Pengertian Rotasi Bumi, Revolusi Bumi, dan Revolusi Bulan Beserta Prosesnya
Berikut adalah definisi serta proses dari rotasi, revolusi bumi, dan revolusi bulan di mana salah satu proses rotasi menyebabkan ada siang dan malam.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Bumi tidak hanya diam pada posisinya saat di tata surya.
Dikutip dari KBBI, Bumi adalah tempat manusia hidup.
Planet ketiga di galaksi Bima Sakti ini mengalami perputaran sehingga membuat adanya perubahan seperti waktu, musim, dan lain sebagainya.
Selain itu perputaran yang dilakukan oleh Bumi juga membutuhkan waktu untuk menyelesaikannya.
Baca juga: Mengenal Negara Maju dan Berkembang, Berikut Pengertian, Ciri-ciri Lengkap dengan Contohnya
Baca juga: Mengenal Jenis-jenis Ekosistem serta Makhluk Hidup yang Tinggal di Dalamnya
Satelit Bumi yaitu Bulan juga melakukan perputaran namun dengan objek serta waktu yang berbeda.
Berikut adalah jenis-jenis perputaran pada Bumi dan dikutip dari Buku Ilmu Pengetahuan Alam Kelas 6 Sekolah Dasar.
1. Rotasi dan Revolusi Bumi
Rotasi Bumi adalah peristiwa berputarnya Bumi pada porosnya.
Peristiwa ini menyebabkan terjadinya siang dan malam.
Waktu yang dibutuhkan oleh Bumi melakukan rotasi adalah 23 jam 56 menit 3 detik atau dibulatkan menjadi 24 jam.
Perputaran Bumi pun selalu sama yaitu dari arah barat ke timur sehingga menyebabkan bagian timur Bumi akan mengalami siang terlebih dahulu.
Sedangkan bagian barat akan terjadi malam.
Ketika Bumi berputar maka Matahari seolah bergerak mengelilingi kita, padahal bukan seperti itu yang terjadi.
Gerakan seolah-olah Matahari berputar terhadap Bumi disebut gerak semu harian Matahari.
Selain berputar pada porosnya atau rotasi, Bumi juga melakukan revolusi.
Revolusi Bumi adalah proses bumi berputar mengelilingi Matahari.
Waktu yang diperlukan adalah 365 1/4 hari atau satu tahun.
Saat mengelilingi Matahari, Bumi mengalami kemiringan sebesar 23,5 derajat dari garis tegak lurus.
Revolusi Bumi ini menyebabkan adanya empat perubahan musim selama setahun.
a. Tanggal 22 Maret-21 Juni
Kutub utara lebih condong ke Matahari sehingga mengalami musim semi.
Sedangkan kutub selatan menjauh dari Matahari dan mengalami musim gugur.
b. Tanggal 21 Juni-23 September
Kutub utara akan menjauh dari Matahari dan membuat adanya musim panas.
Sedangkan kutub selatan sebaliknya akan condong ke Matahari sehingga mengalami musim dingin.
c. Tanggal 23 September-22 Desember
Kutub utara semakin jauh dari Matahari sehingga membuat adanya musim gugur.
Untuk kutub selatan akan condong ke Matahari dan terjadilah musim semi.
d. Tanggal 22 Desember-21 Maret
Kutub utara Bumi mulai mendekat ke Matahari sehingga terjadilah musim dingin sedangkan kutub selatan menjauh dan membuat adanya musim panas.
Bulan merupakan satelit Bumi dan berjarak kira-kira 380.000 kilometer.
Suhu di Bulan ketika menghadap Matahari mencapai 110 derajat celcius sedangkan bagian belakangnya bersuhu -173 derajat celcius.
Bulan juga mengalami rotasi dan revolusi seperti Bumi namun waktu yang dibutuhkan antara keduanya adalah sama yaitu 27,3 hari.
Akibatnya terjadilah perubahan ukuran Bulan melalui empat fase.
a. Kedudukan Bulan di A
Seluruh permukaan Bulan yang menghadap Bumi tidak mendapat sinar Matahari dan keadaan seperti itu disebut Bulan baru yaitu pada hari ke-0 dan Bulan mati saat hari ke-29 1/2.
b. Kedudukan Bulan di B
Separuh permukaan Bulan menghadap ke Bumi dan mendapat cahaya Matahari.
Sementara terjadi pada saat Bulan perempat pertama yaitu hari ke-7 1/2.
c. Kedudukan Bulan di C
Permukaan Bulan yang mengarah ke Bumi akan mendapat cahaya Matahari.
Fase ini merupakan ukuran Bulan yang paling besar sehingga disebut Bulan purnama.
Terjadinya fase ini saat Bulan pertengahan yaitu hari ke 14 3/4.
d. Kedudukan Bulan di D
Separuh permukaan Bulan yang mengarah ke Bumi mendapat cahaya Matahari serta terjadi saat Bulan perempat ketiga yaitu hari ke-22 1/4.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)
Artikel lain terkait Materi Sekolah