Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mengenal Perpindahan Kalor: Konduksi, Konveksi, dan Radiasi

Simak inilah materi sekolah Perpindahan Kalor secara Konduksi, Konveksi, dan Radiasi, lengkap beserta contohnya.

Penulis: Lanny Latifah
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Mengenal Perpindahan Kalor: Konduksi, Konveksi, dan Radiasi
Buku Tematik Kelas 5 SD Tema 6 Panas dan Perpindahannya.
Ilustrasi Perpindahan Kalor. Materi sekolah Perpindahan Kalor secara Konduksi, Konveksi, dan Radiasi, lengkap beserta contohnya. 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini penjelasan materi mengenai Perpindahan Kalor secara Konduksi, Konveksi, dan Radiasi.

Panas atau kalor merupakan energi yang berpindah dari suhu yang tinggi ke suhu yang rendah.

Kalor memiliki satuan internasional (SI), yakni joule.

Benda yang jenisnya berbeda memiliki kemampuan menghantarkan panas secara konduksi (konduktivitas) yang berbeda pula.

Benda yang bisa menghantarkan panas disebut dengan konduktor.

Bahan yang mampu menghantarkan panas dengan baik disebut konduktor.

Sementara, benda yang tidak bisa menghantarkan panas disebut isolator.

Berita Rekomendasi

Kalor berpindah melalui tiga cara, yakni konduksi, konveksi, dan radiasi.

Baca juga: Apa itu Magnet? Berikut Pengertian serta Sifat-Sifat yang Terdapat pada Magnet

Baca juga: Apa itu Fotosintesis? Inilah Pengertiannya, Lengkap dengan Faktor-faktor yang Mempengaruhi

1. Konduksi

Konduksi merupakan perpindahan panas melalui zat padat yang tidak ikut mengalami perpindahan.

Artinya, perpindahan kalor pada suatu zat tersebut tidak disertai dengan perpindahan partikel-partikelnya.

Misalnya, saat menyetrika, setrika yang panas bersentuhan dengan kain yang disetrika.

Kalor berpindah dari setrika ke kain.

Perpindahan kalor seperti itulah yang disebut konduksi.

Contoh:

- Benda yang terbuat dari logam akan terasa hangat atau panas jika ujung benda dipanaskan.

- Knalpot motor menjadi panas saat mesin dihidupkan.

Perpindahan Panas atau Kalor secara Konveksi.
Perpindahan Panas atau Kalor secara Konveksi. (Buku Tematik Kelas 5 SD Tema 6 Panas dan Perpindahannya.)

2. Konveksi

Konveksi merupakan perpindahan kalor dari satu tempat ke tempat lain bersama dengan gerak partikel-partikel bendanya.

Misalnya, air adalah konduktor yang buruk.

Namun, ketika air bagian bawah dipanaskan ternyata air bagian atas juga ikut panas.

Itu artinya, ada cara perpindahan panas yang lain pada air tersebut, yaitu konveksi.

Saat air bagian bawah mendapatkan kalor dari pemanas, partikel air memuai sehingga menjadi lebih ringan dan bergerak naik dan digantikan dengan partikel air dingin dari bagian atas.

Dengan cara inilah, panas dari air bagian bawah berpindah bersama aliran air menuju bagian atas.

Baca juga: Manfaat Energi Matahari: Sebagai Sumber Panas di Bumi sampai Proses Fotosintetis pada Tumbuhan

Baca juga: Apa Hubungan Tangga Nada dan Interval Nada?

Contoh:

- Elemen pemanas oven, pemanggang roti, magic jar, dan lain-lain biasanya terletak di bagian bawah. Saat difungsikan, udara bagian bawah akan menjadi lebih panas dan bergerak naik, sedangkan udara bagian atas yang lebih dingin akan bergerak turun.

- Gerakan naik dan turun dari kacang hijau, kedelai atau yang lainnya ketika dipanaskan.

- Terjadinya angin darat dan angin laut.

Perpindahan Kalor secara Radiasi.
Perpindahan Kalor secara Radiasi. (Buku Tematik Kelas 5 SD Tema 6 Panas dan Perpindahannya.)

3. Radiasi

Radiasi adalah perpindahan panas tanpa zat perantara.

Radiasi biasanya disertai cahaya.

Dalam ruang hampa tidak ada materi yang memindahkan kalor secara konduksi dan konveksi.

Contohnya, perpindahan kalor dari matahari sampai ke bumi dinamakan radiasi.

Setiap benda dapat memancarkan dan menyerap radiasi kalor, yang besarnya bergantung pada suhu benda dan warna benda.

Makin panas benda dibandingkan dengan panas lingkungan sekitar, makin besar pula kalor yang diradiasikan ke lingkungannya.

Makin luas permukaan benda panas, makin besar pula kalor yang diradiasikan ke lingkungannya.

Jika suhu benda lebih dingin daripada suhu lingkungan, maka benda itu akan menyerap radiasi kalor dari lingkungan.

Makin rendah suhu benda, makin besar pula kalor yang diterima dari lingkungannya.

Makin luas permukaan benda dingin, makin besar pula kalor yang diterima dari lingkungannya.

Contoh:

- Panas matahari sampai ke bumi walalaupun melalui ruang hampa.

- Tubuh terasa hangat ketika berada di dekat sumber api.

- Pakaian menjadi kering ketika dijemur di bawah terik matahari.

(Tribunnews.com/Latifah)(Kemdikbud.go.id)

Berita lainnya terkait Materi Sekolah

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas