna aktif Facebook, sementara Jakarta sendiri disebut-sebut sebagai ibukota Twitter dunia.

Nama Jokowi disebut dalam lebih dari sejuta tweet di hari pilpres. Puncaknya mencapai (TPM) pada sekitar pukul 3:30 sore, sesaat setelah ia mendeklarasikan kemenangan berdasarkan hitung cepat. Pesaingnya, Prabowo, mencapai puncak TPM pada jam yang sama, dengan 1.430 TPM. (The Wall Street Journal)