Penggunaan Tanda Seru dan Tanda Tanya yang Tepat, Ini Contohnya
Berikut adalah penggunaan tanda tanya dan tanda seru dalam penulisan. Dilengkapi dengan contoh penulisannya.
Penulis: Widya Lisfianti
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Dalam sebuah teks terdapat tanda baca.
Tanda baca tersebut diantaranya ada titik, koma, tanda tanya hingga tanda seru.
Tanda tanya dan tanda seru merupakan tanda baca yang sering digunakan dalam penulisan.
Walau sering digunakan, namun masih ada saja yang kurang tepat dalam menggunakan tanda tanya dan tanda seru.
Baca juga: Proses Perumusan Teks Proklamasi, Mulai dari Kekalahan Jepang hingga Pengetikan Teks
Tanda Tanya
Mengutip Bobo, fungsi dari tanda tanya dalam sebuah kalimat adalah untuk menunjukkan bahwa kalimat itu adalah kalimat interogatif atau kalimat tanya.
Ada beberapa jenis kalimat tanya, yaitu kalimat tanya biasa, kalimat tanya konfirmasi, kalimat tanya retoris, dan kalimat tanya yang tersamar.
Setiap kalimat tanya ini memiliki fungsi yang berbeda-beda bagi orang yang dituju.
Penggunaan tanda tanya sesuai kaidah hanya digunakan pada akhir kalimat tanya dan digunakan untuk menandai bagian kalimat yang diragukan.
Penggunaan tanda tanya sesungguhnya cukup mudah.
Namun, terkadang kesulitan muncul ketika kalimat tanya ada pada kutipan langsung.
Mengutip Kemdikbud, penulisan tanda tanya yang ditulis dalam kutipan yaitu tanda tanya ditulis sebelum tanda petik.
Contoh penggunaan tanda tanya yang benar dalam kutipan langsung:
- Ayah berkata, "Kapan kita harus datang di acara itu, Nak?"
- Adik bertanya, "Apakah Kakak bisa membantuku?"
- Ibu bertanya, "Adik, apakah pekerjaan rumah sudah dikerjakan, Nak?"
Berbeda dengan penggunaan tanda tanya pada kutipan judul.
Pada kalimat kutipan judul, tanda tanya diletakkan sesudah tanda petik.
Berikut ini contohnya.
- Siapa pencipta lagu "Satu Nusa Satu Bangsa"?
Tanda Seru
Sama seperti tanda tanya, tanda seru juga digunakan sebagai penutup sebuah kalimat.
Tanda seru berfungsi sebagai penegas sebuah kalimat, sehingga menjadikan kalimat itu menjadi kalimat imperatif atau kalimat perintah.
Selain itu, tanda seru juga dapat membuat sebuah kalimat menjadi kalimat seruan.
Pada kaidah penulisan, tanda seru digunakan untuk ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, atau emosi yang kuat.
Contoh penggunaan tanda seru pada kalimat perintah:
- Perhatikan contoh berikut!
- Dilarang masuk!
- Jangan parkir di depan pintu!
Contoh penggunaan tanda seru pada kalimat seruan yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, atau emosi yang kuat:
- Alangkah segarnya udara pagi di pegunungan ini!
- Yang benar saja!
- Semangat terus!
- Jangan Menyerah!
Berita Terkait Materi Sekolah
(Tribunnews.com/Widya) (Bobo.grid.id/Tyas Wening)