Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kubu Prabowo-Hatta Bantah Ada Pendukung Mereka Tewas

Andre Rosiade, selaku penanggungjawab aksi menyatakan isu yang dilempar seorang bernama Akbar Husein dari Gardu Prabowo, sama sekali tidak benar.

Penulis: Abraham Utama
Editor: Y Gustaman
zoom-in Kubu Prabowo-Hatta Bantah Ada Pendukung Mereka Tewas
TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
Seorang ibu yang terluka dievakuasi oleh massa pendukung Prabowo-Hatta saat terjadi bentrokan dengan polisi di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (21/8/2014). Pendukung Prabowo-Hatta memaksa mendekati gedung MK melalui Jalan Medan Merdeka Barat yang disterilkan polisi karena adanya sidang putusan gugatan Pilpres 2014. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abraham Utama

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebuah pesan berantai mengabarkan pendukung Prabowo-Hatta bernama Albert tewas akibat pembubaran massa yang dilakukan kepolisian, Kamis (21/8/2014) lalu di sekitar Patung Arjuna Wiwaha, Jakarta. Pesan ini beredar melalui layanan Blackberry Messenger (BBM) sejak Sabtu (23/8/2014) kemarin.

Dikonfirmasi mengenai hal tersebut, Andre Rosiade, selaku penanggungjawab aksi dan Koordinator Aliansi Penyelamat Pemilu, menyatakan isu yang dilemparkan seorang bernama Akbar Husein dari Gardu Prabowo tersebut sama sekali tidak benar. "Tidak ada yang meninggal," ujarnya kepada Tribunnews, Minggu (24/8/2014) sore.

Selain membantah adanya korban tewas, Andre menegaskan, saat ini tersisa tiga pendukung Prabowo-Hatta yang masih dirawat di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta. Meski tak terlalu yakin dengan nama-nama mereka, Andre menyebut ketiga orang itu adalah Jimmy, Ali, dan Alim.

"Mereka terkena peluru karet. Saya sudah lihat kondisi mereka," ungkap Andre. Ia menuturkan, peluru karet mengenai bibir Jimmy dan membuatnya terjatuh dari truk yang mengangkut pendukung Prabowo-Hatta. Akibatnya, pinggulnya Jimmy patah.

Lain lagi dengan Alim. Andre berujar, pria itu terkena peluru karet pada pipinya. Setelah kejadian, Alim dilarikan ke Rumah Sakit St. Carolus, Jakarta, sebelum akhirnya dirujuk ke RSPAD. Sementara itu, Ali tertembak peluru karet di keningnya.

Andre mengabarkan, Senin (25/8/2014) besok, pukul 14.30 WIB, ia akan melaporkan pembubaran unjuk rasa di hari putusan sidang Mahkamah Konstitusi terkait Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) itu ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM).

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas