Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Solusi Menutup Kesenjangan Teknologi dan Dunia Pendidikan Indonesia di Masa Pandemi Covid-19

Solusi tentang kesenjangan teknologi dan dunia pendidikan di Indonesia yang masih menjadi masalah umum di masa pandemi Covid-19.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Solusi Menutup Kesenjangan Teknologi dan Dunia Pendidikan Indonesia di Masa Pandemi Covid-19
Tribunnews.com/Istimewa
Solusi tentang kesenjangan teknologi dan dunia pendidikan di Indonesia yang masih menjadi masalah umum di masa pandemi Covid-19. 

TRIBUNNEWS.COM - Perubahan pengajaran di dunia pendidikan menjadi sorotan menarik yang patut diperbincangkan.

Berkaitan dengan pandemi Covid-19 yang terjadi di Indonesia, memaksa berubahnya pengajaran dari konvensional menjadi digital.

Namun, perubahan yang mendadak ini kerap kali menimbulkan masalah karena kurangnya adaptasi.

Terlebih, adaptasi yang dilakukan oleh para pengajar, siswa dan juga orang tua siswa itu sendiri.

Sebab, metode pengajaran sekolah konvensional tidak pernah berubah selama ratusan tahun terakhir.

Solusi tentang kesenjangan teknologi dan dunia pendidikan
Solusi tentang kesenjangan teknologi dan dunia pendidikan di Indonesia yang masih menjadi masalah umum di masa pandemi Covid-19.

Baca juga: Kemendikbud Beberkan Tantangan Pendidikan di Masa Pandemi Covid-19

Pengajar terbiasa berdiri di depan kelas, membelakangi papan tulis, dan membagikan ilmu kepada muridnya.

Masalah ini tentu tidak hanya terjadi di Indonesia, begitupun juga di negara-negara lain.

Berita Rekomendasi

Sependapat dengan permasalahan ini, Vice President dan General Manager Asia Pasifik Zoho Corporation Gibu Mathew pun memberikan solusinya.

Ia memahami, guru dan murid di Indonesia amat bergantung pada interaksi sosial untuk memaksimalkan manfaat pembelajaran akademik.

Gibu menilai, sektor pendidikan belum sepenuhnya melakukan digitalisasi sebelum terjadinya pandemi Covid-19.

Siswa mengenakan baju seragam olahraga saat mengikuti pembelajaran jarak jauh melalui daring dikawasan Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat (2/10/2020). Pemerintah akan memberikan subsidi kuota internet, besaran kuota yang diterima bervariasi tergantung jenjang pendidikan. Untuk siswa PAUD mendapatkan 20 gigabyte, siswa pendidikan dasar dan menengah 35 gigabyte, guru 42 gigabyte serta mahasiswa dan dosen 50 gigabyte. Tribunnews/Jeprima
Siswa mengenakan baju seragam olahraga saat mengikuti pembelajaran jarak jauh melalui daring dikawasan Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat (2/10/2020). Pemerintah akan memberikan subsidi kuota internet, besaran kuota yang diterima bervariasi tergantung jenjang pendidikan. Untuk siswa PAUD mendapatkan 20 gigabyte, siswa pendidikan dasar dan menengah 35 gigabyte, guru 42 gigabyte serta mahasiswa dan dosen 50 gigabyte. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/JEPRIMA)

Baca juga: Nadiem Mengaku Intens Diskusi dengan Sri Mulyani Cara Rumusan Terbaik untuk Anggaran Pendidikan

Sehingga, perlu adanya sistem yang bisa membantu pemeran pendidikan mengejar ketinggalannya perihal menggunakan teknologi.

Sebagai alternatifnya, Gibu menawarkan penggunaan perangkat lunak bernama Zoho Connect.

"Dengan tidak adanya interaksi fisik karena PJJ, Zoho memiliki solusi perangkat lunak untuk membantu guru berinteraksi dengan murid secara lebih baik selama kelas virtual dan bahkan berkolaborasi pada waktu istirahat."

"Mereka dapat membuat polling, live quiz, membuat presentasi dengan animasi."

"Kemungkinannya tidak terbatas saat kita menggunakan teknologi untuk meningkatkan metode mengajar," kata Gibu dalam diskusi virtual yang digelar pada Rabu (28/10/2020).

Siswa kalas 5 Raihan sedang menyalin pelajaran dari smartphone di warung belum buka di Rawabuntu, Tanggerang Selatan, Rabu (21/10/2020). Pelajar masih mengikuti pelajaran secara onlan tidak ada kejelasan mulai belajar tatap muka. (Warta Kota/Henry Lopulalan)
Siswa kalas 5 Raihan sedang menyalin pelajaran dari smartphone di warung belum buka di Rawabuntu, Tanggerang Selatan, Rabu (21/10/2020). Pelajar masih mengikuti pelajaran secara onlan tidak ada kejelasan mulai belajar tatap muka. (Warta Kota/Henry Lopulalan) (WARTAKOTA/Henry Lopulalan )

Baca juga: Nadiem: PJJ Terpaksa Dilakukan untuk Melindungi Kelompok Rentan dari Covid-19

Gibu menjelaskan, nilai Zoho juga terdapat pada integrasi di semua solusinya.

Pengguna yang sebagian besar murid dan guru dapat segera menangkap perbedaan penting yang berpengaruh pada cara kerja sebuah aktivitas.

"Misalnya, intranet sosial terpadu seperti Zoho Connect dapat menghidupkan komunikasi."

"Mulai dari pendistribusian tugas, diskusi dan pengumuman secara privat atau di kanal sekolah, bahkan dapat secara langsung membuka pertemuan online dari forum diskusi."

"Fungsi ini tidak harus dioperasikan pada tingkat yang berbeda. Pembelajaran berkelanjutan dengan sesama teman atau pun individual harus lebih mudah dengan adanya teknologi," katanya.

Sejumlah siswa SD mengikuti Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) melalui saluran televisi satelit Bandung 123 di ruangan utama masjid di RW 05, Kelurahan Cibangkong, Kecamatan Batununggal, Kota Bandung, Selasa (13/10/2010). Kanal TV Satelit Bandung 132 ini diluncurkan Pemerintah Kota Bandung dengan menayangkan program Padaringan (Pembelajaran Dalam Jaringan) berisi ratusan konten video mata pelajaran dari tingkat SD hingga SMP sebagai alternatif pembelajaran jarak jauh bagi siswa di masa pandemi Covid-19. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)
Sejumlah siswa SD mengikuti Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) melalui saluran televisi satelit Bandung 123 di ruangan utama masjid di RW 05, Kelurahan Cibangkong, Kecamatan Batununggal, Kota Bandung, Selasa (13/10/2010). Kanal TV Satelit Bandung 132 ini diluncurkan Pemerintah Kota Bandung dengan menayangkan program Padaringan (Pembelajaran Dalam Jaringan) berisi ratusan konten video mata pelajaran dari tingkat SD hingga SMP sebagai alternatif pembelajaran jarak jauh bagi siswa di masa pandemi Covid-19. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN) (TRIBUN JABAR/TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

Baca juga: Khawatirkan Dampak Negatif PJJ, Pemuda di Banjarnegara Bentuk Komunitas Pendidikan Saung Sahara

Menurutnya, selama murid dapat berperilaku baik saat belajar online.

Kehadiran platform digital dapat berkontribusi pada kesuksesan situasi belajar yang sehat dan kondusif. 

Zoho sendiri merupakan perusahaan perangkat lunak global dari Chennai, India yang berdiri sejak 1996.

Kini, Zoho sudah mempunyai lebih dari 50 juta pengguna di seluruh dunia.

Pada akhirnya, Gibu mengakui sistem pendidikan tidak akan kembali seperti sebelumnya.

Baca juga: Nadiem Terima Keluhan Masyarakat Soal Borosnya Kuota Internet Selama PJJ

Baca juga: Kemendikbud: Guru Kesulitan Awasi Siswa Saat PJJ

Hal itu lantaran komponen pendidikan sudah memahami kenyaman dari teknologi.

Sebab, teknologi telah membantu pengguna menyelesaikan pekerjaan dengan cara yang lebih intuitif dan ringkas.

"Sektor pendidikan sebelumnya tidak pernah benar-benar butuh untuk melakukan digitalisasi."

"Hingga sekarang saat masyarakat tidak diijinkan berkumpul dalam jumlah besar."

"Terlebih lagi sektor tradisional ini harus mengejar ketinggalannya dalam hal teknologi," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Maliana)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas