Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

7 Prasasti Bukti Berdirinya Kerajaan Tarumanegara: Prasasti Tugu hingga Prasasti Pasir Awi

Berikut ini tujuh prasasti yang menjadi bukti berdirinya Kerajaan Tarumanegara. Prasasti-prasasti dengan huruf pallawa dan berbahasa sanskerta.

Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in 7 Prasasti Bukti Berdirinya Kerajaan Tarumanegara: Prasasti Tugu hingga Prasasti Pasir Awi
cagarbudaya.kemendikbud.go.id
Prasasti Ciaruteun merupakan prasasti peninggalan kerajaan Tarumanegara. Berikut 7 prasasti bukti berdirinya Kerajaan Tarumanegara. 

TRIBUNNEWS.COM - Simak tujuh prasasti yang menjadi bukti berdirinya Kerajaan Tarumanegara.

Kerajaan Tarumanegara adalah kerajaan Hindu tertua ke-2 di Indonesia.

Kata Tarumanagara berasal dari kata taruma dan nagara.

Kata tarum yang merupakan nama sungai yang membelah Jawa Barat, yaitu Ci Tarum atau Citarum.

Sedangkan, kata nagara artinya kerajaan atau negara.

Baca juga: Kerajaan Kutai: Sejarah, Raja-Raja yang Pernah Memerintah, Puncak Kejayaan dan Peninggalan

Baca juga: Kerajaan Majapahit: Sejarah, Masa Kejayaan hingga Peninggalan

Mungkin juga letak Tarumanegara dekat dengan aliran Sungai Citarum.

Kemudian berdasarkan Prasasti Tugu, Purbacaraka memperkirakan pusatnya ada di daerah Bekasi.

Berita Rekomendasi

Sumber sejarah Tarumanegara yang utama adalah beberapa prasasti yang telah ditemukan.

Berkaitan dengan perkembangan Kerajaan Tarumanegara, telah ditemukan tujuh buah prasasti.

Prasasti-prasasti itu berhuruf pallawa dan berbahasa sanskerta.

Berikut tujuh prasasti bukti berdirinya Kerajaan Tarumanegara:

1. Prasasti Tugu

Prasasti Tugu.
Prasasti Tugu.

Inskripsi yang dikeluarkan oleh Purnawarman ini ditemukan di Kampung Batu Tumbuh, Desa Tugu, dekat Tanjungpriuk, Jakarta.

Dituliskan dalam lima baris tulisan beraksara pallawa dan bahasa sanskerta.

Inskripsi tersebut isinya sebagai berikut:

“Dulu (kali yang bernama) Candrabhaga telah digali oleh maharaja yang mulia dan mempunyai lengan kencang dan kuat, (yakni Raja Purnawarman), untuk mengalirkannya ke laut, setelah (kali ini) sampai di istana kerajaan yang termashur. Pada tahun ke-22 dari tahta Yang Mulia Raja Purnawarman yang berkilauan-kilauan karena kepandaian dan kebijaksanaannya serta menjadi panji-panji segala raja, (maka sekarang) beliau memerintahkan pula menggali kali yang permai dan berair jernih, Gomati namanya, seteleh kali itu mengalir di tengah-tengah tanah kediaman Yang Mulia Sang Pandeta Nenekda (Sang Purnawarman). Pekerjaan ini dimulai pada hari yang baik, tanggal delapan paroh gelap bulan Phalguna dan selesai pada tanggal 13 paroh terang bulan Caitra, jadi hanya dalam 21 hari saja, sedang galian itu panjangnya 6.122 busur (± 11 km). Selamatan baginya dilakukan oleh brahmana disertai persembahan 1.000 ekor sapi”.

2. Prasasti Ciaruteun

Prasasti Ciaruteun merupakan prasasti peninggalan kerajaan Tarumanegara.
Prasasti Ciaruteun merupakan prasasti peninggalan kerajaan Tarumanegara. (cagarbudaya.kemendikbud.go.id)

Prasasti Ciaruteun ditemukan di Kampung Muara, Desa Ciaruteun Hilir, Cibungbulang, Bogor.

