Empat Tips Alumni dan Mahasiswa UI dan ITB Agar Bisa Sukses SBMPTN 2020
Di tahun ini, akan ada sekitar 20% dari komposisi pertanyaan yang akan menggunakan bahasa Inggris
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kurang dari sebulan lagi, sebanyak 636.586 calon mahasiswa akan bersaing memperebutkan bangku kuliah di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) idaman lewat jalur Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) 2020.
Tekanan untuk ujian tahun ini terbilang unik, sebab peserta didik hanya memiliki satu kesempatan tes saja. Alhasil, para pendaftar harus melakukan persiapan maksimal dengan strategi belajar yang tepat.
goKampus selaku aplikasi penyedia seluruh kebutuhan mahasiswa, berbicara pada sejumlah alumni dan mahasiswa PTN seputar usaha mereka saat menghadapi ujian masuk. Ini merupakan rangkuman kiat sukses SBMPTN bagi para calon mahasiswa.
1. Memahami seluk beluk UTBK
UTBK tahun ini hanya akan mengujikan Tes Potensi Skolastik (TPS) saja. Dengan begitu, para siswa tidak perlu lagi mempersiapkan diri untuk Tes Kompetensi Akademik (TKA) seperti tahun-tahun sebelumnya.
TPS memiliki empat sub tes yakni penalaran umum, pemahaman bacaan, pengetahuan umum, dan pengetahuan kuantitatif.
Baca: Nadiem Dukung Kegiatan KKN Mahasiswa yang Terkait Penanganan Covid-19
Di tahun ini, akan ada sekitar 20% dari komposisi pertanyaan yang akan menggunakan bahasa Inggris.
Durasi ujian dan jumlah soal tahun ini berubah. Bila tahun lalu jumlah soalnya ada 80 dan durasinya 120 menit, tahun ini durasinya berkurang menjadi 105 menit. Jumlah soal juga akan berkurang namun belum diumumkan jadi berapa.
2. Rutin latihan bank soal dan try out
“Sering-sering latihan soal. Ulik soal dari tahun terlama sampai yang terbaru,” jelas Zanira Fachri, mahasiswi UI angkatan 2015.
Lanjutnya, “Cari juga referensi dari sumber lain, jangan mengandalkan satu atau dua sumber aja karena pasti akan ada yang beda. Diskusi juga sama temen yang beda sekolah, kembali lagi untuk menambah referensi. Walaupun perbedaannya sedikit, ilmunya akan tetap berguna sekali.”
Naomi Maria Neysa, mahasiswi ITB angkatan 2016 juga menyarankan untuk mematok target passing grade saat mengerjakan latihan tryout.
“Setelah mengetahui jurusan mana yang menjadi target utama, segera pasang target nilai minimum (passing grade) berdasarkan hasil SBMPTN tahun sebelumnya. Harusnya kita juga sudah mencari tahu kuota mahasiswa yang diterima lewat SBMPTN untuk jurusan yang kita minati,” katanya.
Baca: Nama Penyanyi Anggun Masuk Daftar 100 Artis Favorit Masyarakat Perancis
Di periode ini, calon mahasiswa disarankan untuk fokus belajar dan mengurangi porsi kegiatan lainnya seperti bermain game dan menonton film.
“Jauhkan dulu rasa malas yang hanya bisa memberikan kenyamanan sementara dan sisanya penyesalan,” kata Zanira.
3. Memastikan kondisi fit pas ujian
Rachmah Pristiana, mahasiswa IPB angkatan 2015, juga mengingatkan peserta didik untuk menjaga kondisi badan.
“Jangan begadang di hari-hari sebelumnya agar fisik saat mengerjakan tes bisa fokus dan tidak drop,” ujarnya.
Peserta juga sebaiknya tiba di lokasi ujian minimal satu jam sebelum tes. “Jangan sampai kita terlalu panik atau terlalu lelah saat mengerjakan ujian. Dan yang terpenting, adalah selalu berdoa,” jelas Rachmah.
4. Siapkan rencana B
Faktanya, hanya 23% dari jumlah total peserta terdaftar ujian yang akan diterima ke PTN yang dipilih.
Hal ini tidak semerta menandakan bahwa 77% peserta tidak layak dalam pilihannya, namun memang adanya keterbatasan kuota penerimaan dalam universitas negeri.
Dalam menghadapi kemungkinan gagal, Zanira sempat terpikir untuk rela menunggu setahun lagi supaya bisa masuk ke PTN dan jurusan idaman.
Baca: Wali Murid Memarahi Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta saat Konferensi Pers, Protes Soal PPDB
Walau begitu, kedua mahasiswi lainnya mengatakan bahwa sebenarnya mereka terbuka untuk mendaftar di Perguruan Tinggi Swasta (PTS).
Menurut dia , yang lebih penting itu adalah peminatan jurusan jadi tidak hanya semata lulus di PTN karena takutnya kuliah jadi tidak maksimal bila tidak sesuai dengan passion.
"Dan di swasta juga banyak yang bagus dari segi jurusan,” jelas Rachmah.
Dalam beberapa tahun terakhir, kualitas PTS berhasil naik daun dan menghasilkan banyak lulusan berkualitas internasional.
Hal ini didukung oleh Webometrics Ranking of World Universities 2020, di mana PTS menempati 40 persen kursi di 100 perguruan tinggi terbaik Indonesia.
Proses pendaftaran PTS pun jauh lebih sederhana dibandingkan PTN, berkat fitur Instant Approval dari goKampus.
Dengan fitur ini, siswa bisa daftar ke PTS ternama cukup dengan upload foto nilai rapor, dan hasil diterimanya diumumkan dalam hitungan menit dan gratis.
“Untuk pertama kalinya di Indonesia, calon mahasiswa bisa mendaftar ke ratusan universitas swasta hanya lewat satu aplikasi pendaftaran saja di goKampus,” jelas Nathanael Santoso selaku CEO goKampus.
“Ini bisa menjadi solusi alternatif bagi siswa yang ingin terus menimba ilmu di bangku kuliah tanpa ketinggalan waktu belajar dari teman-temannya,” katanya.
goKampus sendiri tersedia dalam aplikasi Android dan iOS. Selain fitur pendaftaran kuliah, calon mahasiswa juga bisa menemukan info beasiswa dan pendanaan kuliah untuk membantu rencana pendidikannya. Informasi lebih lanjut bisa diakses melalui laman https://www.gokampus.com/