Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ini yang Dipertimbangkan Memilih Sekolah Anak Saat Belajar Mulai Tatap Muka

Nadiem menegaskan bahwa di bulan Juli sekolah tatap muka akan diimplementasikan di seluruh Indonesia, kendati masih terbatas zona wilayah tertentu

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Ini yang Dipertimbangkan Memilih Sekolah Anak Saat Belajar Mulai Tatap Muka
TribunJakarta/Yusuf Bachtiar
ILUSTRASI -- Simulasi belajar tatap muka di SMPN 2 Kota Bekasi, Senin (3/8/2020). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sudah setahun lamanya pandemi Covid-19 melanda Tanah Air.

Itu artinya, sudah selama itu juga sekolah hingga universitas melakukan sistem pembelajaran daring.

Lantas, kapan masa belajar dari rumah akan berakhir?

Kabar baiknya, sekolah tatap muka akan dimulai kembali pada tahun ajaran baru 2021/2022.

Hal tersebut dinyatakan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim dalam rapat kerja bersama Komisi X DPR RI (10/3).

Nadiem menegaskan bahwa di bulan Juli sekolah tatap muka akan diimplementasikan di seluruh Indonesia, kendati masih terbatas pada zona wilayah tertentu.

Ia menekankan, sekolah tatap muka perlu diakselerasi dengan tetap menjalankan protokol kesehatan.

Berita Rekomendasi

Tidak hanya itu, skema belajar tatap muka juga menganut sistem rotasi, yakni sekitar 50 persen siswa akan masuk ke sekolah dan sisanya melakukan pembelajaran daring secara bergantian.

Baca juga: Kemendikbud Dorong Ubah Paradigman Pendidikan SMK di Papua Melalui GSM

Kembalinya sekolah tatap muka berbarengan juga dengan awal tahun ajaran baru 2021 yang dimulai pada 13 Juli mendatang.

Tahun ajaran baru begitu dinantikan para orangtua yang hendak mendaftarkan anaknya menempuh jenjang SD, SMP, maupun SMA dan sederajat.

Pendaftaran untuk siswa baru pun umumnya sudah dibuka pihak sekolah sejak akhir maupun awal tahun.

Bagi orangtua yang tinggal di Jakarta Selatan dan sekitarnya seperti Bogor dan Depok, dua sekolah unggulan favorit yakni Sekolah Madania dan Sekolah Katolik Marsudirini patut dipertimbangkan.

Baik Madania dan Marsudirini sama-sama menerima siswa/siswi untuk jenjang pendidikan dari TK-SMA.

Kedua sekolah inipun berlokasi di area yang sama, yakni di kawasan perumahan terpadu Telaga Kahuripan.

“Sekolah Marsudirini mengembangkan potensi EQ, SQ, IQ, SQ dengan menjalin kerjasama dengan beberapa lembaga yang berkompeten.

Seperti universitas baik negeri maupun swasta (dalam negeri dan luar negeri), Google Education, Hanlin (Bahasa Mandarin), dan CEIC Sanata Dharma (Bahasa Inggris),” ungkap Penanggungjawab Marsudirini Perwakilan Bogor, Sr. M. Christella, OSF.

Selama masa pandemi, para siswa Marsudirini tetap melaksanakan pembelajaran secara daring menggunakan sarana Google Classroom.

Dengan pengaturan jadwal dan metode yang bervariasi, seluruh siswa tetap dapat berinteraksi dengan teman maupun para guru.

“Selain dengan pertemuan secara virtual, murid juga belajar melalui media Youtube, Quissis, maupun tutorial menggunakan video yang dibuat para guru,” imbuh Christella.

Menariknya, Sekolah Marsudirini menyediakan asrama bagi siswa-siswi SMP dan SMA yang berdomisili di luar wilayah kota Bogor.

Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2021 dapat diakses melalui situs resmi sekolah, dengan biaya formulir pendaftaran senilai Rp100 ribu untuk jenjang KB-TK-SD, dan Rp150 ribu bagi calon murid SMP dan SMA.

Sementara itu dalam menyambut tahun ajaran baru, Sekolah Madania mengusung metode belajar menggunakan kerangka pembelajaran yang disusun untuk menyempurnakan pendekatan pembelajaran yang dianut sebelumnya.

Baca juga: Kemendikbud Izinkan Sekolah Gunakan Dana BOS untuk Tambah Koleksi Buku di Perpustakaan

Yakni Undestanding by Design (UBD) dengan mengakomodasi beberapa pendekatan, diantaranya Differentiated Learning, Blended Learning, Individualized Learning, Personalized Learning, serta Flipped Learning.

“Sekolah Madania menjunjung tinggi toleransi, kami percaya semua anak bisa mendapatkan pendidikan terbaik.

Terlepas dari apa agamanya, minat, dan bakatnya, bahkan children with special need juga memiliki minat dan bakat yang dapat diasah,” ujar Marketing Sekolah Madania, Nurmawati.

Bagi calon siswa baru Madania akan menempuh serangkain proses seleksi mulai dari tes akademik, psikotes, wawancara antara orangtua dengan kepala sekolah, serta wawancara antara calon murid dengan pihak sekolah.

Biaya pendaftaran untuk masuk Sekolah Madania sebesar Rp500 ribu, dengan uang pangkal Rp32 jutaan bagi calon siswa SD dan Rp27 jutaan untuk tingkat SMP dan SMA.

Kendati berbeda metode pendidikan dan fasilitas sekolah, baik Marsudirini dan Madania sama-sama menawarkan keunggulan yakni berada di lingkungan dengan suasana alam yang sejuk dan hijau. (Nova)

Sumber: Grid.ID
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas