Mendikbud Muhadjir Effendy Sebut Kesenjangan Literasi antardaerah Masih Tinggi
Dalam sambutannya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengaku awalnya dia tidak ingin hadir di acara tersebut
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menggelar Festival Literasi Sekolah (FLS) yang ketiga, Jumat (26/7/2019) di Kompleks Kemendikbud, Jakarta.
Dalam sambutannya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengaku awalnya dia tidak ingin hadir di acara tersebut.
Baca: Mendikbud : Negara Kita Termasuk Negara yang Tingkat Kemampuan Membaca Masih Sangat Rendah
"Saya sejujurnya tidak mau datang acara ini. Menurut saya banyak ceremonial. Harusnya seperti ini fungsional gerakan literasi. Kalau di Jakarta, gak perlu acara ini tapi coba di Papua sana. Mau baca bukunya saja tidak ada," tegas Muhadjir Effendy.
Muhadjir juga menyoroti kesenjangan literasi yang tinggi antar daerah.
Dia meminta jajarannya tidak lagi menggelar acara ceremonial melainkan langsung menangani ke masalah.
"Kesenjangan literasi antar daerah tinggi. Saya minta Stop kegiatan ceremonial tapi betul-betul menusuk ke persoalan yang ada. Cari daerah yang memang betul-betul masyarakat dan sisanya jauh dari kemampuan literasi, garap yang sungguh-sungguh," tegasnya.
Kepada para guru dan orang tua, Muhadjir berpesan agar anak-anak jangan hanya diperintah untuk membaca, tapi juga diminta memahami apa yang dibaca.
Muhadjir Effendy berpendapat masalah literasi bukan hanya tugas dari guru bahasa semata melainkan masalah bersama.
Semua ppihak harus bekerja sama membangun semangat literasi khususnya bagi anak-anak.
"Biarkan kita kelewat karena salah didik tappi jangan wariskan ke generasi. Kita semua harus kerja sama bangun semangat Literasi," tambahnya.
Untuk diketahui acara Festival Literasi Sekolah ini digelar mulai Jumat (26/7/2019) hingga 29 Juli 2019 di Plaza Insan Berprestasi, Kompleks Kemendikbud, Jakarta.
Tema yang diangkat tahun ini adalah "Multiliterasi : Mengembangkan Kemandirian dan Menumbuhkan Inovasi"
Dalam laporannya, Plt Direktur Jenderal Dikdasmen, Didik Suhardi mengatakan kegiatan Festival Literasi Sekolah ini tidak terbatas pada literasi baca tulis saja tapi juga mencangkup literasi digital, finansial, sains, numerasi serta literasi budaya dan kewargaan.
Didik menjelaskan acara Festival Literasi Sekolah terdiri dari dua acara besar.
Pertama lomba literasi yang melibatkan 704 siswa jenjang SD, SMP, SMA, SMK dan SLB se-Indonesia.
Mereka bakal berlaga di 25 mata lomba, yakni lomba menulis cerpen, mencipta komik digital dan vokasi moda literasi bergerak.
"Pelaksanaan lomba dilakukan di Jakarta, Tangerang dan Bogor. Jika digabung dengan juri, panitia dan pendamping, partisipasi lomba literasi berjumlah lebih dari 1.750 orang," ungkapnya.
Baca: Pesan Literasi Mendikbud Muhadjir Effendy untuk Anak Indonesia
Acara kedua yakni Festival Literasi dalam bentuk diskusi, pelatihan, peluncuran dan bedah buku serta pemutaran film. Acara ini melibatkan 100 narasumber dari berbagai unsur.
Para pembawa materi dalam acara ini berasal dari kalangan guru, siswa, kepala sekolah, penggiat literasi, praktisi pendidikan, blogger, vlogger, sastrawan, akademisi, penulis, birokrat dan lainnya.