Macam-macam Kenampakan Alam Utama Indonesia serta Manfaatnya Bagi Masyarakat
Berikut adalah macam-macam kenampakan alam utama di Indonesia beserta manfaatnya bagi masyarakat.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Miftah
TRIBUNNEWS.COM - Bumi merupakan planet yang memiliki bentuk tidak rata dan sering disebut relief bumi.
Penyebabnya adalah adanya elemen-elemen seperti lembah, sungai, danau, gunung, pegunungan, teluk, dan semenanjung.
Kenampakan muka bumi tersebut juga dialami oleh Indonesia.
Indonesia pun memiliki beragam kenampakan bumi dari daratan, danau, dataran tinggi, dan lain sebagainya.
Baca juga: Apa itu Ekspor-Impor? Berikut Pengertian serta Manfaatnya
Baca juga: Hal-hal Positif Apa yang Bisa Dicontoh dari Pattimura? Kunci Jawaban Kelas 4 SD Tema 5
Tiap kenampakan bumi tersebut memiliki fungsi masing-masing.
Berikut adalah penjelasan dari kenampakan bumi Indonesia dikutip dari Buku Ilmu Pengetahuan Sosial SD/MI Kelas 6.
1. Daratan
Daratan adalah bagian dari permukaan bumi yang tidak digenangi air.
Wilayah ini merupakan tempat manusia bertempat tinggal.
Daratan sering dimanfaatkan untuk lahan pertanian seperti persawahan, perkebunan, dan kehutanan.
Selain itu dapat digunakan untuk pemukiman, perumahan, pertokoan, perindustrian, dan pertambangan.
2. Pantai
Pantai berada pada pinggiran sebuah pulau dan merupakan perbatasan antara daratan dan perairan laut.
Bentuknya juga bermacam-macam seperti pantai landai dan ada juga yang curam.
Selain itu pantai yang landai sering dijumpai di bagian utara Pulau Jawa.
Pantai pun memberikan manfaat bagi masyarakat di sekitarnya yaitu sebagai tempat untuk nelayan mencari ikan, penambakan garam, tambak ikan, atau objek wisata.
Sedangkan pantai yang bebas dari endapan lumpur dan ombak besar sering dibangun pelabuhan dan dermaga.
Kegunaannya adalah untuk arus transportasi laut seperti berlabuh atau tempat pemberhentian kapal sehingga menjadi lancar.
Sebagai objek wisata, terdapat beberapa contoh pantai yang terkenal seperti Pantai Kuta (Bali), Pangandaran (Jawa Barat), Parangtritis (Yogyakarta), dan Sengigi (Nusa Tenggara Barat).
3. Dataran Rendah
Dataran rendah merupakan bagian dari daratan yang relatif datar dan rata-rata memiliki ketinggian kurang dari 200 meter dari permukaan laut.
Pemukiman penduduk sering menggunakan dataran rendah seperti beberapa kota berkembang di Indonesia.
Contohnya adalah Jakarta, Medan, Surabaya, Palembang, Makassar, Pontianak, dan Semarang.
Pada pemukiman tersebut juga sering dibangun fasilitas-fasilitas umum seperti perumahan, perkantoran, pabrik, kantor pemerintahan dan lain sebagainya.
4. Dataran Tinggi
Kawah Sileri di dataran tinggi Dieng Kabupaten Banjarnegara, pada Minggu (1/4/2018) pukul 14.30 wib, mengalami letupan. (Polsek Batur)
Dataran tinggi biasanya memiliki ketinggian lebih dari 600 meter di atas permukaan laut.
Dataran Tinggi Dieng (Jawa Tengah), Berastagi (Sumatera Utara), serta Dataran Tinggi Bandung (Jawa Barat) merupakan contohnya.
Baca juga: Pengertian Rotasi Bumi, Revolusi Bumi, dan Revolusi Bulan Beserta Prosesnya
Namun apabila dataran tinggi yang daerahnya berupa rangkaian bukit-bukit dengan ketinggian tidak lebih dari 500 meter maka dinamakan perbukitan.
Sedangkan daerah yang berupa rangkaian bukitnya di atas 500 meter disebut pegunungan.
Biasanya antara daerah perbukitan atau pegunungan terdapat suatu daerah rendah yang dialiri sungai dan disebut lembah atau ngarai.
Contohnya adalah Lembah Baliem (Papua), Semangko (Sumatera Utara), dan Ngarai Sianok (Sumatera Barat).
Untuk pemanfaatannya biasanya dataran tinggi digunakan untuk tempat peristirahatan, rekreasi, perkebunan, serta obyek wisata.
Selain itu saat ini juga sering dimanfaatkan untuk olahraga paralayang.
5. Perairan
Indonesia memang dikenal sebagai negara kepulauan namun diapit oleh lautan yang lebih luas sebesar empat kali lipatnya.
Wilayah perairan di Indonesia terdiri dari beberapa lingkungan perairan seperti laut, sungai, danau, rawa, tambak, dan empang atau kolam.
Berikut adalah penjelasan tiap lingkungan perairan Indonesia.
a. Laut
Laut memiliki kekayaan alam yang berlimpah seperti ikan, mutiara, atau rumput laut.
Secara kenampakan juga memiliki kesamaan dengan daratan yaitu tidak rata.
Penyebutannya pun berbeda-beda tiap bentuk reliefnya seperti
- Dangkalan yang memiliki kedalaman kurang dari 200 meter.
- Lubuk laut yang merupakan cekungan dasar laut yang dalam.
- Palung Laut adalah celah laut yang dalam, sempit, dan memanjang.
b. Sungai
Sungai merupakan aliran air yang mengalir dari hulu (asal muara) sampai hilir (akhir muara).
Tiap tempat di Indonesia memiliki pemanfaatan sungai yang berbeda-beda.
Untuk Pulau Jawa, sungai sering digunakan untuk irigasi sedangkan di luar seperti Kalimantan dimanfaatkan sebagai sarana transportasi.
Contoh sungai di Indonesia adalah Bengawan Solo (Jawa Tengah), Barito (Kalimantan Selatan), Kapuas (Kalimantan Barat), Mahakam (Kalimantan Timur), dan Batanghari (Jambi).
Pembangkit listrik juga sering dibuat dengan memanfaatkan aliran sungai dan disebut Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).
Contoh PLTA di Indonesia adalah Jati Luhur (Sungai Citarum, Jawa Barat), Mrica (Sungai Serayu, Jawa Tengah), dan Asahan (Sungai Asahan, Sumatera Utara).
c. Danau atau Waduk
Danau atau waduk adalah tubuh perairan yang dikelilingi daratan dan terletak di daerah cekungan.
Pemanfaatannya sering digunakan untuk irigasi, perikanan, pariwisata dan juga PLTA.
Contoh penggunaan danau untuk PLTA adalah Danau Maninjau (Bengkulu), Larona (Sulawesi Tenggara), dan Tosana Lama (Sulawesi Utara).
Sedangkan beberapa danau terkenal yang digunakan untuk irigasi, perikanan, sekaligus pariwisata adalah Danau Toba (Sumatera Utara), Danau Tondano, Waduk Sempor (Jawa Tengah), Waduk Gajah Mungkur (Jawa Tengah), Waduk Jatiluhur (Jawa Barat), Danau Rembabai (Papua), Danau Kerinci (Jambi), dan Danau Batur (Bali).
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)
Artikel lain terkait Materi Sekolah