Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengamat Pendidikan Soroti Pembelajaran Online, Akui Mematikan Nilai Rasa dan Kepekaan Sosial

Pengamat pendidikan dari UMS menyoroti pembelajaran online, akui mematikan nilai rasa dan kepekaan sosial.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Pengamat Pendidikan Soroti Pembelajaran Online, Akui Mematikan Nilai Rasa dan Kepekaan Sosial
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Siswa belajar di bawah kolong rel kereta api Mangga Besar Jakarta Rabu (19/8/2020). Siswa mengikuti pembelajaran jarak jauh (PJJ) dengan memanfaatkan internet gratis yang disediakan oleh sejumlah donatur. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

"Kesehatan melalui pola hidup sehat merupakan penangkal utama untuk mencegah berbagai penyakit, salah satunya adalah Covid-19," ujar Harun.

Oleh karena itu, Harun menuturkan perlunya pertimbangan kembali pentingnya pembelajaran dalam skala-skala terbatas.

"Pentingnya pembelajaran dalam skala-skala yang ramah lingkungan atau pembelajaran di ruang terbuka, prinsipnya pembelajaran yang sehat."

"Kalau upaya ini tidak segera dilakukan, akan menimbulkan kepunahan pendidikan atau kehilangan satu generasi," pungkas Harun.

Sejumlah siswa mengerjakan tugas berkelompok menggunakan gawai secara bergantian di Balla Pendidikan' (Rumah Pendidikan) Tempat Pemakaman Umum (TPU) Dadi, Kecamatan Mamajang, Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (27/7/2020).
Sejumlah siswa mengerjakan tugas berkelompok menggunakan gawai secara bergantian di Balla Pendidikan' (Rumah Pendidikan) Tempat Pemakaman Umum (TPU) Dadi, Kecamatan Mamajang, Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (27/7/2020). (Tribun Timur/Muhammad Abdiwan)

Baca: Sinergi Kemendikbud dan Kemkominfo Dalam PJJ, Gus Jazil: Agar Tak Terdengar Keluhan Susah Sinyal 

Diberitakan, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy turut menanggapi pendidikan di masa pandemi ini.

Ia mengatakan, pemerintah akan berupaya mengkaji ketertinggalan pendidikan di masa pandemi Covid-19.

Pasalnya, sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang saat ini dilakukan akibat pandemi Covid-19 banyak menuai kritikan dengan segala keterbatasannya.

Berita Rekomendasi

Muhadjir mengatakan, evaluasi dan pengkajian ketertinggalan itu harus dilakukan setelah pandemi Covid-19 berakhir.

"Setelah Covid-19 selesai akan kita evaluasi dan kaji kembali bagaimana mengejar ketertinggalan."

"Kita semua harus mencari solusi optimal dalam memberikan pendidikan yang layak," ujar Muhadjir, dikutip dari situs resmi Kemenko PMK, Senin (24/8/2020).

SIMULASI - Simulasi pembelajaran tatap muka di SMP 17 Agustus 1945, Selasa (4/8/2020). Simulasi proses pembelajaran tatap muka yang dilakukan Dinas Pendidikan Kota Surabaya dilakukan seminggu setelah pertemuan kepala SMP negeri dan Swasta bersama Wali Kota Surabaya. Sebanyak 10 sekolah swasta dari 21 sekolah pilot project pembelajaran tatap muka ditunjuk mewakili wilayahnya. SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ
SIMULASI - Simulasi pembelajaran tatap muka di SMP 17 Agustus 1945, Selasa (4/8/2020). Simulasi proses pembelajaran tatap muka yang dilakukan Dinas Pendidikan Kota Surabaya dilakukan seminggu setelah pertemuan kepala SMP negeri dan Swasta bersama Wali Kota Surabaya. Sebanyak 10 sekolah swasta dari 21 sekolah pilot project pembelajaran tatap muka ditunjuk mewakili wilayahnya. SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ (SURYA/SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ)

Baca: Dana BOS Boleh Digunakan untuk Pembelian Pulsa Kuota Internet PJJ

Evaluasi tersebut juga dibutuhkan karena berbagai masalah muncul dalam penyelenggaraan PJJ tersebut.

Mulai dari masalah keterbatasan akses internet yang belum merata hingga kurangnya pemahaman orangtua. Hal tersebut berdampak pada penurunan kualitas belajar siswa.

Muhadjir pun menilai, PJJ menjadi masalah serius karena berhubungan dengan generasi masa depan Indonesia.

"Keberadaan PJJ ini menjadi masalah yang cukup serius. Kalau tidak diambil langkah-langkah yang juga serius akan sangat membahayakan," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Maliana)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas