Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Terjadi Target 'Pembubaran BP Migas Jilid 2'

Posisi tertinggi di Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) menjadi kursi panas.

Penulis: Y Gustaman
Editor: Gusti Sawabi
zoom-in Terjadi Target 'Pembubaran BP Migas Jilid 2'
net
Logo BP Migas 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Posisi tertinggi di Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) menjadi kursi panas. Situasi menjelang penentuan kabinet Jokowi–Jusuf Kalla mirip dengan situasi menjelang pembubaran BP Migas pada 12 November 2012 oleh Mahkamah Konstitusi.

Pengamat energi lulusan Harvard University, Rahmad Pribadi, melihat kursi di Kementerian ESDM sekarang menjadi perbincangan panas. Menyusul media dan pengamat yang semula tenang, mulai bermanuver dan melakukan kampanye negatif untuk membentuk opini publik.

Menurutnya, pembentukan opini ini diibaratkan seperti suasana “Pembubaran BP Migas Jilid Dua”. Mendekat pembubaran, pengamat dan media mulai menyerang tajam. Lagi-lagi mantan Kepala BP Migas R Priyono menjadi sasaran untuk digulingkan dari kandidat Menteri ESDM di Pemerintahan Jokowi-JK.

"Ini kampanye negatif untuk R Priyono yang di Pilpres 2014 mendukung Jokowi-JK. Rasanya ini lanjutan dari debat capres terkait migas. Seperti yang diketahui, perang migas menjadi warna dalam debat capres terakhir," ujar Rahmad dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (2/9/2014).

Rahmad menilai, ketika munculnya isu mafia migas dalam debat antarcalon presiden, belum ada serangan ke mantan Kepala BP Migas, bahkan hingga pilpres diumumkan pemenangnya.

Trend kampanye negatif terhadap Priyono, Rahmad menambahkan, bisa dilihat dari riset media. Data salah satu media menunjukkan; pascapembubaran BP Migas hingga awal Agustus 2014, tidak ada serangan kepada dan berita Priyono.

Pada September sampai Oktober 2014, pasca tertangkapnya Rudi Rubiandini, ada 56 berita yang menyerang mantan Kepala BPMigas itu. Serangan dimulai lagi pada Januari 2014 dan kemudian berturut-turut setiap bulan hinggal Juli 2014.

Berita Rekomendasi

“Sangat mudah untuk melihat siapa yang bermain di belakang ini semua. Hal yang sama juga dapat dilihat alurnya jika merefer berita-berita menjelang pembubaran BP Migas. Siapa yang pro BP Migas dan siapa yang menyerang BPMigas. Hanya perbedaannya, pada November 2012 yang digulingkan adalah BP Migas, dan sekarang yang dituju R Priyono yang dulu adalah Kepala BPMigas,” ujar Rahmad.

Pria lulusan University of Texas itu sangat meyakini kelompok mafia BBM ada di belakang serangan kepada Priyono, yang memiliki karakter dalam nasionalisme. Sangat bisa dibaca, media yang ingin membubarkan BP Migas dan yang menyerang Priyono adalah sama.

Hanya saja ada yang berubah yakni tidak banyak media yang menyerang R Priyono seperti ketika akan membubarkan BPMigas. Konstelasi Jokowi-JK dan Prabowo-Hatta sangat dipahami oleh media-media.

“Menyerang salah satu pendukung Jokowi-JK sekalipun masih dalam lingkaran internal, apalagi eksternal, sama dengan antiJokowi–JK, yang de facto adalah Presiden dan Wakil Presiden terpilih. Serangan kepada orang Jokowi-JK, bisa terjadi pada siapa saja. Ribka Ciptaning yang tokoh PDIP juga diserang, sebagai contoh. Justru di sinilah letak konflik kepentingan yang terjadi,” ungkap Rahmad lebih jauh.

Mengutip pernyataan Jokowi beberapa waktu lalu, Rahmad mengatakan, melawan mafia BBM tak hanya soal pengetahuan saja, tapi juga dibutuhkan pimpinan yang berani dan berkarakter.

Dalam angket yang tersebar di masyarakat beberapa waktu lalu, ada beberapa tokoh yang dianggap pantas menduduki kursi tertinggi di ESDM antara lain Kurtubi, Kuntoro Mangkusubroto dan Arie Soemarno. Dalam pembubaran BP Migas 2012, salah satu dari mereka sangat aktif bersama beberapa kelompok masyarakat di Pilpres 2014 mendukung Prabowo-Hatta.

Tags:
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas