Apa Itu Teks Eksposisi? Simak Ciri-ciri, Struktur, Jenis dan Contoh Teks Eksposisi
Simak penjelasan mengenai materi Teks Eksposisi, lengkap beserta ciri-ciri, struktur, jenis dan contohnya.
Penulis: Lanny Latifah
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini materi mengenai Teks Eksposisi, lengkap beserta ciri-ciri, struktur, jenis dan contohnya.
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), Eksposisi merupakan suatu karangan yang bertujuan untuk menjelaskan maksud dan tujuan.
Selain itu, dikutip dari Wikipedia, Eksposisi secara etimologi berasal dari bahasa latin exposition yang artinya membuka atau memulai.
Teks eksposisi digunakan untuk menyampaikan pendapat mengenai suatu permasalahan dengan menyajikan argumen atau pendukung berupa bukti, contoh, dan alasan yang logis, sehingga bisa menambah pengetahuan dan wawasan pembaca.
Teks ini merupakan pengembangan paragraf dalam penulisan yang berisi informasi dan pengetahuan dengan tujuan memberikan pemahaman dengan gaya penulisan yang singkat, akurat, dan padat.
Tujuan dari teks eksposisi adalah untuk memaparkan, menjelaskan, menyampaikan informasi, mengajarkan dan menerangkan sesuatu tanpa disertai ajakan atau desakan agar pembaca menerima atau mengikutinya.
Baca juga: Materi Sekolah: Hasil Sidang Kedua BPUPKI pada 10-16 Juli 1945, Berikut Sejarah Perumusannya
Baca juga: Huruf Kapital: Pengertian, Cara Penggunaan dan Contohnya
Ciri-Ciri Teks Eksposisi
1. Berupa tulisan yang memberikan pengertian dan pengetahuan.
2. Penyampaiannya harus secara lugas dan menggunakan bahasa baku.
3. Penjelasannya bersifat informatif, disertai data-data yang akurat dan faktual.
4. Pembahasan masalahnya bersifat objektif dan netral.
5. Tidak memihak, berarti tidak memaksakan sikap penulis kepada pembacanya.
6. Menjawab pertanyaan tentang apa, mengapa, kapan, bagaimana.
Struktur Teks Eksposisi
1. Tesis
Tesis adalah pembuka karangan yang berisi sudut pandang penulis terhadap topik bahasan.
Tesis ini berisi teori yang dibahas atau sebuah hasil analisis yang nantinya akan diperkuat argumen.
2. Argumentasi
Menurut KBBI, Argumentasi adalah alasan untuk memperkuat atau menolak suatu gagasan atau pernyataan yang berdasar referensi yang kredibel.
3. Penegasan ulang
Penegasan ulang adalah bagian akhir yang menjadi simpulan paragraf serta menegaskan kembali tesis dan argumentasi.
Hal itu disebut juga dengan kesimpulan atau penutup.
Bagian ini dapat mengungkapkan kembali pendapat penulis agar lebih jelas.
Baca juga: Aturan Penggunaan Tanda Garis Miring (/), Beserta Contohnya
Baca juga: Kalimat Imperatif: Pengertian, Ciri-ciri dan Contohnya
Jenis Teks Eksposisi
1. Eksposisi definisi: Paragraf yang memaparkan pengertian sesuatu secara jelas dan terperinci.
2. Eksposisi proses: Paragraf yang menerangkan suatu proses pembuatan, proses melakukan suatu kegiatan atau proses terjadinya suatu hal.
3. Eksposisi analisis: Paragraf yang berisi pembagian masalah pada gagasan pokok menjadi bagian-bagian tertentu yang nantinya akan disusun menjadi paragraf yang berurutan dan sistematis.
4. Eksposisi ilustrasi: Paragraf yang dikembangkan berdasarkan gambaran sederhana dari suatu gagasan atau ide.
Paragraf ini dapat memaparkan satu topik dan topik lainnya yang linier.
Dalam penerapannya sering menggunakan frasa penghubung (bagaikan dan seperti).
5. Paragraf eksposisi pertentangan: Pertentangan antara suatu hal dengan hal yang lain.
Frasa penghubung yang sering digunakan adalah akan tetapi, sebaliknya dan meskipun begitu.
6. Eksposisi berita: Informasi tentang peristiwa atau paparan hasil penelitian tertentu.
Jenis teks ini sering ditampilkan media massa baik online maupun cetak.
7. Eksposisi perbandingan: Paragraf paparan perbandingan antara suatu hal dengan hal yang lain.
Penulis akan mentransfer ide dan gagasan kepada pembaca melalui pertimbangan dari berbagai sudut pandang lainnya.
8. Eksposisi klasifikasi: Paragraf pengelompokan berdasarkan kategori-kategori tertentu.
Pemaparan topik dari teks ini pun harus dilakukan secara berkelompok.
Baca juga: Tanda Baca Elipsis: Pengertian, Kegunaan dan Contohnya
Contoh Teks Eksposisi
Tesis = Metode belajar mengajar satu arah baiknya mulai ditinggalkan. Siswa dapat menerima suatu pembelajaran bila ada komunikasi dua arah.
Argumentasi = Bila guru menjelaskan dan menerangkan pelajaran tanpa mengajak siswa berinteraksi, kelas akan terasa kering. Materi pelajaran yang dibahas dengan melibatkan siswa secara aktif, dinilai lebih efektif. Siswa akan merasa lebih dihargai dan belajar untuk menyampaikan pendapat.
Penegasan ulang = Guru dapat mengajak siswa berdiskusi. Metode belajar satu arah sudah kuno dan tidak efektif lagi. Siswa semakin berkembang, begitu juga metode belajar.
(Tribunnews.com/Latifah)(Bobo.grid.id, Kompas.com)