TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Joko Widodo, presiden terpilih 2014-2019 dijadwalkan akan melakukan pertemuan dengan Presiden SBY di Bali pada tanggal 27 Agustus untuk membahas APBN 2015 dan transisi pemerintahan jelang pelantikan Presiden pada tanggal 20 Oktober nanti.

Koordinator Komite Pemilih Indonesia, Jeirry Sumampow berpendapat, pertemuan SBY dan Jokowi sangat penting untuk membahas hal-hal penting terkait transisi pemerintahan yang akan datang.

Menurutnya, SBY harus mendukung program kerakyatan Jokowi-JK, seperti Indonesia Sehat, Indonesia Pintar, Bank Petani, Bank Nelayan, Tol Laut, dan lain-lain. Untuk itu, SBY harus memberi terobosan pada APBN 2015.

"Sudah sepatutnya SBY membantu Jokowi dengan cara melakukan singkronisasi antara Tim Transisi dan para menteri terkait untuk membahas program-program unggulan Jokowi-JK, sehingga nanti bisa langsung diimplementasikan saat setelah pelantikan," ujar Jeirry dalam keterangannya di Jakarta, Senin (25/8/2014).

Terkait dengan wacana kenaikan harga BBM, Jeirry menambahkan, SBY harus ikut meringankan beban berat yang akan dihadapi Jokowi-JK setelah memerintah nanti. Bisa saja, SBY menaikkan harga BBM sebelum mengakhiri masa jabatannya.

"Apabila Jokowi-JK berencana menaikkan harga BBM, hendaknya dapat menjelaskan kepada publik perihal jaminan pengalihan subsidi BBM ke subsidi kesehatan, pertanian, kelautan, dan stabilisasi harga sembako. Di sini, komunikasi dengan rakyat harus jelas dan transparan," tandasnya.