3 Cara Perpindahan Kalor: Konduksi, Konveksi, dan Radiasi, Simak Penjelasan hingga Contohnya
Panas berpindah dari benda bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu lebih rendah melalui tiga cara, yakni konduksi, konveksi, dan radiasi.
Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Gigih
TRIBUNNEWS.COM - Panas dari matahari ke bumi merupakan fenomena perpindahan kalor atau perpindahan panas.
Panas berpindah dari benda bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu lebih rendah.
Nah, proses perpindahan panas ini dapat melalui tiga cara, yakni konduksi, konveksi, dan radiasi.
Perpindahan kalor secara konduksi maksudnya melalui bahan tanpa disertai perpindahan partikel-partikel bahan tersebut.
Contoh konduksi, yakni panci logam yang panas karena diletakkan di atas kompor yang berapi.
Sementara poses perpindahan kalor yang tidak memerlukan zat perantara disebut radiasi, sebagaimana dikutip dari Buku Tematik Kelas 5 Tema 6 tentang Panas dan Perpindahannya.
Contohnya, sinar matahari yang sampai ke bumi dan menghangatkan udara serta makhluk hidup di bumi.
Baca juga: Pengertian Kalor dan Perpindahannya, Dilengkapi dengan Macam-macam Sumber Energi Kalor
Baca juga: Apa Perbedaan Utama Perpindahan Panas secara Radiasi dengan Perpindahan Panas secara Konduksi?
Perpindahan Kalor secara Konduksi
Perpindahan kalor secara konduksi disebut juga perpindahan kalor secara hantaran.
Maksudnya ialah perpindahan kalor tanpa memindahkan zat perantaranya.
Pada peristiwa perpindahan kalor secara konduksi, yang berpindah hanya energi kalornya saja.
Umumnya, perpindahan kalor secara konduksi terjadi pada zat padat.
Misalnya, kegiatan memindahkan buku secara estafet.
Buku yang dipindahkan secara estafet kita upamakan sebagai kalor dan orang yang memindahkannya sebagai zat perantaranya.
Ketika memindahkan buku secara estafet, yang berpindah hanya buku itu saja.
Sementara orang-orang yang memindahkan sebagai perantara tetap diam di tempat dan tidak berpindah.
Peristiwa konduksi juga dijumpai ketika memasak.
Pada saat menggoreng, ujung spatula yang dipegang akan terasa panas walaupun ujungnya tidak bersentuhan dengan api kompor
Perpindahan Panas atau Kalor secara Konveksi
Perpindahan kalor secara konveksi merupakan perpindahan kalor yang disertai dengan perpindahan zat perantaranya.
Umumnya, peristiwa perpindahan kalor secara konveksi terjadi pada zat cair dan gas.
Zat yang menerima kalor akan memuai dan menjadi lebih ringan sehingga akan bergerak ke atas.
Saat zat yang lebih ringan tersebut pindah ke atas, molekul zat di atasnya akan menggantikannya.
Perpindahan secara konveksi terjadi pada kegiatan memindahkan setumpuk buku dari satu tempat ke tempat lain.
Ketika memindahkan buku tersebut ke tempat lain, tentu kamu ikut berpindah bersama buku-buku tersebut.
Jika buku-buku itu diumpamakan sebagai energi panas dan kamu adalah medianya.
Maka perpindahan kalor dengan cara konveksi akan menyertakan perantaranya.
Selanjutnya, peristiwa konveksi terjadi pada saat merebus air.
Air yang letaknya dekat dengan api akan mendapat panas sehingga air menjadi lebih ringan.
Air akan bergerak ke atas dan digantikan oleh air yang ada di atasnya.
Perpindahan kalor secara konveksi juga mengakibatkan terjadinya angin darat dan angin laut.
Perpindahan Kalor secara Radiasi
Proses perpindahan kalor yang tidak memerlukan zat perantara dinamakan radiasi.
Contohnya, Ketika kamu dan teman-teman mu pergi ber kemah ke pegunungan, udara di pegunungan sangat dingin.
Untuk menghangatkan badan, kamu perlu membuat api unggun.
Nah, panas dari api unggun tersebut dapat sampai ke tubuhmu tanpa melalui zat perantara.
Perpindahan panas seperti ini dikatakan secara radiasi.
Dilansir Kompas.com, perbedaan utama perpindahan panas secara radiasi dengan perpindahan panas secara konduksi yakni perpindahan panas
secara radiasi tidak memerlukan zat perantara.
Sementara konduksi memerlukan zat perantara untuk merambatkan panas.
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS, Kompas.com/Nibras Nada Nailufar)