Apa Itu Seni Rupa Daerah? Berikut Ciri, Fungsi dan Contohnya
Simak inilah pembahasan mengenai materi seni rupa daerah, lengkap beserta ciri, fungsi dan contohnya.
Penulis: Lanny Latifah
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini pembahasan mengenai seni rupa daerah, lengkap beserta ciri, fungsi dan contohnya.
Seni rupa daerah dapat disebut juga sebagai seni rupa tradisional, karena dikerjakan secara turun-temurun di suatu daerah.
Menurut Nuari dalam buku Seni Budaya (2017), seni rupa diartikan sebagai hasil ciptaan kualitas, ekspresi atau alam keindahan yang lebih dari aslinya serta klasifikasi objek-objek terhadap poin-poin tertentu yang diciptakan menjadi suatu struktur sehingga dapat dinikmati menggunakan indera mata dan peraba.
Sementara itu, menurut Pekerti dalam buku Metode Pengembangan Seni (2018), seni rupa juga dapat diartikan sebagai konsep atau bentuk yang diciptakan untuk memenuhi kebutuhan fungsi ekspresi dan fungsi terapan (pakai dan hias) melalui berbagai medium dalam wujud dua dimensi, tiga dimensi, atau multidimensi yang dapat diterima melalui indera oleh masyarakat.
Baca juga: Apa Itu ASEAN? Berikut Pengertian, Sejarah, Anggota, Tujuan, Prinsip Dasar, dan Bentuk Kerja Sama
Baca juga: Apa Itu Gravitasi? Berikut Manfaat Gravitasi bagi Kehidupan di Bumi
Ciri-ciri Karya Seni Rupa Daerah
Dikutip dari Kompas.com, menurut Iwan Kuswidi dan Munnal Hani'ah dalam Tokcer Lolos Penilaian Ulangan Harian Kelas V SD/MI (2019), karya seni rupa daerah memiliki enam ciri-ciri, yakni:
1. Karya seni rupa daerah bersifat kedaerahan
2. Karya seni rupa daerah dipengaruhi oleh budaya serta sejarah suatu daerah
3. Corak dalam karya seni rupa daerah dipengaruhi oleh kondisi geografis suatu daerah serta corak seni tradisional di masyarakat
4. Umumnya corak yang digunakan mengandung unsur atau makna tertentu
5. Umumnya dibuat dari bahan alam yang bisa didapat daerah sekitarnya
6. Sering digunakan dalam upacara adat, maupun dalam kehidupan sehari-hari.
Fungsi Karya Seni Rupa Daerah
Terdapat dua fungsi karya seni rupa daerah, yakni fungsi individual dan fungsi sosial, sebagai berikut:
1. Fungsi individual
Sebagai fungsi individual, karya seni rupa daerah berfungsi untuk wadah ekspresi atau luapan emosi seseorang.
Seni rupa daerah juga dapat mencerminkan segala sesuatu yang berkaitan dengan jiwa atau perasaan yang dialami seseorang.
2. Fungsi sosial
Sebagai fungsi sosial, karya seni rupa daerah berfungsi sebagai:
- Sarana pendidikan, yang membuat penikmatnya mempelajari sesuatu yang berkaitan seni rupa tersebut. Contohnya sejarah atau hal lainnya.
- Sarana hiburan, yang bisa menghibur penikmatnya. Contohnya setelah melihat karya seni rupa daerah, perasaan menjadi lebih gembira.
- Sarana komunikasi antara pembuatnya dengan penikmat karya seni tersebut. Contohnya tentang makna pesan yang ingin disampaikan oleh pembuat karya seni kepada penikmatnya.
- Sarana keagamaan, contohnya sebagai alat penunjang dalam ibadah atau menjalankan ritual tertentu suatu daerah.
Baca juga: Apa Itu Sumber Energi Panas? Berikut Pengertian, 5 Macam Sumber Energi Panas hingga Manfaatnya
Baca juga: Apa Itu Perjuangan Fisik dan Perjuangan Diplomasi? Berikut Contohnya
Ragam Karya Seni Rupa Daerah
Dikutip dari Materi Buku Tematik Tema 7 Kelas 5 Peristiwa dalam Kehidupan, seni rupa daerah dapat berupa seni kriya/kerajinan, seni lukis, dan seni patung.
Seni kerajinan meliputi seni tekstil (batik, tenun, dan songket), seni anyam, seni ukir, seni keramik.
