TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud Paristiyanti Nurwardani mengungkapkan saat ini ratusan dosen dan mahasiswa telah bergabung dalam program Kampus Mengajar.

Para dosen dan mahasiswa ini akan terjun langsung membantu pembelajaran siswa di tengah pandemi Covid-19.

"Mahasiswa sebanyak 270 orang dan dosen sebanyak 197 orang yang telah bergabung pada kegiatan Kampus Mengajar," ujar Paris dalam sosialisasi program Kampus Mengajar yang digelar secara daring, Sabtu (13/2/2021).

Paris mengungkapkan perguruan tinggi terbanyak yang telah mengirimkan mahasiswa hingga saat ini adalah Universitas Sari Mutiara Indonesia Medan, Universitas Nusa Cendana, dan Universitas Pendidikan Indonesia.

Pada mahasiswa tersebut akan membantu siswa di daerah-daerah tertinggal, terluar, dan terdepan (3T). Proses pendampingan pembelajaran akan berlangsung selama 12 minggu.

Baca juga: Apa Itu Kampus Mengajar? Dibuka untuk Mahasiswa, Berikut Syarat hingga Cara Daftarnya

"Sehingga sudah bisa akan memulai membantu kampus mengajar dan meningkatkan kompetensi pembelajaran adik-adik di daerah 3T serta di SD dengan akreditasi C," ucap Paris.

Dirinya mengingatkan bahwa para siswa di wilayah 3T memiliki banyak keterbatasan dalam pembelajaran. Sehingga bantuan dari para mahasiswa akan sangat membantu.

22.630 sekolah dasar dengan akreditasi C akan menjadi sasaran bantuan dari program Kampus Mengajar.

"Yang membutuhkan adik-adik adalah lebih dari 20.000 lebih SD yang masih mempunyai akreditasi C. Ayo singsingkan lengan baju. Indonesia membutuhkan kamu," pungkas Paris.