Kemendikbud Tunggu Keputusan Gugus Tugas Covid-19 untuk Memulai Ajaran Baru dan Masuk Sekolah
Pemerintah belum bisa memastikan kapan sektor pendidikan akan beroperasi secara optimal di tengah pandemi virus corona atau Covid-19
Penulis: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapan dimulainya ajaran baru anak sekolah masih menjadi pertanyaan masyarakat.
Rumor yang berkembang, Kemendikbud akan memulai kegiatan belajar mengajar pertengahan bulan Juli mendatang.
Saking santernya rumor itu sejumlah pihak angkat bicara.
Ikatan Dokter Anak Indonesia ( IDAI) meminta sekolah tidak dibuka setidaknya sampai bulan Desember 2020.
IDAI menganjurkan agar kegiatan belajar mengajar tetap dilaksanakan melalui skema pembelajaran jarak jauh (PJJ) baik secara dalam jaringan maupun luar jaringan.
"Pembukaan kembali sekolah-sekolah, lanjut anjuran IDAI, dapat dipertimbangkan jika jumlah kasus COVID-19 telah menurun," kata IDAI dalam situsnya.
Di media sosial, muncul petisi mendesak penundaan masuk sekolah di tengah pandemi Covid-19 yang disebarkan melalui situs change.org itu menargetkan 75 ribu tanda tangan.
Tanggapan Mendikbud
Adanya rencana masuknya anak sekolah bulan Juli mendatang telah dibantah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim.
"Kami tidak pernah mengeluarkan pernyataan kepastian, karena memang keputusannya bukan di kami. Jadi mohon stakeholders atau media yang menyebut itu, itu tidak benar!" kata Nadiem, dalam rapat kerja secara telekonferensi dengan Komisi X DPR RI, di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Nadiem menyatakan, Kemendikbud akan mengikuti penetapan yang diputuskan oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Coronavirus Disease (Covid-19).
"Kami sudah ada berbagai macam skenario, tapi tentunya keputusan itu ada di gugus tugas, bukan di Kemendikbud sendiri. Kami akan mengeksekusi dan mengoordinasikan," katanya.
Baca: Kemendikbud: Dimulainya Tahun Ajaran Baru Tidak Sama dengan Pembukaan Sekolah
"Keputusan kapan, dengan format apa, dan seperti apa, karena ini melibatkan faktor kesehatan, bukan hanya pendidikan, itu masih dalam koordinasi dengan gugus tugas," katanya.
Menjelang pembukaan kembali kegiatan belajar-mengajar di sekolah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyatakan, pihaknya telah siap dengan semua skenario.
Nadiem menambahkan, banyak negara, menetapkan awal tahun ajaran baru relatif tetap.
Tetapi di Indonesia, metode belajar disesuaikan dengan kondisi dan status kesehatan masyarakat di masing-masing wilayah.
"Kemendikbud menilai, saat ini tidak diperlukan adanya perubahan tahun ajaran maupun tahun akademik, tapi metode belajarnya, apakah masih belajar dari rumah atau di sekolah akan berdasarkan pertimbangan gugus tugas," ujar Nadiem.
Senada, Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, pihaknya akan membahas soal kapan masuk sekolah dilakukan bersama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud).
Terpisah, Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, kondisi pandemi virus corona (Covid-19) yang terus bertambah dengan jumlah yang stabil dan belum ada tren penurunan signifikan, maka rencana masuk sekolah dalam konteks new normal mungkin tidak akan dilaksanakan.
Muhadjir mengatakan,pihaknya akan membahas soal kapan masuk sekolah dilakukan bersama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud).
Namun, Presiden Joko Widodo (Jokowi) kata dia sudah memberikan arahan kepada jajarannya untuk menggodok rencana new normal di lingkup sekolah ini secara matang.
Pasalnya, Presiden disebut Muhadjir tak ingin pembukaan sekolah dilakukan secara terburu-buru.
“Untuk pengurangan pembatasan sektor pendidikan akan digodok sematang mungkin,” ujar Muhadjir, seperti dikutip dalam tayangan Youtube wawancara dengan Kompas TV, Jumat (29/5/2020).
Baca: Sebut Lulusan Jalur Corona Angkatan Emas, Najwa Shihab: Enggak Ada Lagi Tawuran Sepulang Sekolah
Muhadjir bilang sektor pendidikan memang perlu perhatian khusus dan penerapan new normal akan sangat berisiko bila dilakukan dalam waktu dekat.
Namun, informasi terbaru, Muhadjir Effendy mengatakan, kemungkinan aktivitas pendidikan akan dimulai kembali pada awal tahun baru atau tahun 2021 meski menurut kalender pertengahan Juli,.
Pemerintah belum bisa memastikan kapan sektor pendidikan akan beroperasi secara optimal di tengah pandemi virus corona atau Covid-19.
"Artinya, fasilitas pendidikan akan tetap tunggu hingga waktu yang belum ditentukan," kata mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang ini dalam keterangan pers, Senin (1/6/2020).
Dibandingkan sektor-sektor lain, kemungkinan sekolah adalah sektor yang paling terakhir mengingat risikonya tidak bisa dihitung dengan mudah akibat dari pengurangan pembatasan atau pembukaan sekolah.