Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Paragraf Narasi: Ciri-ciri, Jenis dan Contoh Paragraf Narasi

Berbagai gaya dalam penyampaian gagasan tulisan, di antaranya gaya narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi dan persuasi. Ini penjelasan teks narasi.

Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Paragraf Narasi: Ciri-ciri, Jenis dan Contoh Paragraf Narasi
Pixabay/DariuszSankowski
Ilustrasi Buku. Berikut penjelasan tentang paragraf narasi, dari Ciri-ciri, Jenis dan Contoh Teks Narasi. 

TRIBUNNEWS.COM - Suatu gagasan dapat disampaikan melalui berbagai gaya tulisan, bergantung pada tujuan komunikasinya.

Berbagai gaya dalam penyampaian gagasan tulisan, di antaranya gaya narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi dan persuasi.

Dalam KBBI, narasi diartikan sebagai pengisahan suatu cerita atau kejadian.

Keraf (1981, hlm. 135) mengatakan, narasi merupakan suatu bentuk wacana yang berusaha mengisahkan suatu kejadian atau peristiwa, sehingga tampak seolah-olah pembaca melihat atau mengalami sendiri peristiwa itu.

Teks atau paragraf narasi dimaksudkan untuk memberi tahu pembaca atau pendengar, tentang sesuatu yang diketahui atau dialami penulis supaya pembaca terkesan.

Baca juga: Jenis dan Contoh Paragraf Berdasarkan Letak Kalimat Utama: Deduktif, Induktif, Campuran dan Ineratif

Baca juga: Pengertian Ide Pokok, Beserta Ciri-ciri dan Cara Menemukan Gagasan Pokok dalam Sebuah Paragraf

Dalam Buku Penyuluhan Paragraf Kemdikbud, dijelaskan ada beberapa ciri utama paragraf narasi, di antaranya yakni:

- Adanya peristiwa atau kejadian

Berita Rekomendasi

- Tokoh yang terlibat

- Memiliki Konflik

Ciri utama paragraf narasi adalah adanya peristiwa atau kejadian, baik yang benar-benar terjadi atau berupa imajinasi maupun gabungan keduanya.

Di dalam peristiwa itu ada pula tokoh yang menghadapi suatu konflik.

Konflik itulah yang dapat menambah daya tarik cerita.

Jika ketiga unsur itu bersatu, ketiga unsur itu disebut plot atau alur.

Baca juga: Teks Prosedur: Pengertian, Jenis, Struktur, Ciri-ciri, dan Contohnya

Baca juga: Pengertian Teks Eksplanasi, Beserta Ciri-ciri, Struktur dan Kaidah Kebahasaannya

Berdasarkan sifat informasinya, narasi dibedakan menjadi dua, narasi fiktif dan narasi fakta.

Contoh narasi yang berisi fakta adalah biografi, autobiografi, atau kisah pengalaman.

Contoh narasi yang berupa fiksi adalah novel, cerita pendek, cerita bersambung, dan cerita bergambar.

Paragraf narasi juga dapat diklasifikan lagi berdasar tujuannya, yakni narasi ekspositoris, artistik dan sugestif.

Narasi Ekspositoris

Narasi ini berisi penyampaian informasi secara tepat tentang suatu peristiwa berdasarkan data yang sebenarnya dengan tujuan memperluas pengetahuan orang tentang kisah seseorang (biasanya satu orang).

Contoh:
Pada 10 November meletuslah sebuah perlawanan rakyat di Surabaya untuk mengusir Belanda dan para sekutunya dari tanah air. Perang ini berawal dari kemarahan tentara Inggris akibat dari terbunuhnya pimpinan mereka, Brigadir Jenderal Mallaby.

Akibat tewasnya pimpinan mereka pihak Inggris dan sekutunya memberikan sebuah ultimatum kepada seluruh pejuang yang ada di Surabaya waktu itu untuk menyerah.

Bukannya menyerah, ultimatum tersebut malah dianggap sebuah penghinaan oleh para pejuang dan rakyat. Mereka membentuk milisi-milisi perjuangan untuk menghadapi piahak Inggris yang mengancam akan menyerang.

