Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Teks Eksplanasi: Pengertian, Ciri-ciri, Struktur dan Contohnya

Berikut ini pengertian teks eksplanasi, beserta ciri-ciri, struktur dan contoh teksnya.

Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Teks Eksplanasi: Pengertian, Ciri-ciri, Struktur dan Contohnya
net
Ilustrasi menulis - Simak penjelasan mengenai teks eksplanasi. Beserta ciri-ciri, struktur dan contohnya. 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini pengertian teks eksplanasi, beserta ciri-ciri, struktur dan contohnya.

Teks eksplanasi berisi gambaran atau proses terjadinya sesuatu.

Dikutip dari Buku Bahasa Indonesia untuk SMP/MTs Kelas VIII, teks eksplanasi adalah teks yang menjelaskan hubungan peristiwa atau proses terjadinya sesuatu.

Selain proses perkembangan suatu tempat, teks eksplanasi juga menjelaskan proses terjadinya fenomena alam, sosial, atau budaya.

Bisa juga menjelaskan proses yang berkenaan dengan tubuh manusia.

Baca juga: Teks Prosedur: Pengertian, Struktur, Ciri-ciri dan Contohnya

Baca juga: Apa Itu Teks Eksposisi? Simak Ciri-ciri, Struktur, Jenis dan Contoh Teks Eksposisi

Ciri-ciri Teks Eksplanasi

- Terdiri dari beberapa paragraf.

BERITA REKOMENDASI

- Setiap paragraf mengusung sebuah topik.

- Kalimat yang mengisi setiap paragraf berupa fakta.

- Fakta dirangkaikan dengan pola kronologis (urutan waktu) ataupun secara kausalitas (sebab akibat).

Isi Teks Eksplanasi

Berdasarkan isinya, tampak bahwa teks eksplanasi menjelaskan suatu proses atau berupa rangkaian suatu fenomena ataupun kejadian, baik itu yang berkaitan dengan alam, sosial, ataupun budaya.

Dalam pemaparannya, teks tersebut mungkin merupakan jawaban dari pertanyaan mengapa atau bagaimana.

Teks eksplanasi sebagai jawaban atas pertanyaan 'mengapa', uraiannya akan bersifat kausalitas.

Teks eksplanasi sebagai jawaban atas pertanyaan 'bagaimana', uraiannya akan bersifat kronologis.

Struktur Teks Eksplanasi

Teks eksplanasi dibentuk oleh bagian-bagian tertentu.

1. Identifikasi Fenomena

2. Rangkaian Kejadian

Rangkaian kejadian dapat disusun dengan pola:

a. Kausalitas

b. Kronologis

3. Ulasan

Baca juga: Pengertian Kalimat Efektif: Unsur, Ciri, Syarat, Contoh dan Perbedaan dengan Kalimat Tidak Efektif

Baca juga: Huruf Kapital: Pengertian, Cara Penggunaan dan Contohnya

Kaidah kebahasaan teks eksplanasi

1. Menggunakan konjungsi kausalitas, antara lain, sebab, karena, sehingga.

2. Menggunakan konjungsi kronologis (hubungan waktu), seperti kemudian, lalu, setelah itu.

3. Menggunakan kata benda jenis fenomena.

Kata ganti yang dimaksud, misalnya, gerhana, banjir, proses.

4. Di dalam teks itu sering dijumpai kata teknis di antaranya, ekosistem, fotosintesis, ekologi.

Contoh Teks Eksplanasi

Awal pemerintahan Kabupaten Bandung dimulai sejak Piagam Sultan Agung Mataram pada tanggal 20 April 1641. Tanggal tersebut kemudian ditetapkan sebagai hari jadi Kabupaten Bandung.

Sebelum mencapai bentuk pemerintahan sekarang, Kabupaten Bandung mengalami perkembangan kekuasaan dari zaman ke zaman. Pada masa Kerajaan Pajajaran berkuasa, sekitar akhir abad ke-15 dan awal abad ke-16, di tatar Periangan belum ada bentuk kabupaten, hanya terdiri atas beberapa keprabuan. Istilah keprabuan diambil dari kata prabu yang berarti ‘leluhur’ atau ‘raja muda’

Pada tahun 1575 yang berkuasa di daerah Pajajaran adalah pemerintahan Islam. Dilanjutkan pemerintahan Mataram (1621–1677) dan pemerintahan Belanda. Saat Mataram berkuasa itulah, nama keprabuan diubah menjadi kabupaten.

Berdasarkan piagam itu, Sultan Agung diangkat Tumenggung Wiraangunangun sebagai Bupati Bandung. Ketika itu, pemerintahan Kabupaten Bandung berpusat di daerah Krapyak atau Bojongasih. Tepatnya di tepi Sungai Cikapundung, dekat muaranya yaitu Sungai Citarum. Nama Krapyak kemudian berganti menjadi Citeureup. Nama itu hingga kini tetap abadi menjadi salah satu nama desa di Dayeuhkolot.

Pada masa Bupati Wiranatakusumah II (1794-1829) Ibu Kota Kabupaten Bandung dipindahkan dari Krapyak (Dayeuhkolot) ke pinggir Sungai Cikapundung atau Alun-alun Bandung sekarang. Pemindahan tersebut berdasarkan perintah Gubernur Jenderal Hindia Belanda,”Deandels”. Peristiwa itu terjadi pada 25 Mei 1810. Alasan pemindahan tersebut akan memberikan prospek baik terhadap perkembangan wilayah itu. Pada saat itu Deandels yang mendapat julukan "Mas Galak" tengah membuat jalan dari Anyer ke Panarukan. Kebetulan jalur tersebut melewati tatar Priangan atau Kota Bandung pada saat sekarang ini. 

Sumber: Buku Bahasa Indonesia untuk SMP/MTs Kelas VIII oleh E. Kosasih.

(Tribunnews.com/Yurika)

Berita Materi Sekolah lainnya

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas