Pustekkom Kemdikbud Gelar Workshop Digital Literasi Untuk Pendidikan
komunikasi yang serba terbuka, massifnya berita fitnah dan kencangnya konten-konten hoax di media sosial.
Editor: Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, PASURUAN - Pertumbuhan teknologi digital memicu perkembangan di pelbagai sektor kehidupan. Pertumbuhan teknologi internet, memicu perubahan perilaku manusia dalam bidang komunikasi, bisnis dan pendidikan.
Meski banyak nilai positif dari pertumbuhan teknologi internet. Namun, sisi negatifnya juga mengancam. Misalnya, komunikasi yang serba terbuka, massifnya berita fitnah dan kencangnya konten-konten hoax di media sosial.
Untuk mengantisipasi hal ini, Pustekkom Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menyelenggarakan Workshop "Literasi Digital untuk Pendidikan".
Workshop ini, bertempat di Auditorium SMK Bayt Al-Hikmah, Pasuruan, Jawa Timur, pada Selasa (20 Desember 2016), yang melibatkan ratusan peserta dari komunitas penggerak Teknologi Informasi (TI). Agenda ini, dihadiri narasumber Hasan Chabibie (Pustekkom), Hakim Jayli (praktisi media digital), Munawir Aziz (peneliti literasi digital), dan Dody Kurniawan (Pustekkom Kemdikbud).
Kepala Dinas Pendidikan Kota Pasuruan, Drs. Suharianto, mewakili sambutan Wali Kota Pasuruan, menegaskan pentingnya literasi untuk komunitas pendidikan.
"Pendidik dan generasi muda sekarang harus suka membaca. Saat ini terjadi kemerosotan literasi dalam dunia pendidikan. Maka, harus ada perbaikan kualitas dan kuantitas untuk menggerakkan literasi. Intinya, harus baca, baca, dan baca. Kita harus bergerak mendorong dengan literasi, terlebih di era digital sekarang ini," jelasnya.
Hasan Chabibie, mengungkapkan pentingnya kecerdasan bermedia. "Saat ini dunia telah menjadi global village, yang terkoneksi dengan teknologi informasi. Pertumbuhan media digital, memungkinkan pergeseran perilaku masyarakat," terang Hasan. Akan tetapi, keterbukaan informasi di media sosial, tidak dibarengi dengan kecerdasan bermedia untuk menganalisa data dan konten yang ada.
Untuk itu, perlu ada kecerdasan bermedia. "Kecerdasan bermedia penting untuk masa sekarang. Nah, literasi digital ini menjadi strategi penting untuk mendorong kecerdasan bermedia, di antaranya dengan menjadi kreatif, memproduksi konten, dan mengantisipasi berita bohong," ungkap Hasan.
Hakim Jayli, praktisi media dan start-up digital, menegaskan pentingnya keaktifan memahami pertumbuhan media digital. "Adanya media sosial mempengaruhi komunikasi antar manusia. Itu juga terjadi dalam dunia pendidikan," jelas Hakim.
Selanjutnya, Hakim mengajak komunitas TI (Teknologi Informasi) untuk menjadikan media digital sebagai inspirasi pendidikan.
"Sudah saatnya, media digital menjadi strategi untuk memajukan bangsa ini. Maka, harus kreatif, menjadi subyek bukan obyek," ungkap Hakim.
Gerakan Literasi Digital menjadi strategi penting untuk berinternet secara sehat dan mendorong tumbuhnya konten-konten kreatif-inspiratif di media sosial.