Prabowo Terasing Dari Pendukungnya Tolak Hasil Pemilu
Sikap Prabowo dan elit pendukung Koalisi Merah Putih menolak keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) soal Pilpres 2014 bukan cerminan pendukungnya.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sikap Prabowo Subianto dan elit pendukung Koalisi Merah Putih menolak keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) soal Pilpres 2014 bukan cerminan pendukungnya. Demikian hasil survei yang dirilis Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) di Jakarta, Minggu (10/8/2014).
Hasil survei SMRC menunjukkan 77,9 persen pemilih nasional menilai pilpres yang baru dilaksanakan berlangsung bebas dan jujur. Hanya 10,9 persen yang menilai bebas dan jujur tapi banyak masalah. Sedangkan 2,3 persen menilai tidak bebas dan tidak jujur sam sekali.
"Prabowo yang menilai pilpres seperti di negara totalitarian, fasis atau komunis di mana kebebasan dan kejujuran politik tidak ada, termasuk di antara 2.3 persen warga itu," kata peneliti SMRC Djayadi Hanan dalam pemaparan hasil survei.
Djayadi mengatakan bukan hanya pemilih Jokowi, tetapi pemilih Prabowo pada umumnya menilai pilpres yang baru pertama kali mempertemukan dua pasangan ini berlangsung sangat bebas dan jujur. "Kalau pun ada masalah, itu dinilai sangat sedikit," imbuhnya.
Ia juga mengatakan pemilih Prabowo dan Gerindra atau pemilih Koalisi Merah Putri secara umum juga menilai pilpres berlangsung secara bebas dan jujur. "Prabowo dan elit pendukungnya terasing dari masa pendukungnya," ujarnya.
Survei SMRC berlangsung 21-26 Juli 2014 dengan 1220 responden. Survei dilakukan dengan wawancara secara tatap muka. Margin error 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Survei tersebut dibiayai SMRC dengan Lingkaran Survei Indonesia (LSI).