Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Progres 98 Bikin Ricuh Dituding Pendemo Bayaran di KPK

"Heh bilang bos kamu, saya tahu itu busuknya," teriak Ketua Progres 98 Faizal Assegaf kepada seorang wartawan di KPK.

Penulis: Edwin Firdaus
Editor: Y Gustaman
zoom-in Progres 98 Bikin Ricuh Dituding Pendemo Bayaran di KPK
Net
Ketua Progres 98 Faizal Assegaf 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Edwin Firdaus

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah pendemo yang mengatasnamakan Progres 98 membuat ricuh saat berunjuk rasa di kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (4/8/2014) sore.

Awalnya mereka tertib saat melaporkan dugaan korupsi Jokowi, yakni tiga rekening gratifikasi Jokowi-JK dalam Pilpres 2014, korupsi Rp 12,4 APBD saat Jokowi menjadi Wali Kota Solo, dan kasus pengadaan TransJakarta Jokowi senilai Rp1,5 triliun, kasus rekening Jokowi di luar negeri senilai 8 juta dolar Amerika. Satu lagi kasus Megawati Soekarnoputri dalam skandal Release and Discharge BLBI.

Pantauan Tribunnews.com, hadir praktisi hukum yang juga anggota tim advokasi Prabowo-Hatta Eggi Sudjana dan Ketua Progres 98 Faizal Assegaf.

Tiba-tiba, beberapa dari pendemo memaki-maki wartawan media televisi nasional. Mereka kecewa karena demo Progres 98 beberapa waktu lalu di kantor KPK, ditayangkan berbeda dengan isi tuntutannya. Televisi tersebut menyebut pendemo dibayar.

"Heh bilang bos kamu, saya tahu itu busuknya," teriak Faizal kepada seorang wartawan. Sontak, teriakan bernada ancaman Faizal tersebut membuat situasi menjadi ricuh. Sejumlah petugas keamanan KPK dan polisi melerainya.

Merasa tak terima denga makian Fazial, wartawan televisi tersebut lalu menunjukan bukti video yang merekam adanya 'bayaran' untuk para pendemo tersebut. Dalam video tersebut, dua orang pendemo ditanyai polisi dan dijanjikan uang Rp 80 ribu jika ikut berdemo.

Berita Rekomendasi

Namun karena demo berlansung ricuh saat itu, akhirnya polisi membubarkannya. Dua orang tadi yang kekeh bertahan di lokasi demo, setelah mengaku belum dibayar, langsung diberikan uang Rp 50 ribu untuk ongkos pulang.

Setelah ricuh dengan wartawan, perwakilan Progres yang diketuai Faisal, langsung dipersilakan petugas KPK menyampaikan laporannya. Mereka diantar ke ruang bagian pengaduan masyarakat. Namun, para pelapor tampak tak puas, dan mendesak bertemu pimpinan KPK.

Juru Bicara KPK Johan Budi sempat menemui para pelapor, namun suasana semakin ricuh. Para pelapor berteriak-teriak, bahkan sempat ada yang ingin mengepalkan tangan ke arah Johan. Mereka merasa KPK tak adil menangani kasus yang sudah berkali-kali dilaporkan.

"Ini seolah-olah Jokowi kebal hukum, Megawati seolah-olah kebal hukum. Komisioner KPK jangan hanya sekedar ngomong di media massa. Harus tindaklanjuti laporan kami. Kami punya bukti makanya laporan kami sampaikan," kata Ketua Progres 98, Faisal Assegaf.

Setelah dilerai petugas, akhirnya Johan mempersilahkan mereka untuk duduk bersama di dalam ruang jumpa pers. Johan sempat mengklarifikasi mengenai tuntutan-tuntutan para pelapor yang sudah diterima Dumas KPK.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas