Moeldoko : TIK Jadi Pondasi Penting bagi Indonesia Jadi Kekuatan Ekonomi Dunia pada 2045
Moeldoko menyebut bahwa bidang TIK menjadi pondasi penting bagi Indonesia untuk menjadi kekuatan ekonomi dunia pada 2045
Penulis: Lita Febriani
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Huawei Indonesia bekerjasama dengan Kantor Staf Kepresidenan atau KSP untuk pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia melalui program pendidikan vokasi.
Kerjasama tersebut tertuang dalam Nota Kesepahaman (MoU) yang ditandatangani oleh Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko dan CEO Huawei Indonesia, Jacky Chen.
Penandatangan kerjasama berdurasi lima tahun ini akan mengembangkan 100.000 SDM.
Lewat kerjasama ini, diharapkan nantinya SDM Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang dimiliki Indonesia bertaraf internasional.
CEO Huawei Indonesia, Jacky Chen mengatakan bahwa pihaknya mendukung dan akan terlibat aktif dalam pengembangan kualitas SDM di bidang TIK berkompetensi global, yang merupakan bagian dari komitmen panjang Huawei sejak hadir di Indonesia 20 tahun lalu.
Baca juga: Moeldoko Akui Ada Kesalahan Redaksional, Sepeda Pemberian Daniel Mananta Bukan untuk Jokowi
"Melalui Huawei ASEAN Academy Indonesia, kami menggelar berbagai pelatihan, seminar, studi banding, sertifikasi, hingga kompetisi yang dirancang memperkaya wawasan, memperdalam pemahaman, serta meningkatkan penguasaan terhadap teknologi-teknologi terdepan," tutur Chen melalui keterangan resmi, Kamis (29/10/2020).
Kantor Staf Kepresidenan mengapresiasi komitmen Huawei Indonesia untuk mendukung pengembangan SDM yang menguasai teknologi informasi.
Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko menyebut bahwa bidang TIK menjadi pondasi penting bagi Indonesia untuk menjadi kekuatan ekonomi dunia pada 2045.
"Hingga 2030, Indonesia membutuhkan 9 juta SDM mumpuni di bidang TIK yang menguasai teknologi digital terdepan seperti Cloud, Kecerdasan Artifisial, Analitik Big Data, 5G hingga IoT.
Ini kebutuhan yang butuh sinergi sejumlah pihak. Pemerintah tidak bisa sendiri, demikian pula swasta," ungkap Moeldoko.