Fahmi Sebut Kehebatan Ical Cuma Bisa Membayar
Politikus senior Partai Golkar, Fahmi Idris, kembali mengkritik kepemimpinan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie.
Editor: Rendy Sadikin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politikus senior Partai Golkar, Fahmi Idris, kembali mengkritik kepemimpinan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie.
Dia menyebut Aburizal gagal memimpin Golkar di semua lini. Menurut Fahmi, hanyak hal yang harus dievaluasi dari kepemimpinan Aburizal.
"Kehebatan Ical (Aburizal) cuma satu, mampu membayar. Itu saja, yang lain enggak mampulah. Saya kan berpengalaman sama dia," kata Fahmi, Sabtu (8/9/2014) di Jakarta.
Fahmi menengarai, kemampuan Aburizal itu menjadikannya kuat di posisi teratas Partai Golkar. Namun, Fahmi yakin dewan pimpinan daerah (DPD) Partai Golkar yang mendukung Aburizal dan bersikukuh menggelar musyawarah nasional pada 2015, dapat berubah sikap setelah Mahkamah Konsitusi mengeluarkan keputusan tentang sengketa pemilu.
MK tengah menggelar sidang gugatan pasangan calon presiden-calon wakil presiden Prabowo Subianto-Hattaa Rajasa atas hasil Pemilu Presiden 2014, yang dimenangkan oleh Joko Widodo-Jusuf Kalla. Aburizal telah membawa Golkar untuk mendukung Prabowo-Hatta.
Kubu penentang Aburizal kini mendesak agar munas dilaksanakan tahun ini karena rekomendasi pada Munas 2009 tidak sesuai anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART).
Dalam AD/ART Golkar, disebutkan bahwa masa jabatan pengurus DPP hanya lima tahun. Sebaliknya, para pendukung Aburizal menilah sah rekomendasi Munas 2009 tentang pelaksanaan munas pada 2015.
Kedua kubu saling mengklaim telah mendapat dukungan mayoritas dari DPD I Golkar. Politikus senior Golkar, yakni MS Hidayat dan Agung Laksono, telah melancarkan manuver untuk maju sebagai calon ketua umum Golkar menggantikan Aburizal.
Adapun Fahmi kini menjadi tim sukses Agung Laksono. Dia mengaku sudah melakukan pendekatan ke DPD-DPD meskipun belum meraih dukungan 50 persen DPD.
"Masih di bawah 50 persen, tapi kan ini kita optimistis setelah tanggal 21 Agustus terjadi perubahan besar-besaran dan itu akan cepat sekali nanti," ujarnya.