Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Mahendradatta Desak DKPP Ungkap Kejanggalan Instruksi Pembukaan Kotak Suara

"Tindakan ini rentan terjadi penyelewengan karena pelaksanaannya tidak transparan," kata Mahendradatta saat dihubungi Wartawan di Jakarta, Sabtu.

Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Y Gustaman
zoom-in Mahendradatta Desak DKPP Ungkap Kejanggalan Instruksi Pembukaan Kotak Suara
Warta Kota/Henry Lopulalan
Ratusan pendukung pasangan Prabowo-Hatta dari berbagai elemen mengunakan bendera untuk memberi dukungan dalam sidang perselisihan hasil pemilhan umum (PHPU) di Mahkamah Konstitusi, Jalan Medan Merdeka, Jakarta Pusat, Senin (11/8/2014). (Warta Kota/Henry Lopulalan) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Zulfikar

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Tim Pembela Merah Putih Mahendradatta mendesak Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu mengusut tuntas Komisi Pemilihan Umum yang menginstuksikan KPU daerah membuka kotak suara.

Menurut Mahendradatta, instruksi pembukaan kotak suara berdasar Surat Edaran KPU Nomor 1446/KPU/2014 kepada KPU daerah melanggar. Karena ketetapan Mahkamah Konstitusi baru dikeluarkan 8 Agustus 2014.

"Tindakan ini rentan terjadi penyelewengan karena pelaksanaannya tidak transparan," kata Mahendradatta saat dihubungi Wartawan di Jakarta, Sabtu (16/8/2014).

Kubu Prabowo-Hatta mengadukan KPU terkait kebijakan pembukaan kotak suara ke DKPP dalam rangka membuktikan telah terjadi kecurangan dalam Pemilu Presiden 2014. Ia menyayangkan justru penyelenggara pemilu sendiri yang melakukannya.

Selain menempuh jalur hukum ke MK, Tim Hukum Prabowo-Hatta juga mengadukan dugaan pelanggaran kode etik penyelenggara pemilu ke DKPP. "MK bukan satu-satunya tempat mengungkap kebenaran atas kecurangan yang dilakukan KPU," tuturnya.

Kendati begitu, Mahendradatta, menyerahkan sepenuhnya hasil akhir atas pengaduan tentang dugaan pelanggaran yang dilakukan penyelenggara pemilu kepada DKPP. Menurut dia, itu adalah kewenangan sepenuhnya DKPP.

Berita Rekomendasi

"Kami ungkap pada kebenaran. Tanggung jawab kami bukan kepada mereka (KPU), tapi kepada Tuhan dan pemilih kami," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas