Apa Saja Nilai-nilai Pancasila sebagai Dasar Negara Indonesia? Ini Penjelasannya
Inilah penjelasan mengenai Pancasila dan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai dasar negara Indonesia.
Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Arif Fajar Nasucha
![Apa Saja Nilai-nilai Pancasila sebagai Dasar Negara Indonesia? Ini Penjelasannya](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/pancasila-sebagai-dasar-indonesia7.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini penjelasan mengenai nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai dasar negara Indonesia.
Setiap sila Pancasila memiliki nilai-nilai yang dapat dijadikan sebagai dasar dalam hidup bernegara.
Nilai-nilai Pancasila ini pun bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Termasuk nilai Ketuhanan, seperti beribadah sesuai kepercayaan dan menghargai orang lain yang agamanya berbeda.
Kemudian, nilai Kemanusiaan dengan tidak membeda-bedakan orang yang ada di sekitar.
Lantas, apa saja nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila?
![Pancasila sebagai Dasar Indonesia.](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/pancasila-sebagai-dasar-indonesia3.jpg)
Baca juga: Apa Itu Sasando? Alat Musik Tradisional Berasal dari Pulau Rote NTT, Ini Cara Memainkannya
Berikut ini mengenai sejarah hingga perumusan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia, dikutip Tribunnews.com dari beberapa sumber:
Nilai-nilai Pancasila sebagai Dasar Negara Indonesia
1. Nilai Ketuhanan
Nilai Ketuhanan terdapat dalam sila pertama Pancasila.
Maksud dari nilai ketuhanan ini adalah Indonesia itu negara beragama.
Jadi, setiap rakyat Indonesia memiliki agama yang dipercaya, sebagaimana dikutip dari Bobo.grid.id.
Ada beberapa cara yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari terkait sila pertama Pancasila.
Contohnya, seperti:
- Beribadah sesuai kepercayaan
- Menghargai orang lain yang agamanya berbeda
- Tolong menolong, meski memiliki agama yang berbeda
2. Nilai Kemanusiaan
Nilai Kemanusiaan terdapat dalam sila kedua Pancasila.
Maksud dari nilai kemanusiaan ini adalah bersikap adil dan manusiawi kepada setiap orang, meskipun orang itu memiliki perbedaan.
Ada beberapa cara yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari terkait sila kedua Pancasila.
Contohnya, seperti:
- Tidak membeda-bedakan orang di sekitar kita
- Saling membantu, misalnya melakukan kerja bakti atau memberi bantuan korban bencana alam
3. Nilai Persatuan
Nilai Persatuan terdapat dalam sila ketiga Pancasila.
Maksud dari nilai Persatuan adalah rakyat Indonesia harus bersatu, tidak boleh terpecah belah hanya karena perbedaan.
Ada beberapa cara yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari terkait sila ketiga Pancasila.
Contohnya, seperti:
- Mencintai negara Indonesia dengan cara menjaga warisan budaya yang ada
- Menjaga hubungan baik dengan teman-teman satu negara, meski beda suku, agama, dan bahasa
4. Nilai Kerakyatan
Nilai Kerakyatan terdapat dalam sila keempat Pancasila.
Maksud dari nilai kerakyatan ini adalah negara kita mengutamakan rakyat.
Jadi, rakyat Indonesia harus diutamakan.
Ada beberapa cara yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari terkait sila keempat Pancasila.
Contohnya, seperti:
- Menyelesaikan masalah dengan musyawarah
- Tidak memaksakan kehendak kita saat bermusyawarah
- Menerima hasil musyawarah dengan lapang dada
5. Nilai Keadilan
Nilai Keadilan terdapat dalam sila kelima Pancasila.
Maksud dari nilai keadilan ini adalah bersikap adil terhadap semua orang.
Ada beberapa cara yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari terkait sila kelima Pancasila.
Contohnya, seperti:
- Bersikap adil kepada setiap orang
- Menjalankan kewajiban dan menghormati hak orang lain.
Baca juga: Mengenal Ciri-ciri Makhluk Hidup, Mulai dari Makan, Tumbuh hingga Bernapas
Sejarah Lahirnya Pancasila
Dikutip dari bpip.go.id, sejarahnya berawal dari kekalahan Jepang pada perang pasifik.
Kemudian, mereka berusaha mendapatkan hati masyarakat dengan menjanjikan kemerdekaan kepada Indonesia dan membentuk sebuah Lembaga yang tugasnya untuk mempersiapkan hal tersebut.
Lembaga ini dinamai Dokuritsu Junbi Cosakai atau Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).
BPUPKI mengadakan sidang pertamanya pada tanggal 29 Mei 1945.
Diadakan di Gedung Chuo Sangi In (sekarang Gedung Pancasila), para anggota membahas mengenai tema dasar negara.
Setelah beberapa hari, pada 1 Juni 1945, Soekarno mendapat giliran untuk menyampaikan gagasannya.
Ia menyampaikan gagasan tentang dasar negara Indonesia merdeka, yakni Pancasila.
Pidato yang tidak dipersiapkan secara tertulis terlebih dahulu itu, diterima secara aklamasi oleh segenap anggota BPUPKI.
Perumusan Pancasila oleh Panitia Sembilan
Dikutip semarangkota.go.id, BPUPKI membentuk panitia kecil untuk merumuskan dan menyusun Undang-Undang Dasar yang berpedoman pada pidato Bung Karno.
Pada saat itulah, dibentuklah Panitia Sembilan.
Panitia Sembilan itu terdiri dari Soekarno, Mohammad Hatta, Mr. AA Maramis, dan Abikoesno Tjokrosoejoso.
Kemudian, Abdul Kahar Muzakir, Agus Salim, Achmad Soebardjo, Wahid Hasjim, dan Mohammad Yamin.
Panitia Sembilan ditugaskan merumuskan kembali Pancasila sebagai Dasar Negara berdasar pidato yang diucapkan Soekarno pada 1 Juni 1945 dan menjadikan dokumen tersebut sebagai teks untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
Hingga akhirnya, rumusan Pancasila hasil penggalian Soekarno berhasil dirumuskan untuk dicantumkan dalam Mukadimah Undang-Undang Dasar 1945.
Setelah melalui beberapa proses persidangan, Pancasila akhirnya dapat disahkan pada Sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945.
Selanjutnya, disetujui bahwa Pancasila dicantumkan dalam Mukadimah Undang-Undang Dasar 1945 sebagai dasar negara Indonesia yang sah.
Penetapan Hari Lahir Pancasila sebagai Hari Libur Nasional
Kini, 1 Juni resmi ditetapkan jadi Hari Lahir Pancasila melalui Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2016 Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Jokowi menyampaikan keputusan ini melalui pidato pada peringatan Pidato Bung Karno 1 Juni 1945 di Gedung Merdeka, Bandung pada 1 Juni 2016.
Selain itu, 1 Juni juga ditetapkan sebagai hari libur nasional.
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS, Bogo.grid.id/Sarah Nafisah)
Simak berita lain terkait Materi Sekolah