Apa Itu Ekosistem? Berikut Pengertian, Komponen, Jenis-jenis hingga Perbedaannya
Simak penjelasan tentang ekosistem, yakni suatu sistem ekologi terbentuk oleh sistem timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dan lingkungan.
Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - Simak pengertian ekosistem yang dapat dipelajari di rumah melalui artikel ini.
Ekosistem merupakan suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh sistem timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungan.
Ekosistem dapat tercipta apabila terpenuhi 2 komponen yang membentuknya.
Komponen ekosistem tersebut, meliputi komponen abiotik dan biotik.
Adapun komponen biotik adalah komponen lingkungan yang terdiri atas makhluk hidup.
Sementara komponen abiotik yakni komponen berupa makhluk mati.
Kemudian, ekosistem yang ada di dunia dibagi menjadi dua, yaitu ekosistem alami dan ekosistem buatan, sebagaimana informasi di Buku Tematik Kelas 5 SD Tema 5.
Baca juga: Apa Itu Cerita Fiksi? Ini Pengertian, Ciri-ciri, Jenis dan Contohnya
Baca juga: Apa Itu Simbiosis Parasitisme? Interaksi yang Menguntungkan Satu Pihak, Ini Contohnya
Berikut ini mengenai ekosistem, sebagaimana dilansir Tribunnews.com dari berbagai sumber:
Pengertian dan Komponen Ekosistem
Ekosistem merupakan suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh sistem timbal balik yang tidak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungan.
Ekologi adalah ilmu yang mempelajari tentang hubungan timbal balik antara organisme dengan lingkungan hidupnya.
Sementara menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, ekosistem adalah komunitas organik yang terdiri atas tumbuhan dan hewan, bersama habitatnya.
Dilansir Encyclopaedia Britannica (2015), ada komponen-komponen yang menjadi penyebab terbentuknya ekosistem, yakni komponen biotik dan abiotik.
Berikut penjelasannya:
1. Komponen Biotik
Komponen biotik adalah komponen lingkungan yang terdiri atas makhluk hidup, biasanya disebut komponen hidup.
Komponen ini dibagi menjadi dua macam, yakni konsumen atau biasa disebut heterotrof dan pengurai atau dekomposer.
Heterotrof adalah komponen ekosistem yang tidak bisa membuat makanan sendiri.
Tetapi, mengatur ulang dan akhirnya menguraikan bahan organik secara kompleks yang dibangun oleh autotrof.
Dekomposer memiliki peran untuk menguraikan bahan-bahan organis yang berasal dari organisme yang telah mati.
2. Komponen Abiotik
Komponen abiotik ini merupakan komponen berupa makhluk mati.
Sebagian besar komponen ini bervariasi dalam ruang dan waktu.
Faktor yang mempengaruhi komponen abiotik ini:
- Tanah dan batu, karena struktur fisik dan komposisi mineral yang membatasi penyebaran organisme berdasarkan kandungan sumber makanan.
- Iklim adalah kondisi cuaca dalam jangka waktu yang lama suatu wilayah. Iklim makro meliputi iklim global, regional, dan lokal.
- Suhu dapat mempengaruhi proses biologi, mamalia dan unggas.
Ini membutuhkan energi untuk meregulasi temperatur dalam tubuhnya.
- Air dapat memengaruhi distribusi organisme.
Organisme yang ada di gurun beradaptasi terhadap ketersediaan air.
- Cahaya matahari, kualitas cahaya matahari dapat memengaruhi proses fotosintesis. Intensitas cahaya yang besar bisa meningkatkan suhu.
- Garam mampu mempengaruhi kesetimbangan air yang ada di dalam organisme melalui osmosis.
Jenis-Jenis Ekosistem dan Perbedaannya
Dilansir dalam Buku Tematik Kelas 5 Tema 5, ekosistem yang ada di dunia dibagi menjadi dua, yaitu ekosistem alami dan ekosistem buatan.
1. Ekosistem alami
Ekosistem alami adalah ekosistem yang terjadi atau dibuat oleh alam.
Peran dari ekosistem alami ini adalah untuk menjaga keseimbangan berbagai ekosistem di sekitarnya.
Inilah sebabnya, bila ada salah satu ekosistem yang rusak, maka hal ini akan memengaruhi dan mengganggu keseimbangan lingkungan.
Ekosistem alami terdiri atas ekosistem air dan ekosistem darat.
- Ekosistem air
Ekosistem air terdiri atas ekosistem air tawar dan ekosistem air asin.
- Ekosistem darat
Ekosistem darat terdiri atas ekosistem hutan, padang rumput, padang pasir, tundra, dan taiga.
2. Ekosistem Buatan
Ekosistem buatan merupakan ekosistem yang diciptakan manusia untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Sawah dan bendungan merupakan dua contoh ekosistem buatan.
Peran dari ekosistem buatan adalah untuk mengimbangi atau melengkapi ekosistem alami yang mengalami kerusakan, gangguan, atau ketidakseimbangan.
Selain itu, ekosistem buatan juga sebagai tempat atau cara untuk melestarikan hewan dan tumbuhan yang terancam punah.
Contoh ekosistem buatan adalah suaka margasatwa, kebun raya, kabun binatang, dan taman safari.
- Suaka Margasatwa
Suaka margasatwa adalah lingkungan yang digunakan untuk melindungi hewan yang sudah terancam punah.
Tidak hanya itu, suaka margasatwa juga menjadi tempat bagi hewan-hewan yang sudah terancam punah tadi untuk berkembang biak dan bertambah jumlahnya.
Suaka margasatwa dibuat oleh manusia dengan menggunakan kekayaan alam tempat suatu spesies hewan berada.
- Kebun Binatang
Di kebun binatang, kita bisa melihat berbagai jenis hewan, mulai dari penguin, sampai gajah.
Di kebun binatang, hewan-hewan diletakkan pada kandang yang berbeda-beda dan terpisah dari setiap spesiesnya.
Hal ini membuat pengunjung bisa berkeliling kebun binatang secara berjalan kaki dengan aman, karena hewan-hewan yang berada di dalam kandang.
Kebun binatang menjadi salah satu sarana konservasi yang dibuat oleh manusia dengan lingkungan alam buatan, sesuai dengan spesies hewan pada kandang itu.
- Taman Safari
Selain kebun binatang, ada juga taman safari, di mana ada berbagai jenis atau spesies hewan di dalamnya.
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS, Kompas.com/Ari Welianto, Bobo.grid.id/Tyas Wening)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.