Orangtua Senang Komunitas Sekolah Belajar Ciputat Hadir Dampingi Anak-anak Pemulung
Sutirah (55) warga perkampungan pemulung di Kelurahan Cempaka Putih bersykur komunitas Sekolah Belajar Ciputat hadir
Penulis: Rizal Bomantama
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rizal Bomantama
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANGSELATAN - Sutirah (55) warga perkampungan pemulung di Kelurahan Cempaka Putih, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Banten bersykur komunitas Sekolah Belajar Ciputat hadir di tengah mereka.
Menurutnya kehadiran komunitas itu membantu anak-anak mereka semakin memahami pelajaran yang mereka dapatkan di sekolah formal.
Sekolah Belajar Ciputat diselenggarakan hanya sekali dalam seminggu yakni setiap hari Sabtu selama dua jam sejak pukul 15.00 WIB.
“Bukan sekedar senang lagi, kami dari pihak orang tua mendukung sekali karena ingin anak-anak pintar, supaya tidak menjadi seperti saya yang seorang pemulung, apalagi ini gratis sehingga sangat membantu kami,” ungkap Sutirah daat ditemui Tribunnews.com, Sabtu (20/10/2018).
Sekolah Belajar Ciputat memang diadakan di tengah perkampungan pemulung, di mana anak-anak disediakan tempat di pekarangan namun tertutup atap seng untuk belajar.
Antusias anak-anak untuk mengikuti les itu sangat tinggi, bahkan beberapa anak sudah siap di lokasi sekitar satu jam sebelum dimulai.
Sutirah mengaku tidak berpikir panjang saat dirangkul organisasi Sekolah Belajar Ciputat untuk membentuk ruang belajar bersama tersebut.
“Ketika ditawari membuat acara itu saya tak masalah dan warga di sini siap menyediakan tempat, apalagi anak-anak tidak hanya belajar bahasa Inggris atau matematika, tapi kadang-kadang mengaji juga,” terangnya.
Hingga kini sudah ada 30 anak yang tersaftar mengikuti kegiatan Sekolah Belajar Ciputat tersebut.
Komunitas Sekolah Belajar Ciputat merupakan bagian dari program organisasi non-pemerintah EPM Foundation yang bergerak di bidang pemberian fasilitas pendidikan bagi warga yang kurang mampu.
Pendidikan yang diberikan berbentuk seperti pelajaran tambahan dan tidak bersifat kaku.
“Kami mengajarnya tidak kaku, materinya juga disesuaikan dengan ‘mood’ anak-anak supaya mereka mau belajar, dan syukur niat belajar mereka memang tinggi,” jelas Rifqi Ching (25), volunteer pengajar di Sekolah Belajar Ciputat.
Ia mengatakan bahwa program ini memang diselenggarakan untuk membantu para orang tua yang ingin memberikan tambahan waktu belajar bagi anaknya.
“Para orang tua siswa sangat senang bahkan mereka bantu fasilitasi tempat meskipun seadanya tapi anak-anak terlihat enjoy,” terangnya.
Rifqi mengatakan pihaknya membuka donasi berupa buku dan peralatan belajar untuk memberi fasilitas belajar bagi anak-anak tanpa dipungut biaya seperser pun.
Ia juga membuka lowongan volunteer bagi siapa pun yang ingin membantu.