Mengenal Hari Pramuka 14 Agustus: Sejarah dan Arti Tunas Kelapa sebagai Lambang Gerakan Pramuka
Berikut ini mengenai Hari Pramuka yang diperingati setiap 14 Agustus, mulai dari sejarah dan arti tunas kelapa sebagai lambang Gerakan Pramuka.
Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - Hari Pramuka diperingati setiap tanggal 14 Agustus.
Di Indonesia, lambang gerakan Pramuka adalah tunas kelapa.
Ada berbagai makna dibalik gambar tunas kelapa yang dijadikan lambang Gerakan Pramuka.
Tunas kelapa melambangkan setiap anggota Pramuka yang merupakan tunas bangsa Indonesia.
Baca juga: Arti Satyaku Kudarmakan Darmaku Kubaktikan, Moto Gerakan Pramuka Indonesia
Adapun mengenai sejarah Pramuka, awalnya istilah Pramuka dikenal dengan gerakan Kepanduan atau Scouting.
Gerakan ini dicetuskan oleh Robert Baden-Powell, sebagaimana dilansir semarangkota.go.id.
Sejarah Hari Pramuka
Sebelumnya, Hari Pramuka yang diperingati 14 Agustus dikenal sebagai gerakan Kepanduan.
Gerakan ini juga terdapat di berbagai negara di dunia dan memiliki sejarah.
Dikutip dari semarangkota.go.id, sebutan internasional untuk gerakan Kepanduan adalah Scouting atau Gerakan Pramuka.
Gerakan Kepanduan dicetuskan oleh Robert Baden-Powell, seorang anggota angkatan darat di Inggris.
Pada tahun 1906-1907, Baden Powell menulis buku Scouting for Boys.
Buku ini berisi panduan bagi remaja untuk melatih keterampilan dan ketangkasan, cara bertahan hidup, hingga pengembangan dasar-dasar moral.
Hingga akhirnya, karya Baden Powell ini menyebar ke seluruh dunia dan menjadi Kepanduan yang di Indonesia disebut Pramuka.
Hari lahir Robert Baden-Powell yakni 22 Februari pun diperingati sebagai Hari Pramuka Internasional.
Ia lahir di London pada 22 Februari 1857.
Di Indonesia, Pramuka resmi digunakan untuk menyebut gerakan Kepanduan nasional pada 14 Agustus 1961.
Idenya bermula dari gagasan Presiden Soekarno.
Maka, setiap tanggal 14 Agustus diperingati sebagai Hari Pramuka.
Misi utama gerakan Pramuka adalah mendidik pemuda dan pemudi Indonesia, dari anak-anak, demi meningkatkan rasa cinta tanah air dan bela negara.
Kemudian, istilah Pramuka dicetuskan oleh Sri Sultan Hamengkubuwana IX, terinspirasi dari kata Poromuko yang berarti terdepan dalam perang.
Hingga, tercetus istilah dalam Pramuka yakni Praja Muda Karana yang berarti Jiwa Muda yang Gemar Berkarya.
Baca juga: Hari Pramuka Diperingati Setiap Tanggal 14 Agustus, Berikut Sejarah Singkatnya
Arti Lambang Pramuka
Dikutip dari Bobo.grid.id, lambang Pramuka adalah tunas kelapa.
Lambang Gerakan Pramuka diciptakan oleh seorang Pembina Pramuka, yakni Bapak Sumardjo Armodipuro.
Lambang ini sudah digunakan sejak 14 Agustus 1961 lalu, saat Gerakan Pramuka diperkenalkan ke masyarakat.
Sejak saat itulah, lambang tunas kelapa digunakan pada benda-benda Pramuka, seperti bendera, papan nama hingga lencana.
Ada berbagai alasan tunas kelapa dipilih sebagai lambang gerakan Pramuka.
Pertama, tunas kelapa melambangkan setiap anggota Pramuka merupakan tunas bangsa Indonesia.
Sebagai tunas bangsa, kita harus bisa mengharumkan nama Indonesia.
Kemudian, tunas kelapa dapat bertahan lama dalam kondisi apa pun.
Hal ini melambangkan bahwa setiap anggota Pramuka harus bisa bertahan dalam menghadapi segala tantangan untuk mengabdi bangsa Indonesia.
Tunas kelapa yang bisa tumbuh di mana saja melambangkan setiap anggota Pramuka bisa menyesuaikan diri dengan keadaan sekitar.
Diketahui, pohon kelapa tumbuh tinggi menjulang dan menjadi salah satu pohon tertinggi.
Hal ini menunjukkan bahwa setiap anggota Pramuka memiliki cita-cita yang tinggi dan bisa tetap tegak berdiri.
Lalu, akar pohon kelapa biasanya tumbuh kuat di tanah yang melambangkan bahwa setiap anggota Pramuka berpegang pada keyakinan yang kuat untuk mencapai cita-citanya.
Selain itu, pohon kelapa adalah pohon yang memiliki banyak manfaat.
Hal tersebut, melambangkan setiap anggota Pramuka merupakan manusia yang berguna bagi negara Indonesia.
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS, Bobo.grid.id/Cirana Merisa)
Simak berita lain terkait Materi Sekolah