Pengertian Teks Cerita Sejarah, Beserta Struktur, Ciri-ciri dan Fungsinya
Teks cerita sejarah berbeda dengan teks sejarah. Simak pengertian teks cerita sejarah, beserta struktur, ciri-ciri dan fungsinya.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini pengertian teks cerita sejarah, beserta struktur, ciri-ciri dan fungsinya.
Teks cerita sejarah berbeda dengan teks sejarah.
Teks sejarah adalah tulisan yang berisi cerita, kejadian atau peristiwa yang benar-benar pernah terjadi atau berlangsung di masa lalu.
Sementara itu, teks cerita sejarah adalah kisah imajinasi yang ditulis dengan tokoh atau latar sejarah yang benar-benar terjadi.
Jadi perbedaannya adalah, teks sejarah bukanlah cerita imajinasi, namun dapat disampaikan melalui gaya penulisan prosa nonfiksi maupun fiksi.
Baca juga: Pengertian Teks Eksplanasi, Beserta Ciri-ciri, Struktur dan Kaidah Kebahasaannya
Baca juga: Jenis dan Karakteristik Cerita Fiksi, Lengkap dengan Penjelasan dan Contohnya
Cerita sejarah adalah cerita yang di dalamnya menjelaskan dan menceritakan tentang fakta kejadian masa lalu yang menjadi asal-muasal atau latar belakang terjadinya sesuatu yang memiliki nilai kesejarahan, bisa bersifat naratif atau deskriptif.
Teks cerita sejarah memiliki struktur, ciri-ciri dan fungsi, berikut penjelasannya.
Struktur
Teks cerita sejarah, seperti novel, cerpen, dan lain-lain termasuk dalam kategori cerita ulang.
Sehingga, baik teks cerita sejarah ataupun novel sejarah memiliki struktur teks yang sama, yakni orientasi, pengungkapan peristiwa, konflik, komplikasi, evaluasi, dan koda.
Berikut adalah struktur teks cerita sejarah menurut Kemdikbud:
a. Pengenalan situasi cerita (orientasi, exposition)
Pada bagian ini, penulis mulai memperkenalkan latar belakang baik waktu, tempat, maupun lokasi dan awal mula kejadian atau peristiwa.
Tokoh dan hubungan antartokoh juga mulai diperkenalkan dengan cara yang sesuai dengan kebutuhannya.
b. Pengungkapan peristiwa
Bagian ini mengungkapkan peristiwa atau kejadian awal yang berpotensi menimbulkan berbagai masalah, pertentangan, atau kesukaran yang menghadang tokoh, terutama tokoh utama (protagonis).
c. Konflik (rising action)
Disini terjadi peningkatan masalah, pertikaian atau peristiwa lainnya yang menyebabkan kesukaran tokoh ikut meningkat pula.
d. Puncak Konflik (komplikasi)
Merupakan bagian yang paling mendebarkan, menghebohkan dan memuncak dari masalah, pertikaian atau peristiwa lainnya yang dihadapi oleh para tokohnya.
e. Penyelesaian (resolusi)
Jika tidak diikuti oleh koda, biasanya bagian ini adalah akhir dari cerita (ending) yang berisi pengungkapan bagaimana tokoh utama dan tokoh lainnya menyelesaikan berbagai permasalahan yang menimpanya.
Terkadang dapat melalui penjelasan maupun penilaian terhadap nasih dan sikap yang dialami oleh tokohtokoh yang terlibat dalam peristiwa.
f. Koda
Merupakan komentar yang membahas kembali isi semua peristiwa dan perilaku tokoh yang terlibat.
Terkadang bagian ini memberikan interpretasi amanat, tetapi tidak disarankan.
Lebih baik biarkan pembaca menyimpulkannya sendiri.
Bagian ini adalah opsional, terkadang koda digunakan untuk membuat semacam teaser untuk buku lanjutannya, dan sebagainya.
Baca juga: Pengertian dan Tujuan Otonomi Daerah, Beserta Hak dan Kewajiban Daerahnya
Baca juga: Pengertian Teks Eksposisi: Contoh Teks, Ciri-ciri, Jenis, Struktur dan Unsur
Sebenarnya teks cerita sejarah memiliki tiga struktur penyusun, yaitu:
- Orientasi, merupakan bagian pengenalan atau pembuka dari teks cerita sejarah.
- Urutan Peristiwa, merupakan rekaman peristiwa sejarah yang terjadi, umumnya disampaikan dalam urutan kronologis.
- Reorientasi, berisi komentar pribadi penulis tentang peristiwa atau kejadian sejarah yang diceritakan.
Reorientasi boleh ada, boleh tidak.
Ciri-ciri
Untuk mengenal lebih dalam akan dibahas ciri-ciri teks cerita sejarah.
Adapun ciri-cirinya sebagai berikut:
1. Disajikan secara kronologis berdasarkan urutan kejadian atau urutan peristiwa di masa lampau.
2. Berbentuk recon teks atau cerita ulang. Cerita ulang atau recon dibedakan menjadi dari tiga jenis, yakni:
a. Rekon pribadi, yang memuat keterlibatan penulis dalam peristiwa secara langsung.
b. Rekon faktual, berisi kejadian faktual, eksperimen ilmiah, jurnal warta, catatan kepolisian, dsb.
c. Rekon imajinatif, memuat kisah faktual namun dikhayalkan kembali menjadi cerita yang lebih rinci dan menarik.
3. Sering menggunakan konjungsi (kata penghubung) temporal.
4. Isinya berupa fakta yang diperoleh berdasarkan data-data yang dikumpulkan.
5. Struktur teksnya: orientasi, urutan peristiwa, reorientasi.
Fungsi
Teks cerita sejarah memiliki sejumlah fungsi, di antaranya:
1. Fungsi rekreatif, memberikan rasa gembira dan senang kepada pembaca.
2. Fungsi inspiratif, memberikan inspirasi, imajinasi dan kreatifitas untuk keberlangsungan hidup berbangsa dan bernegara untuk lebih baik lagi.
3. Fungsi intruktif, sebagai alat bantu dalam pembelajaran.
4. Fungsi edukatif, dapat dijadikan petunjuk dan pelajaran kehidupan bagi manusia dalam berperilaku.
Sumber: Modul Informasi Teks Cerita Sejarah Bahasa Indonesia XII oleh Sumiati
(Tribunnews.com/Yurika)