Garis Khatulistiwa: Negara Mana Saja yang Dilintasi Garis Khatulistiwa?
Garis yang membagi antara bumi belahan utara dan belahan bumi selatan ini disebut dengan garis khatulistiwa.
Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Bumi memiliki dua kutub, yakni kutub utara dan kutub selatan.
Bumi juga terbagi atas dua belahan, belahan bumi utara dan belahan bumi selatan.
Garis yang membagi antara bumi belahan utara dan belahan bumi selatan disebut dengan garis khatulistiwa.
Mengutip laman Kemdikbud, go.id, khatulistiwa merupakan kata serapan yang berasal dari bahasa Arab yakni khat yang artinya ‘garis’ dan al istiwa yang artinya ‘lurus’.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), khatulistiwa adalah garis khayal keliling bumi, terletak melintang pada nol derajat (yang membagi bumi menjadi dua belahan yang sama, yaitu belahan bumi utara dan belahan bumi selatan).
Bukan hanya planet Bumi, semua planet memiliki khatulistiwa, begitu juga matahari dan bintang-bintang lain di alam semesta.
Setiap benda astronomi yang berotasi pada suatu sumbu akan memiliki ekuator yang mengelilingi benda tersebut tepat di tengah ketika sumbu putarnya vertikal.
Baca juga: Bukan Tegak Lurus, Hutan Pinus Ini Tumbuh Miring Menghadap Khatulistiwa, Kok Bisa?
Baca juga: Apa Itu Fenomena Ekuinoks? Terjadi Dua Kali Dalam Setahun, Ini Pengaruhnya
Di mana Garis Khatulistiwa Bumi?
Pada peta atau globe, garis khatulistiwa ditandai dengan garis lintang 0 derajat.
Pada globe, Anda melihat khatulistiwa sebagai garis besar yang mengelilingi bagian tengah bumi ketika sumbu rotasinya dipegang secara vertikal.
Garis khatulistiwa memiliki panjang 40.075 km.
Dikutip dari study.com, sebenarnya hanya 20 persen khatulistiwa yang melintasi daratan, sedangkan sisanya melewati lautan.
Garis khatulistiwa bumi melintasi tiga samudera dan 13 negara, di antaranya, Brasil, Kolombia dan Ekuador di Amerika Selatan.
Kemudian Kongo, Republik Demokratik Kongo, Gabon, Uganda, Kenya, Somalia dan Sao Tome dan Príncipe di benua Afrika.
Garis khatulistiwa juga melintasi Maladewa, Indonesia, Kiribati serta melintasi Samudera Pasifik, Samudera Atlantik dan Samudera Hindia.
Baca juga: Dapatkah hewan yang sudah punah dihidupkan kembali untuk melawan perubahan iklim?
Baca juga: Apa Itu Kiamat Internet? Fenomena Akibat Badai Matahari Besar
Iklim di Khatulistiwa
Dua kali setahun, selama musim semi dan musim gugur ekuinoks, matahari melintas tepat di atas Khatulistiwa.
Wilayah di sekitar khatulistiwa mendapat sinar matahari yang cukup banyak sepanjang tahun.
Keadaan cuaca yang rata-rata panas mengakibatkan negara-negara di daerah itu beriklim tropis.
Iklim tersebut mengakibatkan terjadinya hujan yang disebut dengan hujan tropis yang juga menciptakan hutan hujan.
Banyak spesies tumbuhan dan hewan tumbuh subur di hutan hujan tersebut.
Dilansir National Geographic, beberapa hutan hujan terluas di dunia berada di wilayah khatulistiwa.
Di antaranya hutan hujan Amazon di Amerika Selatan, hutan hujan Kongo di Afrika Tengah, dan beragam hutan hujan Asia Tenggara yang membentang dari India hingga Vietnam.
Meski banyak disinari matahari, tapi tidak semua wilayah khatulistiwa memiliki cuaca yang panas.
Gunung Kilimanjaro di Tanzania, justru bercuaca kering dengan iklim yang sejuk khas pegunungan.
Sementara di Gunung Atacama, Chili malah terdiri atas gurun pasir dengan curah hujan yang rendah.
Waktu yang dibutuhkan matahari untuk terbenam dan terbit di Khatulistiwa adalah yang tercepat di Bumi.
Transisi dari siang ke malam hanya membutuhkan beberapa menit.
(Tribunnews.com/Tio)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.