Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mengenal Sistem Gerak pada Tumbuhan Beserta Contohnya, Termasuk Tanaman Putri Malu

Berikut sistem gerak pada tumbuhan beserta contoh tumbuhannya, putri malu salah satunya.

Penulis: Katarina Retri Yudita
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Mengenal Sistem Gerak pada Tumbuhan Beserta Contohnya, Termasuk Tanaman Putri Malu
net
Ilustrasi putri malu - Berikut sistem gerak pada tumbuhan beserta contoh tumbuhannya, putri malu salah satunya. 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut sistem gerak pada tumbuhan beserta contoh tumbuhannya, putri malu salah satunya.

Tumbuhan juga melakukan gerakan.

Misalnya, pada tumbuhan putri malu (Mimosa pudica).

Ketika daun tumbuhan putri malu disentuh, maka daun putri malu akan menutup.

Baca juga: Mengenal Sistem Gerak pada Hewan dalam Air, Udara, dan Darat Beserta Contoh Hewannya

Gerak menutup daun tumbuhan putri malu merupakan respons terhadap adanya rangsang.

Arah menutupnya daun akibat rangsang adalah tetap, meskipun diberi rangsangan dari arah yang berbeda.

Ketika daun putri malu dikenai rangsang, akan terjadi aliran air dan ion pada bagian ketiak daun.

Berita Rekomendasi

Adanya aliran air ini menyebabkan kadar air pada ketiak daun berkurang, sehingga tekanannya mengecil.

Akibatnya daun putri malu akan menutup dan tampak seperti layu.

Meskipun pada pergerakan daun putri malu tidak ada perpindahan tempat, tetapi tumbuhan putri malu tersebut masih dianggap bergerak.

Selain putri malu, terdapat beberapa tumbuhan lain yang juga melakukan gerakan.

Berdasarkan asal datangnya rangsangan, gerak pada tumbuhan dibedakan menjadi tiga, yaitu gerak endonom, gerak higroskopis, dan gerak esionom.

Berikut sistem gerak pada tumbuhan, dikutip dari repositori.kemdikbud.go.id:

1. Gerak endonom

Daun tumbuhan Hydrilla verticillata akan terlihat struktur seperti dinding tembok yang di dalamnya terdapat butiran bulat berwarna hijau.

Struktur seperti tembok tersebut merupakan sel daun.

Di dalam sel daun tersebut terdapat cairan yang disebut sitoplasma.

Dalam sitoplasma terdapat butiran bulat berwarna hijau yang disebut kloroplas.

Kloroplas tersebut bergerak berkeliling (rotasi) di dalam sel yang disebut gerak siklosis.

Pergerakan tersebut sebenarnya akibat dari pergerakan atau aliran sitoplasma dalam sel.

Gerak ini terjadi secara spontan dan berasal dari dalam sel tumbuhan tersebut.

Gerak yang terjadi akibat rangsangan yang berasal dari dalam sel atau tubuh tumbuhan disebut dengan gerak endonom.

Tumbuhan Hydrilla verticillata
Tumbuhan Hydrilla verticillata (Tangkapan layar repositori.kemdikbud.go.id)

2. Gerak higroskopis

Gerak higroskopis terjadi pada buah polong-polongan, seperti kacang kedelai (Glycine max), buah cangkring (Erythrina variegata), dan buah biduri (Asclepias gigantea).

Apabila buah polong-polongan sudah tua, akan terlihat buah polong-polongan dapat membuka.

Ketika buah polong-polongan sudah tua, terjadi perubahan kadar air di dalam sel secara tidak merata.

Akibatnya, terjadi pengerutan bagian buah yang tidak merata.

Pengerutan ini membuat buah polong menjadi terbuka.

Membukanya buah polong tersebut merupakan salah satu contoh gerak higroskopis.

Selain membukanya buah polong-polongan, contoh gerak higroskopis lainnya yaitu membukanya dinding sporangium (kotak spora) tumbuhan paku.

Buah Polong
Buah Polong (Tangkapan layar repositori.kemdikbud.go.id)

3. Gerak esionom

Gerak esionom adalah gerak tumbuhan yang disebabkan oleh adanya rangsangan dari luar tubuh tumbuhan (lingkungan sekitar).

Berdasarkan respons gerak yang dilakukan tumbuhan, gerak esionom dapat dibedakan menjadi gerak tropisme, gerak taksis, dan gerak nasti.

a. Gerak tropisme

Tumbuhan tidak dapat berpindah tempat seperti halnya hewan.

Setiap ujung batang tumbuhan akan tumbuh menuju arah datangnya cahaya.

Berbeda halnya dengan arah gerak pertumbuhan akar, akar tumbuhan akan bergerak tumbuh menjauhi arah datangnya cahaya dan akan cenderung bergerak tumbuh menuju pusat bumi.

Kedua gejala tersebut menunjukkan bahwa ada gerak tumbuhan yang arah pergerakannya dipengaruhi oleh arah datangnya rangsangan.

Gerak tumbuhan yang arah geraknya dipengaruhi oleh arah datangnya rangsang dari luar disebut gerak tropisme.

Arah gerak tumbuhan yang mendekati arah datangnya rangsang disebut gerak tropisme positif, tetapi jika arah gerak tumbuhan menjauhi rangsang disebut gerak tropisme negatif.

Gerak tropisme dibagi menjadi beberapa jenis sebagai berikut.

- Gerak fototropisme

Pertumbuhan Tanaman Menuju Arah Datangnya Cahaya
Pertumbuhan Tanaman Menuju Arah Datangnya Cahaya (Tangkapan layar repositori.kemdikbud.go.id)

Pada Gambar 1.48, ujung batang tumbuhan mengalami pertumbuhan ke arah cahaya.

Gejala yang tampak pada gambar tersebut menunjukkan pengaruh rangsang cahaya terhadap arah tumbuh batang tumbuhan.

Jenis gerak tropisme yang dipengaruhi oleh rangsangan cahaya disebut dengan gerak fototropisme atau heliotropisme.

Tumbuhan yang arah tumbuhnya mendekati sumber cahaya disebut fototropisme positif sedangkan yang menjauhi cahaya disebut fototropisme negatif.

- Gerak geotropisme

Pertumbuhan Akar Jagung
Pertumbuhan Akar Jagung (Tangkapan layar repositori.kemdikbud.go.id)

Pada Gambar 1.49, terlihat akar jagung tumbuh menuju arah bawah (menuju ke pusat bumi).

Setelah jagung diletakkan pada posisi miring, akar menjadi bengkok dan tumbuh kembali menuju pusat bumi.

Terlihat arah pertumbuhan batang ke atas (menjauhi pusat bumi).

Setelah jagung diletakkan pada posisi miring, batang menjadi bengkok dan tumbuh kembali menuju ke atas (menjauhi pusat bumi).

Arah gerak akar dan batang jagung tersebut terjadi karena pengaruh gravitasi bumi.

Gerak akar dan batang yang demikian disebut geotropisme atau gravitropisme.

Gerak akar menuju ke pusat bumi disebut geotropisme positif, sedangkan gerak batang menjauhi pusat bumi disebut geotropisme negatif.

- Gerak hidrotropisme

Selain tumbuh menuju pusat bumi, gerak pertumbuhan akar juga dipengaruhi oleh sumber air.

Pertumbuhan akar menuju sumber air disebut gerak hidrotropisme.

- Gerak tigmotropisme

Beberapa tumbuhan seperti mentimun, kacang panjang, labu, anggur, dan markisa memiliki organ tambahan yang disebut sulur.

Sulur Tumbuhan yang Melilit pada Tempat Tumbuh
Sulur Tumbuhan yang Melilit pada Tempat Tumbuh (Tangkapan layar repositori.kemdikbud.go.id)

Pada Gambar 1.50, terlihat sulur yang melilit pada suatu batang.

Sulur tersebut dapat melilit karena adanya rangsangan yang memengaruhi gerak sulur tersebut yaitu sentuhan.

Gerak melilitnya sulur tumbuhan pada tempat rambatannya merupakan contoh gerak tigmotropisme.

- Gerak kemotropisme

Tumbuhan dapat melangsungkan kehidupannya karena Tuhan Yang Maha Kuasa memberikan kemampuan untuk bereproduksi.

Reproduksi tumbuhan melibatkan proses penyerbukan, yaitu peristiwa jatuhnya serbuk sari di kepala putik.

Di kepala putik, serbuk sari akan berkecambah dan membentuk buluh serbuk yang akan membawa gamet jantan (spermatozoid) menuju gamet betina (sel telur).

Pembentukan Buluh Serbuk
Pembentukan Buluh Serbuk (Tangkapan layar repositori.kemdikbud.go.id)

Gerakan buluh serbuk menuju sel telur dipengaruhi oleh zat gula (zat kimia) yang dikeluarkan oleh bakal buah.

Gerak tropisme yang dipengaruhi oleh zat kimia disebut kemotropisme.

b. Gerak taksis

Gerak taksis adalah gerak pindah tempat seluruh bagian tumbuhan yang arahnya dipengaruhi oleh sumber rangsangan.

Gerak taksis biasanya dilakukan oleh organisme bersel satu, misalnya pada Euglena viridis.

Gerak Fototaksis pada Euglena viridis
Gerak Fototaksis pada Euglena viridis (Tangkapan layar repositori.kemdikbud.go.id)

Euglena viridis merupakan organisme yang dapat dikelompokkan ke dalam Algae (Protista mirip tumbuhan) karena memiliki klorofil dan mampu melakukan fotosintesis.

Dalam hidupnya, organisme tersebut membutuhkan cahaya.

Oleh karena itu, Euglena viridis akan bergerak mendekati sumber cahaya.

Namun, jika intensitas cahaya terlalu tinggi, Euglena viridis akan berusaha menghindar.

Kemampuan berpindahnya Euglena viridis disebabkan karena organisme tersebut memiliki alat gerak berupa flagela dan reseptor cahaya.

Pergerakan Euglena viridis ini disebut dengan gerak fototaksis.

Contoh gerak taksis lainnya adalah gerakan spermatozoa tumbuhan lumut dan paku.

Tumbuhan lumut dan paku bereproduksi secara seksual, akan menghasilkan sel kelamin jantan yang disebut spermatozoid.

Spermatozoid mampu bergerak menuju sel kelamin betina yang terdapat pada arkegonium akibat tertarik oleh zat gula dan protein tertentu yang dihasilkan oleh arkegonium.

Pergerakan spermatozoid tersebut merupakan contoh gerak kemotaksis.

Gerak kemotaksis adalah gerak taksis tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsangan berupa zat kimia.

c. Gerak nasti

Seperti halnya gerakan pada tumbuhan putri malu, darimana pun arah datangnya sentuhan, arah gerakan yang dilakukan daun putri malu selalu tetap, yaitu menutup dengan arah yang sama.

Artinya, gerakan yang dilakukan oleh tumbuhan tidak dipengaruhi oleh arah datangnya rangsang.

Gerak tumbuhan yang demikian disebut dengan gerak nasti.

Selain nasti, ada pula gerak nasti kompleks.

Nasti kompleks adalah gerakan tumbuhan yang dapat diakibatkan oleh beberapa jenis rangsangan.

Contohnya ada pada stomata.

Stomata adalah lubang kecil yang terdapat pada permukaan daun yang berfungsi untuk mengatur keluar masuknya gas kabondioksida dan uap air.

Stomata dapat membuka dan menutup akibat beberapa rangsangan, yaitu kadar air, cahaya, dan suhu.

Gerak membuka dan menutupnya stomata tersebut merupakan contoh gerak nasti kompleks.

Berdasarkan jenis rangsangannya, gerak nasti dapat dibedakan menjadi beberapa jenis.

- Gerak seismonasti

Gerak pada daun putri malu akibat diberi getaran atau sentuhan disebut dengan seismonasti.

Seismonasti adalah gerak nasti tumbuhan yang dipengaruhi oleh getaran atau sentuhan.

- Gerak niktinasti

Gerak pada Daun Bunga Merak
Gerak pada Daun Bunga Merak (Tangkapan layar repositori.kemdikbud.go.id)

Saat malam hari, daun tumbuhan bunga merak (Caesalpinia pulcherrima) dan daun tumbuhan lamtoro (Leucaena leucocephala) akan menutup atau “tidur” dan akan membuka saat siang hari.

Pergerakan daun tumbuhan tersebut akibat adanya rangsangan berupa kondisi siang hari dan malam hari.

Gerak yang demikian disebut dengan gerak niktinasti.

3) Gerak fotonasti

Bunga Pukul Empat
Bunga Pukul Empat (Tangkapan layar repositori.kemdikbud.go.id)

Pada sore hari, umumnya bunga pukul empat (Mirabilis jalapa) akan mekar.

Mekarnya bunga pukul empat disebabkan oleh adanya rangsangan cahaya sore hari.

Gerak membukanya bunga pukul empat tersebut disebut gerak fotonasti.

Fotonasti adalah gerak nasti pada tumbuhan yang disebabkan adanya rangsangan berupa cahaya.

- Gerak termonasti

Bunga yang hidup di daerah yang memiliki empat musim, seperti bunga tulip yang banyak ditanam di benua Eropa, hanya dapat mekar di musim semi.

Mekarnya bunga di musim semi disebabkan oleh suhu udara pada musim semi terasa lebih hangat.

Gerak mekarnya bunga tulip pada musim semi disebut gerak termonasti.

Termonasti adalah gerak nasti tumbuhan dipengaruhi oleh rangsangan yang berupa suhu.

(Tribunnews.com/Katarina Retri)

Artikel lainnya terkait Materi Sekolah

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas