Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kemendikbud: Dunia Pendidikan Harus Hasilkan SDM yang Kompeten di Dunia Kerja

dunia pendidikan harus mampu menyeleraskan pembelajaran dengan kemampuan yang dibutuhkan dunia kerja.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Kemendikbud: Dunia Pendidikan Harus Hasilkan SDM yang Kompeten di Dunia Kerja
ist
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Wikan Sakarinto, pada peluncuran program V-Factor di Hotel Sheraton, Jakarta, Senin (16/11/2020). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbud Wikan Sakarinto mengatakan dunia pendidikan harus menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan sesuai kebutuhan dunia kerja.

Menurut Wikan, dunia pendidikan harus mampu menyeleraskan pembelajaran dengan kemampuan yang dibutuhkan dunia kerja.

"Ujungnya, yang diharapkan, dunia pendidikan harus menghasilkan lulusan yaitu SDM yang kompeten dan sesuai dengan kebutuhan nyata di dunia kerja. Harus kompeten dan harus sesuai," ucap Wikan dalam Indonesia Vocational Outlook 2020 yang digelar secara daring, Senin (21/10/2020).

"Jangan sampai Dunia Pendidikan menghasilkan SDM membuat pihak Industri selalu komplain tentang ketidakcocokan skills-nya," tambah Wikan.

Menurut Wikan, industri harus melatih ulang lulusan dunia pendidikan jika kompetensi yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan.

Baca juga: Nadiem: Dunia Industri Harus Jadi Pusat Kurikulum Pendidikan Vokasi

Hal ini, menurut Wikan, dapat membuat industri mengeluarkan usaha dan biaya yang besar, serta waktu yang panjang.

"Ibarat, makanan yang sudah dimasak dengan susah payah selama bertahun-tahun di kampus, atau di SMK, harus dirombak ulang, dimasak ulang, diramu ulang, sebelum bisa dimakan dan dinikmati di industri," tutur Wikan.

Berita Rekomendasi

Wikan menilai hal ini adalah ciri-ciri pemborosan dan tidak efisien. Menurutnya, kolaborasi yang terbangun antara dunia pendidikan dan industri sudah tidak efektif, jika hal ini masih terjadi.

"Untuk memastikan hal tersebut tidak akan terjadi lagi, maka kita harus melakukan perubahan dan inovasi. Jangan kita benarkan yang biasa dilakukan, tapi kita biasakan yang benar," pungkas Wikan. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas