TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - ‎Direktur British Council Indonesia, Paul Smith ‎mengungkapkan saat ini waktu yang tepat bagi warga Indonesia yang ingin menempuh dunia pendidikan di Inggris.

Pasalnya, biaya hidup yang relatif rendah dibanding tahun-tahun sebelum ataupun negara lain.

‎Paul menjelaskan, ada dua alasan mengapa kuliah di Inggris pada saat ini.

Pertama, mata uang Inggris yaitu Poundsterling terhadap Rupiah sedang mengalami penurunan dan hal ini membuat biaya hidup di Inggris lebih murah.

Baca: Brexit Tak Pengaruhi Minat Mahasiswa Indonesia Kuliah di Inggris

Baca: Pimpinan DPR Kutuk Keras Serangan Bom di Mesir

"Yang tadinya tidak bisa karena mata uang cukup tinggi, tapi sekarang bisa, jadi bagus banget sekarang untuk mahasiswa karena mata uang sedang turun," ucap Paul di Jakarta, Minggu (26/11/2017).

Mengutip data Bloomberg, Poundsterling terhadap Rupiah saat ini di level Rp 17.994, dimana pada tahun-tahun sebelumnya seperti pada 2016 sempat menyentuh level Rp 19.987 dan tahun 2015 sempat di posisi Rp 22.374.

‎Selain mata uang Inggris yang sedang melemah, kata Paul, waktu tempuh pendidikan untuk S1 ataupun S2, juga lebih cepat dibandingkan negara-negara lainnya.

"S1 itu rata-rata tiga tahun, S2 rata-rata di sana 1 tahun, jadi secara nilai kalau di Inggris tiga tahun untuk biaya hidup, itu masih lebih murah dibanding negara lain seperti Kanada, Australia yang empat tahun," ujarnya.

British Council saat ini menggelar pameran pendidikan Inggris di Hotel Pulman, Thamrin, Jakarta, dengan menyajikan berbagai universitas asal Inggris.