Baca juga: Materi Sekolah: Pengertian Seni Musik, Periode Perkembangan Musik, Jenis, serta Contoh Alat Musik

Narasi Artistik

Narasi artistik adalah sebuah karangan yang menceritakan suatu kisah atau peristiwa yang bertujuan memberikan pengalaman estetis kepada pembacanya. Ceritanya berupa fiksi atau nonfiksi dengan bahasa figuratif atau kiasan.

Contoh:
Kala itu mentari belum bangun dari peraduannya. Ayam-ayam jago pun belum melakukan tugasnya. Namun, Pak Raden telah keluar dari rumahnya. Kulitnya yang keriput dan tipis seolah-olah tidak mempan oleh hembusan angin yang sedari tadi berusaha membekukannya. Tangan kanannya yang kekar memikul sebuah cangkul, sedangkan tangan kirinya memegang sebuah bingkisan besar.

Pada saat Pak Raden melangkahkan kaki menuju sawahnya, langkahnya terhenti oleh tangisan bayi yang memecah keheningan pagi itu. Dengan sangat ketakutan Pak Raden mencari sumber suara itu. Betapa terkejutnya Pak Raden melihat seorang bayi mungil tergeletak di bawah pohon beringin besar.

Ketika dia ingin mengangkat bayi itu, tiba-tiba seekor harimau besar menyerangnya, tetapi dengan sigap Pak Raden mengelak. Ternyata suara tangis bayi itu menarik perhatian harimau. Tampaknya harimau itu kelaparan. Dia pandangi bayi tersebut dengan tatapan mengerikan.

Melihat hal itu Pak Raden mengibaskan cangkulnya untuk menghalau binatang buas itu. Harimau itu melawan, dia berbalik menyerang, membuat Pak Raden jatuh dan terluka. Saat harimau hendak menerkamnya, Pak Raden mengambil cangkul di sampingnya dan mengibaskannya ke harimau itu. Akhirnya cangkul itu merobek perut harimau dan kemudian kucing hutan itupun pergi.

Baca juga: Materi Sekolah: Apa Itu Pubertas? Kapan Terjadinya hingga Tanda-tanda pada Laki-laki dan Perempuan

Narasi sugestif

Narasi sugestif berusaha untuk memberikan suatu maksud tertentu dan menyampaikan suatu amanat secara terselubung kepada para pembaca atau pendengar sehingga tampak seolah-olah melihat.

Contoh:
Hari itu langit sangat terik, tetapi Budi tetap menarik gerobaknya. Dia susuri loronglorong pasar itu dengan harap ada yang membeli getuk buatan ibunya. Hari itu Budi sangat memerlukan uang untuk biaya pengobatan ayahnya. Sejak pagi tadi Budi mengelilingi pasar dengan gerobaknya, tetapi tak seorang pun yang membeli bahkan hanya untuk menawarnya.

Budi hampir putus asa, pikiran-pikiran jahat mulai masuk ke otaknya. Namun, Budi teringat kata-kata ibunya bahwa berbuat baik dan berdoalah agar mendapat berkah dari Allah. Budi menepis semua pikiran jahat tadi dan berdoa kepada Allah agar dia bisa mendapatkan uang untuk ayahnya.

Budi melanjutkan perjalanan. Saat itu Budi melihat seorang pria yang sedang mengikuti seorang ibu.

Benar saja, seketika pria itu merampas tas si ibu. Ibu itu menjerit, dengan cepat kilat Budi menjegal pencuri itu hingga terjatuh. Tas itu pun terjatuh bersama si pencuri, lalu pencuri tersebut melarikan diri. Budi mengambil tas itu dan memberikannya kepada.

Baca juga: Materi Sekolah: Organ Pencernaan Hewan Ruminansia, Sistem Pencernaan, dan Contoh Hewan Ruminansia

Sumber:

(*) Buku Penyuluhan Paragraf Kemdukbud
(*) Modul Narasi Literasi Bahasa Indonesia Kelas IX

(Tribunnews.com)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas