Apa Itu Perdagangan Internasional? Berikut Pengertian Lengkap dengan Teori Menurut Para Ahli
Pengertian perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan antar negara atau lintas negara.
Editor: tribunsolo
TRIBUNNEWS.COM - Berikut pengertian perdagangan internasional menurut para ahli.
Tidak hanya itu, dilengkapi juga dengan teori-teori perdagangan internasional.
Berdasarkan beberapa pengertian perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan antar negara atau lintas negara.
Adapun contoh perdagangan internasional yakni kegiatan ekspor dan impor.
Baca juga: Unsur-unsur Tari: Mulai Gerak, Tata Busana, Iringan, Properti hingga Tempat Pertunjukan
Baca juga: Apa Itu Sistem Kekerabatan? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya
Dalam perkembangannya, banyak ahli ekonomi yang mengemukakan pendapatnya tentang perdagangan internasional. Mulai dari pengertian hingga teorinya.
Pengertian perdagangan internasional menurut para ahli
Ada banyak ahli yang mengemukakan pendapatnya tentang perdagangan internasional. Apa sajakah definisi menurut para ahli tersebut?
Definisi perdagangan internasional menurut M. Rafiqul Islam
Menurut Serlika Aprita dan Rio Adhitya dalam Buku Hukum Perdagangan Internasional (2020), M. Rafiqul Islam mengatakan jika perdagangan internasional memiliki hubungan erat dengan keuangan.
Kedua hal ini tidak bisa dipisahkan satu sama lain karena saling berkaitan.
Definisi perdagangan internasional menurut Huala Adolf
Mengutip dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Huala Adolf mendefinisikan perdagangan internasional atau international trade sebagai aktivitas tukar menukar atau jual beli antar negara sebagai upaya mendapatkan manfaat atau keuntungan.
Definisi perdagangan internasional menurut Lestari dan Setiawan
Perdagangan internasional merupakan aktivitas perdagangan yang dilakukan penduduk dalam suatu negara dengan negara lainnya sesuai dengan kesepakatan bersama.
Definisi perdagangan internasional menurut Basri dan Munandar
Perdagangan internasional merupakan perdagangan yang terjadi karena negara memiliki sumber daya yang berbeda. Perdagangan internasional terjadi karena adanya aktivitas produksi barang dalam jumlah besar.
Baca juga: Apa Itu Rantai Makanan? Ini Pengertian, Komponen hingga Contohnya
Baca juga: Pengertian Metamorfosis Sempurna dan Tidak Sempurna Dilengkapi Contoh Daur Hidup Kupu-kupu
Teori perdagangan internasional menurut para ahli
Dilansir dari situs Binus University, ada empat teori perdagangan internasional, yakni teori ekonomi merkantilisme, teori keunggulan absolut, teori keunggulan komparatif, serta teori Heckscher-Olin (H-O).
Merkantilisme berpandangan jika kekayaan suatu negara dihitung dengan emas dan perak. Teori ini beranggapan jika kegiatan ekspor harus dilakukan sesering mungkin dan kegiatan impor dilakukan seminim mungkin, agar negara menjad lebih kuat dan kaya.
Merkantilisme memang membawa keuntungan bagi negara. Namun, juga mendatangkan kerugian dan penderitaan bagi negara penganutnya. Karena mereka mendapat kekayaan dengan menguras sumber daya yang murah.
Teori ini diperkenalkan oleh Adam Smith (1937). Teori keunggulan absolut beranggapan jika kekayaan suatu negara akan makin bertambah seiring dengan adanya peningkatan keterampilan serta efisiensi tenaga kerja di bidang produksi.
Adam Smith menjelaskan jika suatu negara dapat dikatakan memiliki keunggulan absolut jika negara tersebut memiliki spesialisasi dalam memproduksi komoditi. Kata lainnya adalah produk yang dihasilkan harus berbeda dengan produksi negara lainnya.
Teori ini diperkenalkan oleh David Ricardo (1971). Teori ini mengatakan jika perdagangan internasional bisa dilakukan asal negara tidak memiliki keunggulan absolut.
David Ricardo beranggapan jika perdagangan internasional akan lebih menguntungkan jika negara hanya memiliki keunggulan komparatif dari segi harganya.
- Teori Heckscher-Olin (H-O)
Teori ini lebih dikenal dengan nama 'The Proportional Factor Theory'. Teori ini dikemukakan oleh sejarawan ekonomi asal Swedia bernama Eli Heckscher dan Bertil olin, muridnya.
Teori ini mengatakan jika negara yang memiliki faktor produksi tinggi dan biaya produksi murah akan cenderung melakukan ekspor dengan spesialisasi produk.
Sebaliknya, jika negara memiliki faktor produksi langka dan biaya produksi mahal akan cenderung melakukan impor dari negara lain. (*/Faj)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Definisi dan Teori Perdagangan Internasional Menurut Para Ahli".
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.