Jokowi Akui Siap Tidak Populer
"Saya siap untuk tidak populer," ujar Joko Widodo--sapaan akrabnya Jokowi--di Balai Kota, Jakarta, Kamis (28/8/2014).
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Rendy Sadikin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden terpilih Joko Widodo mengaku dirinya siap mengambil kebijakan yang tidak populer ketika resmi menjabat sebagai Presiden, misalnya dengan menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
"Saya siap untuk tidak populer," ujar Joko Widodo--sapaan akrabnya Jokowi--di Balai Kota, Jakarta, Kamis (28/8/2014).
Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan dirinya telah mengambil langkah antisipasi untuk menekan dampak dari kenaikan harga BBM.
Cara yang diambil Jokowi yaitu mengalihkan subsidi BBM ke usaha-usaha produktif di desa, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), pupuk, benih, pestisida untuk petani, kemudian mesin kapal dan solar untuk nelayan.
"Jangan sampai kita ini konsumtif, untuk membeli BBM, untuk membeli mobil, untuk mobil-mobil kami harus mulai mengubah dari sebuah konsumsi, menjadi sebuah produksi itu saja," kata Jokowi.