Kubu Jokowi-JK Minta Kubu Prabowo Tidak Beri Contoh Intimidasi dan Teror
Kubu Joko Widodo-Jusuf Kalla mendukung langkah Komisioner KPU melaporkan Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta M Taufik ke Bareskrim Mabes Polri.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Gusti Sawabi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kubu Joko Widodo-Jusuf Kalla mendukung langkah Komisioner KPU melaporkan Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta M Taufik ke Bareskrim Mabes Polri. Hal itu terkait ancaman Taufik kepada Ketua KPU Husni Kamil Manik.
"Ya bagus ditangani polisi dan dilaporkan ke Bareskrim, jadi tidak diopinikan," tutur Anggota Pemenangan Jokowi-JK, Eva Kusuma Sundari, ketika dikonfirmasi Tribunnews.com, Selasa (11/8/2014).
Eva juga mempertanyakan perubahan sikap Taufik yang akan melaporkan balik Komisioner KPU ke polisi. Selain itu, Taufik juga meralat ucapannya.
"Kemarin keras sekarang mengkerut, kenapa? Terpenting sudah diproses hukum, Malulah mau nyulik kok pamer," kata Anggota Komisi III DPR itu.
Eva mengatakan perbuatan-perbuatan melawan hukum harus dipidanakan sehingga dapat membuat efek jera. "Harus ada sinyal yang jelas, pikiran kriminal harus ditindaklanjuti oleh Polisi. Harapanku Pak Prabowo tidak memberi contoh intimidasi dan teror," ujarnya.
Sebelumnya, Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta M Taufik meminta pihak kepolisian segera menangkap Ketua KPU Husni Kamil Manik. Ia terbukti melanggar karena membongkar kotak suara tanpa ketetapan Mahkamah Konstitusi.
"MK telah menyatakan kotak suara dibolehkan dibuka mulai 8 Agustus dan itu harus disaksikan panwas, saksi dan kepolisian," kata Taufik kepada wartawan di Jakarta Selatan, Minggu (10/8/2014).
Jika kepolisian bergerak lambat menangkap Husni, kata Taufik, pihaknya akan menangkap sendiri. "Saya khawatir kami yang menangkap. Jadi jangan salahkan kami, kalau penegak hukum tidak melakukan penegakan hukum dengan cepat," ucapnya.