Apa yang Dimaksud dengan Penyimpangan Sosial? Berikut Penjelasan, Bentuk, Faktor dan Dampaknya
Berikut penjelasan mengenai penyimpangan sosial, serta bentuk, faktor dan dampak yang ditimbulkan
Penulis: Faishal Arkan
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Dalam kehidupan sehari-hari, manusia dihadapkan dengan norma dan peraturan yang berlaku dalam masyarakat.
Peraturan dan norma tersebut dibuat untuk dipatuhi dan diikuti oleh masyarakat, agar tercipta kehidupan yang kondusif.
Akan tetapi, tidak semua masyarakat bisa mematuhi dan mengikuti peraturan yang ada.
Ada saja yang melanggar peraturan yang sudah berlaku sebelumnya.
Perilaku tersebut merupakan suatu penyimpangan sosial dalam masyarakat
Penyimpangan merupakan konsep masalah sosial berkaitan dengan pelanggaran norma dan peraturan dalam masyarakat
Hal tersebut dianggap sebagai masalah sosial karena menyangkut hubungan manusia dengan nilai nilai dan merupakan gangguan terhadap tujuan kehidupan masyarakat.
Selain itu, penyimpangan sosial merupakan bentuk perilaku yang tidak sesuai dengan norma-norma dalam masyarakat.
Peyimpangan sosial bisa terjadi dalam beberapa tempat, di antaranya dalam keluarga dan masyarakat.
Terdapat beberapa jenis penyimpangan sosial dalam keluarga dan masyarakat.
Lalu apa saja macam-macam dan jenis penyimpangan sosial dalam keluarga dan masyarakat? dan apa saja faktor dan dampak penyimpangan sosial?
Baca juga: Olahraga Renang: Sejarah dan Jenis-jenis Gaya Berenang
Baca juga: Mengenal Olahraga Tenis Meja: dari Perlengkapan, hingga Teknik Dasarnya
Dalam buku Ilmu Pengetahuan Sosial kelas VIII, dijelaskan jenis, faktor dan dampak penyimpangan sosial dalam keluarga dan masyarakat, di antaranya:
Penyimpangan sosial dalam keluarga
Penyimpangan sosial dalam keluarga merupakan tindakan penyimpangan dari norma-norma yang berlaku dalam sosial yang ruang lingkupnya hanya mencakup kehidupan rumah tangga.
Terdapat beberapa contoh penyimpangan sosial dalam keluarga, di antaranya:
1. Kekerasan dalam Keluarga
Kekerasan yang diterima anak dalam keluarga akan menimbulkan goncangan dan tekanan jiwa.
Kondisi tersebut akan menyebabkan penyimpangan pada jiwa anak.
Misalnya, anak menjadi pendiam, pemberontak, tidak mau diatur, dan sebagainya.
2. Perceraian dan Perselisihan Keluarga
Perceraian keluarga dapat menyebabkan anak menjadi frustasi.
Dampaknya yaitu, anak menjadi antipati.
Menurut sumber penelitian, pada umumnya banyak anak-anak nakal berasal dari keluarga yang mengalami perceraian dan perselisihan.
3. Pemanjaan Anak
Mendidik anak dengan pola pemanjaan sangatlah tidak baik.
Kondisi tersebut akan menyebabkan anak menjadi ketergantungan dan tidak mandiri.
4. Rendahnya Wawasan Keluarga
Tingkat pendidikan dan pengaruh orang tua memiliki peran penting dalam membentuk pribadi anak.
Itulah sebabnya, potensi anak bisa berkembang atau sebaliknya tergantung pada pola didik yang diberikan orang tua kepada anaknya.
5. Menelantarkan Anak
Membangun jiwa dan kepribadian anak secara positif, tidak terlepas dari kasih sayangorang tua.
Menelantarkan anak, baik secara fisik, materi, maupun psikis akan memberi dampak buruk pada perkembangan anak.
6. Ketidakharmonisan Ayah Ibu
Terjadinya percekcokan antara ayah dan ibu di depan anak akan menyebabkan gangguan pada cara berpikir anak.
Apabila hal tersebut sering terjadi, akan mendorong penyimpangan tingkah laku pada diri anak.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat dipahami, penyebab awal penyimpangan sosial pada umumnya dari keluarga.
Penyimpangan sosial dalam masyarakat
Sebagaimana dijelaskan di muka, penyimpangan sosial sering dikenal dengan istilah penyakit masyarakat.
Dikatakan demikian, sebab perilaku menyimpang tersebut sangat meresahkan.
Berikut ini beberapa contoh perilaku yang meresahkan masyarakat, di antaranya:
1. Masalah Narkoba
Masalah narkoba merupakan masalah nasional dan internasional.
Perkembangannya dari hari ke hari sulit untuk diberantas.
Menurut hasil penelitian Dadang Hawari, Irawati Hawari dan Asmarohadi tahun 1998 terhadap 100 penderita atau pasien, hasilnya setiap penderita ketergantungan narkotika jenis opiat (heroin) yang diperiksa, ada 9 hingga 10 penderita lainnya (9,72%).
Kematian pada penderita ketergantungan narkotika jenis opiat (heroin) mencapai 17,16%.
2. Masalah HIV/AIDS
Merebaknya VCD-VCD porno, tabloid esek-esek, dan tayangan yang mengumbar syahwat akhir-akhir ini mendorong perilaku seks bebas dari berbagai kalangan.
Kondisi memprihatinkan ini sekaligus melahirkan fenomena seperti hamil di luar nikah, aborsi, hingga
terjangkitnya penyakit mematikan HIV/AIDS.
3. Masalah Miras
Miras atau minuman keras merupakan penyakit masyarakat yang sulit diberantas.
Beberapa kali pihak berwajib bekerja sama dengan Satpol PP dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) melakukan operasi terhadap toko, kios, dan penjual miras.
Namun, hasilnya belum bisa maksimal.
Minuman keras disinyalir bisa mendorong seseorang nekad untuk berbuat jahat.
Misalnya, menodong, merampok, membunuh, memerkosa, dan kejahatan lain di luar kesadaran dirinya.|
4. Masalah Pekerja Seks Komersil (PSK)
Penyakit masyarakat yang satu ini pun sulit diberantas. Kehadirannya ibarat benalu pada sebatang pohon.
PSK merupakan cikal bakal penyebaran penyakit HIV/AIDS.
Menurut penelitian menularnya penyakit HIV/AIDS cenderung disebabkan oleh hubungan seks bebas dan narkoba.
5. Masalah Judi
Bentuk-bentuk dalam judi kerap dikemas dan bervariasi.
Seperti, SDSB (Sumbangan Dana Sosial Berhadiah), Porkas, Togel, Kupon Jaya, dan sebagainya.
Selain faktor keluarga dan masyarakat, ada juga faktor lain yang mendorong terjadinya penyimpangan sosial di masyarakat.
Faktor yang dimaksud adalah faktor intrinsik dan ekstrinsik.
- Faktor intrinsik
Faktor yang memengaruhi pribadi seseorang yang berasal dari dalam dirinya.
Misalnya, rendahnya mentalitas, karakter pribadi yang lemah, dan tingkat wawasan yang sempit.
- Faktor ekstrinsik
Faktor yang memengaruhi pribadi seseorangdari luar dirinya.
Misalnya, pengaruh transformasi budaya global yang tidak bisa dibendung.
Contohnya yaitu, peredaran VCD-VCD porno, film-film picisan yang mengumbar kekerasan, dan tayangan televisi yang tidak mendidik.
Merujuk pada faktor intrinsik dan ekstrinsik di atas, bentuk penyimpangan sosial akhirnya merebak di kalangan masyarakat.
Setidaknya terdapat dua bentuk penyimpangan sosial, di antaranya:
- Bentuk Penyimpangan Sosial yang Dilegalkan
Bentuk penyimpangan yang dilegalkan ini, misalnya izin resmi lokalisasi untuk PSK, (Pekerja Seks Komersil) di kota-kota besar seperti Bandung, Bali, Semarang, dan Jakarta.
- Bentuk Penyimpangan Sosial yang Sembunyi- Sembunyi
Bentuk penyimpangan sosial yang sembunyi-sembunyi cenderung dilakukan oleh individu.
Dalam praktiknya, mereka umumnya melakukan secara diam-diam dan menghindari aparat kepolisian.
Contohnya yaitu:
- Mengkonsumsi minuman keras
- Penyelundupan barang ilegal
- Menjual ganja
- Memakai narkoba, dan sebagainya
Dampak Penyimpangan Sosial
- Mengganggu keamanan, ketertiban dan ketidakharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat
- Merusak tatanan nilai, norma, dan berbagai pranata sosial yang berlaku di masyarakat
- Mengundang beban sosial, psikologis, serta ekonomi bagi keluarga pelaku penyimpangan
- Merusak unsur-unsur budaya serta unsur-unsur lain yang mengelola perilaku individu dalam kehidupan masyarakat
Baca juga: Paragraf Berdasarkan Pola Penalaran: Deduktif, Induktif, Ineratif, hingga Ide Pokok Menyebar
(Tribunnews.com/Arkan)