Rumusan Pancasila dari 3 Tokoh Nasional: Mohammad Yamin, Soepomo, dan Soekarno
Pacasila sebagai dasar negera Indonesia dirumuskan oleh tiga tokoh nasional Indonesia, berikut penjelasannya.
Penulis: Oktaviani Wahyu Widayanti
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - Pacasila merupakan dasar negara bagi seluruh masyarakat di Indonesia.
Pancasila diharapkan menjadi pedoman hidup warga negaranya dalam bermasyarakat.
Pancasila berasal dari bahasa sansekerta yaitu "Panca" berarti 'lima' dan "syla" berarti 'batu sendi' atau 'alas dasar', dicetuskan oleh Ir. Soekarno
Pancasila pertama kali dirumuskan dalam sidang BPUPKI yang berlangsung pada 29 Mei 1945 - 1 Juni 1945.
Baca juga: Apa Itu Lambang Negara? Ini Makna Jumlah Bulu di Burung Garuda Pancasila
Baca juga: Kunci Jawaban Tema 8 Kelas 3 SD Halaman 28 dan 29: Jumlah Bulu di Burung Garuda Pancasila
Karena itulah, maka tanggal 1 Juni 1945 diperingati sebagai hari lahirnya Pancasila.
Dikutip dari bobo.grid.id, BPUPKI atau Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia adalah sebuah badan yang dibentuk oleh Jepang.
Pancasila dalam sejarah, dirumuskan oleh tiga tokoh nasional Indonesia saat sidng BPUPKI berlangsung.
Ketiga tokoh tersebut berperan penting dalam perumusan Pancasila yang hingga saat ini masih menjadi dasar negara kita.
Ketiga tokoh tersebut adalah Mohammad Yamin, Soepomo, dan Soekarno.
Seperti yang kita ketahui Soekarno merupakan tokoh penting Indonesia, Soekarno merupakan presiden pertama di Indonesia.
Sedangkan Mohammad Yamin dikenal sebagai seorang sastrawan, sejarawan, budayawan, politikus, dan ahli hukum.
Dan yang terakhir Soepomo, ia dikenal sebagai tokoh ahli hukum dan pahlawan nasional Indonesia.
Dikutip dari kids.grid.id, sebelum menjadi lima butir sila yang sah, dahulu ada beberapa rancangan rumusan Pancasila.
Berikut Tribunnews rangkum rumusan Pancasila dari tiga tokoh besar Indonesia, sebagai berikut:
- Rumusan Mohammad Yamin
Mohammad Yamin membuat rumusan yang terdiri dari lima poin berikut ini untuk bisa dijadikan dasar negara.
- Peri kebangsaan
- Peri kemanusiaan
- Peri ketuhanan
- Peri kerakyatan
- Kesejahteraan rakyat
Rumusan tersebut diajukan pertama kali secara lisan pada tanggal 29 Mei 1945.
Sementara, saat disampaikan dalam bentuk tertulis, rumusan yang diajukan adalah:
- Ketuhanan Yang Maha Esa
- Kebangsaan
- Persatuan Indonesia
- Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab
- Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
- Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Rumusan Dr. Soepomo
Pada pidatonya dalam sidang BPUPKI tanggal 31 Mei 1945, Soepomo mengusulkan rumusan Pancasila yang berisi:
- Persatuan
- Kekeluargaan
- Keseimbangan lahir dan batin
- Musyawarah
- Keadilan rakyat
Rumusan Ir. Soekarno
Ketika sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945, Soekarno menyampaikan pidato yang berisi gagasan tentang dasar negara.
Ir. Soekarno memberikan tiga usulan untuk dijadikan dasar negara, yakni Pancasila, Trisila, dan Ekasila.
Rumusan Trisila yang diusulkan Ir. Soekarno berbunyi seperti ini:
- Sosio – nasionalisme
- Sosio – demokratis
- Ke – Tuhanan
Rumusan Ekasila yang diusulkan Ir. Soekarno berbunyi seperti ini:
- Gotong – royong
Tetapi, pada akhirnya dasar negara yang dipilih adalah Pancasila.
Lima poin rumusan Pancasila yang diusulkan Ir. Soekarno berbunyi seperti ini:
1. Kebangsaan Indonesia – atau nasionalisme
2. Internasionalisme – atau peri-kemanusiaan
3. Mufakat – atau demokrasi
4. Kesejahteraan sosial
5. Ketuhanan
Baca juga: Nilai yang Terkandung dalam Sila Kelima Pancasila Adalah? Jawaban Buku Tematik Tema 7 Kelas 6 SD
Baca juga: Apa Manfaat Nilai dalam Sila Ketiga Pancasila bagi Lingkungan? Jawaban Buku Tematik Tema 7 Kelas 6
Rumusan Dasar Negara Pancasila
Rumusan Pancasila sebagai dasar negara yang sah tercantum dalam UUD 1945 dan disahkan oleh PPKI pada 18 Agustus 1945.
Rumusan dasar negara dalam pembukaan UUD 1945 terletak pada alinea ke empat.
Berdasarkan istruksi yang dikeluarkan Presiden Republik Indonesia, yakni Instruksi No.12/1968 pada 13 April 1968, tata urutan dan rumusan Pancasila yang sah adalah:
- Ketuhanan Yang Maha Esa
- Kemanusiaan yang adil dan beradab
- Persatuan Indonesia
- Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam pemusyawaratan/perwakilan
- Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
(Tribunnews.com/Oktavia WW) (Kids.grid.id/Rahwiku) (Bobo.grid.id/Sarah Nafisah)
Berita lain terkait Rumusan Pancasila dan Tiga Tokoh Perumus Pancasila