Struktur dan Fungsi Sistem Pencernaan pada Manusia, dari Mulut hingga Pankreas
Sistem pencernaan manusia terdiri atas organ utama yaitu saluran pencernaan dan organ aksesori (tambahan).
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Miftah
TRIBUNNEWS.COM- Simak struktur dan sistem pencernaan makanan pada manusia dalam artikel ini.
Pencernaan merupakan proses memecah makanan menjadi molekul kecil sehingga dapat diserap oleh tubuh melalui pembuluh darah.
Kemudian, molekul makanan dari darah masuk ke dalam sel melintasi membran sel.
Molekul yang tidak digunakan oleh tubuh akan dikeluarkan melalui sistem ekskresi seperti keringat dan urine.
Pencernaan makanan dibagi menjadi dua macam yakni pencernaan mekanis dan pencernaan kimiawi.
Pencernaan mekanis terjadi ketika makanan dikunyah, dicampur dan diremas.
Sedangkan pencernaan kimiawi terjadi reaksi kimia yang menguraikan molekul besar makanan mmenjadi molekul yang lebih kecil.
Sistem pencernaan manusia terdiri atas organ utama yaitu saluran pencernaan dan organ aksesori (tambahan).
Baca juga: Mengenal Sistem Peredaran Darah pada Manusia, Beserta Macam-macam Pembuluh Darah
Baca juga: 10 Manfaat Bayam untuk Kesehatan: Dapat Bantu Jaga Sistem Pencernaan
Dikutip dari buku Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas VIII Semester 1 Kurikulum 2013, berikut organ pencernaan utama dan organ pencernaan tambahan.
1. Organ pencernaan utama
Berikut beberapa organ pencernaan utama:
a. Mulut
Air liur dalam mulut mengandung lendir.
Senyawa tersebut berfungsi sebagai anti bakteri dan enzim amilase.
Enzim amilase akan memecah molekul amilum menjadi molekul maltosa.
Di dalam mulut terjadi pencernaan makanan secara mekanis dan kimiawi.
b. Kerongkongan
Setelah melewati mulut, makanan yang berbentuk bolus akan masuk ke dalam tekak (faring).
Faring merupakan saluran yang memanjang dari bagian belakang rongga mulut sampai kepermukaan kerongkongan (esofagus).
Otot kerongkongan berkontraksi sehingga membuat gerakan meremas yang mendorong bolus ke dalam lambung.
c. Lambung
Setelah dari esofagus makanan masuk ke dalam lambung.
Secara mekanis, otot lambung berkontsraksi mengaduk-aduk bolus.
Sedangkan secara kimiawi, bolus tercampur dengan getah lambung.
Setelah melalui proses pencernaan di lambung selama 2-4 jam, bolus menjadi bahan kekuningan yaitu kimus (bubur usus).
Kimus akan masuk sedikit demi sedikit ke dalam usus dua belas jari.
d. Usus halus
Dalam usus halus, terjadi pencernaan secara kimiawi saja.
Pencernaan makanan dilanjutkan di jejenum.
Pada jejenum, terjadi pencernaan akhir sebelum zat-zat makanan diserap.
e. Usus besar
Bahan makanan yang sampai pada usus besar bisa disebut zat-zat sisa.
Zat-zat sisa akan berad dalam usus besar selama 1 sampai 4 hari.
Usus besar berfungsi untuk mengatur kadar air pada makanan.
Bila kandungan air pada makanan terlalu banyak, maka usus besar akan menyerap kandungan air tersebut.
2. Organ Pencernaan Tambahan
Pada proses pencernaan manusia, juga terdapat organ pencernaan tambahan.
Organ pencernaan tambahan tersebut adalah kelenjar pencernaan.
Kelenjar pencernaan dapat membantu mencerna makanan dengan menghasilkan enzim-enzim yang digunakan dalam pencernaan secara kimiawi.
Berikut organ-organ pencernaan tambahan:
a. Hati
Hati adalah kelenjar terbesar dalam tubuh.
Hati memiliki peran untuk memproses detoksifikasi.
Hati merupakan organ penyimpanan yang memindahkan zat besi (Fe) dan vitamin A, D, E, K dan B12 dari darah dan menyimpannya.
Selain itu, hati juga mengatur kadar kolesterol dalam darah.
b. Kantung empedu
Kantung empedu berada di bawah hati.
Kantung empedu, akan menyimpan getah empedu yang dihasilkan oleh hati.
Getah empedu akan dikeluarkan ke usus halus.
Getah empedu juga berperan mengemulsi lemak.
c. Pankreas
Pankreas berada di balik perut di belakang lambung.
Sel-sel yang terdapat pada pankreas akan menghasilkan cairan.
Cairan tersebut adalah cairan pankreas.
Pankreas juga merupakan kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon insuslin.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.