Prasasti terdiri atas dua bagian, yaitu inskripsi A yang dipahatkan dalam empat baris tulisan berakasara pallawa dan bahasa sanskerta.

Kemudian, inskripsi B yang terdiri dari satu baris tulisan yang belum dapat dibaca dengan jelas.

Inskripsi ini disertai pula gambar sepasang telapak kaki.

Inskripsi A isinya sebagai berikut:

“ini (bekas) dua kaki, yang seperti kaki Dewa Wisnu, ialah kaki Yang Mulia Sang Purnawarman, raja di negeri Taruma, raja yang gagah berani di dunia”.

3. Prasasti Kebon Kopi

Prasasti Kebon Kopi.
Prasasti Kebon Kopi.

Prasasti Kebon Kopi ditemukan di Kampung Muara, Desa Ciaruetun Hilir, Cibungbulang, Bogor.

Prasastinya dipahatkan dalam satu baris yang diapit oleh dua buah pahatan telapak kaki gajah.

Isinya sebagai berikut:

“Di sini tampak sepasang telapak kaki…… yang seperti (telapak kaki) Airawata, gajah penguasa Taruma (yang) agung dalam…… dan (?) kejayaan”.

4. Prasasti Muara Cianten

Prasasti Muara Cianten.
Prasasti Muara Cianten.

Prasasti Muara Cianten terletak di muara Kali Cianten, Kampung Muara, Desa Ciaruteun Hilir, Cibungbulan, Bogor.

Inskripsi ini dipahatkan dalam bentuk “aksara” yang menyerupai sulur-suluran, dan oleh para ahli disebut aksara ikal.

Namun, Inskripsi ini belum dapat dibaca. 

5. Prasasti Jambu (Pasir Koleangkak)

Prasasti Jambu (Pasir Koleangkak).
Prasasti Jambu (Pasir Koleangkak).

Prasasti Jambu (Pasir Koleangkak) terletak di sebuah bukit (pasir) Koleangkak, Desa Parakan Muncang, Nanggung, Bogor.

Inskripsinya dituliskan dalam dua baris tulisan dengan aksara pallawa dan bahasa sansekerta.

Isinya sebagai berikut:

“Gagah, mengagumkan dan jujur terhadap tugasnya, adalah pemimpin manusia yang tiada taranya, yang termashur Sri Purnawarman, yang sekali waktu (memerintah) di Tarumanegara dan yang baju zirahnya yang terkenal tiada dapat ditembus senjata musuh. Ini adalah sepasang telapak kakinya, yang senantiasa berhasil menggempur musuh, hormat kepada para pangeran, tetapi merupakan duri dalam daging musuh-musuhnya”.

6. Prasasti Cidanghiang (Lebak)

Prasasti Cidanghian.
Prasasti Cidanghian.

Prasasti Cidanghian terletak di tepi kali Cidanghiang, Desa Lebak, Munjul, Banten Selatan.

Dituliskan dalam dua baris tulisan beraksara pallawa dan bahasa sanskerta.

Isinya sebagai berikut:

“Inilah (tanda) keperwiraan, keagungan, dan keberanian yang sesungguhnya dari Raja Dunia, Yang Mulia Purnwarman, yang menjadi panji sekalian raja-raja.

7. Prasasti Pasir Awi

Prasasti Pasir Awi.
Prasasti Pasir Awi.

Inskripsi ini terdapt di sebuah bukit bernama Pasir Awi, di kawasan perbukitan Desa Sukamakmur, Jonggol, Bogor.

Inskripsi prasasti ini tidak dapat dibaca karena inskripsi ini lebih berupa gambar (piktograf) dari pada tulisan.

Di bagian atas inskripsi terdapat sepasang telapak kaki.

Sumber: Buku Sejarah Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas X Semester 1, Amurwani Dwi L., Restu Gunawan, Sardiman AM, Mestika Zed, Wahdini Purba, Wasino, dan Agus Mulyana (2014).

(Tribunnews.com/Yurika)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas