Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tim Transisi: Arsitektur Kabinet Harus Keluar dari Dikotomi Kurus-Gemuk

"Beberapa fungsi yang bisa dipadukan akan dilakukan, misal fungsi litbang, pengawasan, perencanaan, dan fungsi legislasi," jelas Hasto.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Tim Transisi: Arsitektur Kabinet Harus Keluar dari Dikotomi Kurus-Gemuk
Tribunnews/Ferdinand
Wasekjen PDIP Hasto Kristianto memberikan keterangan pers di kediaman Megawati Soekarnoputri, Jakarta, Rabu (9/7/2014). Tribunnews/Ferdinand 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wacana arsitektur kabinet  yang didominasi oleh pendekatan struktural semata yang berfokus pada komposisi kurus-gemuk sangatlah tidak tepat.

Menurut Deputi Kantor Transisi Jokowi-JK, Hasto Kristiyanto, harus dipahami bahwa persoalan pokok terletak pada egosektoral dimana setiap kementerian operasionalisasinya terlalu mekanistik namun disisi lain mengandung overlapping fungsi dengan kementerian lainnya.

"Pemberantasan kemiskinan menjadi tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) dari sekian banyak kementrian. Akibatnya justru tidak fokus. Dana pemberantasan kemiskinan selalu naik, namun kemiskinan faktual meningkat," ujar Hasto di Jakarta, Selasa (26/8/2014).

Menurut Hasto,Tim Transisi Jokowi-JK tidak hanya melakukan pendekatan struktural dan fungsional untuk meningkatkan efektivitas di setiap kementrian namun juga pendekatan organik berkaitan apa deliverables setiap kementerian tersebut bagi jalannya pemerintahan.

"Janji untuk mewujudkan pemerintahan yang efektif, pemerintahan yang bersih dan bekerja satu-satunya untuk kepentingan rakyat menuntut tingginya integrasi vertikal dan horizontal di setiap jajaran kementrian," paparnya.

Atas dasar hal tersebut maka struktur kabinet yang menjadi opsi bagi Presiden terpilih Joko Widodo tidak bisa dinilai dari posturnya kurus atau gemuk namun bagaimana efektivitas pemerintahan secara keseluruhan.

"Beberapa fungsi yang bisa dipadukan akan dilakukan, misal fungsi litbang, pengawasan, perencanaan, dan fungsi legislasi," jelas Hasto.

BERITA TERKAIT

Wakil Sekjen PDI Perjuangan itu menyebutkan hal ini berkonsekuensi, setiap kementrian harus menampilkan organisasi yang bekerja, memiliki fleksibilitas di dalam merespons setiap persoalan rakyat, dan mampu menambah kecepatan dalam bertindak.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas