Pengertian Revolusi Bumi, Proses Terjadinya, dan Dampak Revolusi Bumi
Berikut ini pengertian revolusi Bumi, proses terjadinya revolusi Bumi, dan dampak terhadap Bumi yaitu pergantian musim hingga kalender Masehi.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Revolusi bumi adalah pergerakan bumi mengelilingi matahari.
Pergerakan ini terjadi secara terus menerus dan bumi mengintari matahari sesuai garis orbitnya.
Menurut KBBI, revolusi adalah peredaran bumi dan planet-planet lain dalam mengelilingi matahari.
Sehingga, belahan bumi mengalami perbedaan waktu dan juga posisi.
Perbedaan inilah yang melatarbelakangi adanya perubahan pada alam.
Untuk mengetahui lebih jauh tentang revolusi bumi, mari simak rangkuman materi berikut ini.
Baca juga: Materi Sekolah: Pengertian Iklim Matahari dan Macam Iklim Tropis, Subtropis, Sedang, dan Dingin
Pengertian Revolusi bumi
Revolusi bumi disebut juga dengan peredaran bumi mengelilingi matahari sesuai garis orbit.
Garis orbit bumi berbentuk elips.
Peredaran ini terjadi selama 365 hari atau satu tahun.
Menurut Lembaga Antariksa Nasional Amerika Serikat, NASA, bumi memiliki koordinat terestrial atau biasa disebut garis bujur.
Garis bujur adalah garis lingkaran khayal pada permukaan bumi dan memiliki pusat.
Lingkaran besar yang melewati kutub utara dan selatan disebut meridian atau garis bujur.
Meridian dapat ditentukan pada setiap permukaan bumi.
Meridian utama di bumi merupakan titik awal untuk mengukur lokasi timur-barat dari meridian lain.
Titik awal tersebut menandai lokasi Observatorium Kerajaan lama di Greenwich, Inggris.
NASA menerangkan tentang revolusi bumi.
Bumi mengelilingi matahari selama 365 hari, enam jam, sembilan menit dengan mengacu pada bintang-bintang serta memiliki kecepatan mulai dari 29,29 hingga 30,29 km/s. enam jam.
Kemudian, sembilan menit menambahkan hingga sekitar satu hari setiap tahun keempat, yang ditetapkan sebagai tahun kabisat.
Hari tambahan tersebut ditambahkan sebagai 29 Februari.
Diketahui orbit bumi berbentuk elips dan mencapai pendekatan terdekatnya dengan matahari atau perihelion sekitar 147.090.000 km, pada tanggal empat Januari setiap tahun.
Sedangkan Aphelion datang setiap enam bulan kemudian pada jarak 152.100.000 km.
Baca juga: Materi Sekolah: Pengertian Ekosistem, Komponen Ekosistem, dan Jenis Ekosistem
Dampak Revolusi bumi
Peredaran bumi mengelilingi matahari atau revolusi bumi mengakibatkan beberapa perubahan dan perbedaan di berbagai wilayah di bumi.
Perubahan dan perbedaan tersebut misalnya pergantian musim, perbedaan frekuensi waktu siang dan malam, terbentuknya rasi bintang, gerak semu tahunan matahari, dan adanya penghitungan kalender Masehi.
Berikut ini dampak revolusi bumi, dikutip dari gramedia.com:
1. Pergantian musim
Pergantian musim terjadi di berbagai belahan bumi.
Pada belahan bumi bagian utara dan selatan memiliki empat musim yaitu musim semi, musim gugur, musim dingin, dan musim panas.
Perbedaan ini terjadi karena iklim wilayah yang dipengaruhi oleh garis khatulistiwa.
Sehingga, untuk wilayah yang jauh dari garis khatulistiwa akan mengalami empat musim.
Sedangkan, wilayah bagian khatulistiwa mengalami dua musim atau biasa disebut wilayah tropis.
Perubahan musim ini terjadi sepanjang tahun dan memiliki periode masing-masing.
2. Perbedaan Frekuensi Waktu Siang dan Malam
Dampak adanya revolusi bumi adalah terjadinya perbedaan lamanya waktu siang dan malam.
Frekuensi tersebut dipengaruhi oleh garis khatulistiwa, sehingga wilayah bumi bagian selatan dan utara memiliki perbedaan lamanya siang dan malam.
Pada bagian bumi tengah atau khatulistiwa ini memiliki waktu siang dan malam yang terbagi rata masing-masing 12 jam.
Perbedaan ini terjadi karena sumbu kemiringan bumi menyebabkan waktu siang dan malam akan terasa lebih lama pada wilayah bumi bagian utara.
3. Gerak Semu Tahunan Matahari
Matahari akan terlihat seolah bergerak mengelilingi bumi dan berpindah tempat pada periode waktu tertentu sepanjang tahun.
Hal ini dikarenakan adanya gerak semu tahunan matahari.
Pada wilayah bumi yang mendapat sinar matahari lebih lama akan mengalami siang dan musim panas.
Sedangkan belahan bumi yang mendapat sedikit sinar matahari akan mengalami malam dan musim dingin.
Revolusi bumi yang terjadi setiap tahun juga mengakibatkan fenomena ini terjadi secara tahunan.
Baca juga: Materi Sekolah: Pengertian Hujan Asam, Proses, dan Dampak Terhadap Lingkungan
4. Terbentuknya Rasi Bintang
Rasi bintang di langit dapat diamati pada waktu tertentu.
Bentuk rasi bintang akan berbeda-beda karena bumi bergerak dari tempat orbitnya sehingga posisi angkasa menjadi berbeda setiap bulan.
Satu bintang dengan bintang lainnya berjauhan, namun orang-orang di bumi dapat melihat sekumpulan bintang tersebut memiliki bentuk dan pola tertentu.
Pola tersebut akan berbeda-beda tergantung langit angkasa mana yang tampak dari suatu wilayah.
Sehingga, wilayah utara dan selatan memiliki rasi bintang yang berbeda.
5. Adanya Kalender Masehi
Peredaran bumi mengelillingi matahari terjadi selama satu tahun atau sekitar 365 hari.
Fenomena tersebut menjadi dasar adanya kalender Masehi yaitu penghitungan tanggal yang pertama kali dilakukan oleh Julis Caesar atau disebut kalender Julian.
Penghitungan kalender Julian berdasarkan waktu antara musim semi pertama hingga musim semi kedua dan seterusnya.
Kalender ini menghasilkan tahun kabisat atau penambahan satu hari menjadi 366 hari setiap empat tahun.
Sehingga, penambahan tanggal tersebut terjadi pada 29 Februari.
Agar lebih mudah diingat, penghitungan tahun kabisat dapat dilakukan dengan menghitung tahun yang dapat dibagi habis dengan empat seperti, 2000, 2004, 2008, dan seterusnya.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Materi Sekolah
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.