"Saya mengapresiasi KEK Singhasari yang telah mengimplementasikan ‘link and match’. Semoga kerja sama ini dapat ditiru dan diimpementasikan di daerah kawasan industri lainnya, serta di daerah yang bukan kawasan industri pula," ucapnya.

Dia menambahkan, bahwa Link and match itu harus dimaknai dengan sedalam-dalamnya.

Menurutnya, konsep tersebut akan menjadi ekosistem yang dapat menjadi produk unggulan dan SDM yang dapat menyentuh dunia.

"Saya berharap, kerjasama antar pendidikan vokasi dengan dunia usaha dan dunia industri harus memberikan manfaat bagi kedua belah pihak, permanen dan berkesinambungan, serta efektif dan efisien,"

"Karena pelaksanaannya ini seluruh stakeholder, baik pemerintah daerah, industri, dan pengelola lembaga pendidikan dalam perencanaan maupun implementasinya," terangnya.

Sementara itu, Pengelola KEK Singhasari, David Santoso menyambut baik MoU yang dilakukan oleh Kemendikbud.

Menurutnya, KEK Singhasari merupakan KEK pertama di Indonesia di Bidang Pengembangan Teknologi sejak ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 68 Tahun 2019.

"Kami akan mengawal perjanjian kerjasama ini. Dan kami juga telah siap untuk berkontribusi aktif dalam pembangunan SDM yang menjadi bagian dalam transformasi ekonomi. Terutama dalam berperan aktif memfasilitasi pendidikan vokasi yang berdampingan dan berorientasi pada dunia usaha dan industri," ucapnya.

David menambahkan, yang terpenting dalam kerjasama tersebut ialah semangat kolaborasi dan inovasi yang harus benar-benar ditekankan.

Terutama dalam menjalin mitra-mitra industri yang lebih banyak lagi di bawah naungan KEK Singhasari bagi SMK dan satuan pendidikan vokasi yang ada di sekitarnya.

"Harapan kami ketika ada industri yang masuk kesini pulangnya bisa membawa konsep dan desain. Jadi harus ada kolaborasi bersama yang saling menguntungkan," tandasnya.

Artikel ini telah tayang di suryamalang.com dengan judul Wujudkan SDM Berkompeten, Kemendikbud Kerja Sama dengan KEK Singhasari,