Hasil karya seni tekstil dan seni lukis berbentuk dua dimensi, yaitu memiliki ukuran panjang dan lebar.
Selain itu, hasil karya seni anyam, seni keramik, dan seni patung pada umumnya berbentuk tiga dimensi, yaitu memiliki ukuran panjang, lebar, dan tinggi atau memiliki volume.
Berikut ini contoh karya seni rupa daerah:
1. Seni Kriya/Kerajinan
Seni kriya merupakan seni kerajinan dalam membuat benda-benda pakai berdasarkan kegunaan dan keindahannya dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa jenis seni kriya dapat dijumpai sehari-hari seperti seni tekstil (berupa batik, songket, dan tenun), seni anyam dan seni ukir.
Karya seni tekstil seperti batik, songket, dan tenun telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat. Karya seni ini biasanya digunakan pada acara-acara adat penting dalam masyarakat, mulai dari acara kelahiran, pernikahan, hingga kematian.
Seni anyaman merupakan seni menjalin bahan berbentuk bilah atau batang dengan menggunakan pola tertentu sehingga berbentuk sebuah benda. Seni anyam dibuat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan menggunakan bahan alam yang tersedia. Bahan-bahan yang digunakan pun sangat beragam, misalnya bilah bambu, rotan, lidi, akar-akaran, pelepah pisang, dan daun pandan. Seni anyam digunakan untuk membuat tikar, keranjang, bakul, kursi, dan alat rumah tangga lainnya.
Seni ukir juga menjadi bagian kehidupan masyarakat di berbagai daerah di Indonesia. Seni ukir menggunakan motif tertentu yang memiliki makna dan keunikan tersendiri sesuai dengan budaya masyarakat. Seni ukir Bali berhubungan dengan agama Hindu yang menggunakan motif-motif tumbuhan, manusia, dan binatang. Sementara seni ukiran Jepara (Jawa) berhubungan dengan agama Islam dan banyak menggunakan motif tumbuhan.
2. Seni Lukis
Seni lukis adalah seni menggambarkan objek-objek berupa pemandangan alam, tumbuhan, binatang, manusia, benda di alam, untuk menimbulkan keindahan. Seni lukis daerah mengandung nilai-nilai budaya yang berkembang di suatu daerah.
Contohnya seni lukis daerah yang terkenal adalah seni lukis Kamasan dari Bali. Kamasan adalah sebuah desa di Kabupaten Klungkung yang sebagian besar penduduknya berprofesi sebagai pelukis. Seni lukis Kamasan merupakan seni lukis klasik yang biasanya bertema kisah pewayangan, kehidupan bangsawan, dan dongeng binatang. Para pelukis menggunakan pewarna alami yang dicampur dengan perekat yang menempel pada kanvas. Kanvas yang digunakan berupa kain kasar yang dicelup dengan bubur beras, lalu dijemur di bawah matahari. Setelah dijemur, kain digosok agar permukaannya halus dan siap untuk dibuat sketsa.
Selain seni lukis daerah dari Kamasan, seni lukis kaca Cirebon juga merupakan seni lukis klasik yang menggunakan bahan dan teknik yang berbeda. Seni lukis kaca Cirebon dibuat dengan cara terbalik menggunakan media kaca. Sketsa dibuat pada kertas yang kemudian ditempel pada kaca, lalu dilukis bagian sebaliknya dengan menggunakan kuas. Tema khas lukis kaca Cirebon adalah wayang dan batik Cirebon dengan motif yang terkenal adalah mega mendung.
3. Seni Patung
Seni patung adalah seni membuat bentuk manusia atau binatang dengan bahan yang lunak atau bahan keras. Patung dari bahan lunak dibuat dengan teknik membentuk, sedangkan patung dari bahan keras dibuat dengan teknik meraut atau memahat.
Contoh patung tradisional adalah patung Asmat yang dibuat oleh suku Asmat yang tinggal di Pulau Papua. Masyarakat suku ini biasanya menggunakan kayu bakau untuk membuat patung, yang menjadi bentuk hubungan mereka dengan nenek moyang. Walaupun hanya menggunakan peralatan sederhana seperti kapak batu, pisau dari tulang, dan paku yang dipipihkan, patung yang dihasilkan bernilai estetika dan religius yang sangat tinggi.
(Tribunnews.com/Latifah, Kompas.com/Vanya Karunia Mulia Putri)